Erick segera pulang setelah selesai operasi. Dia khawatir sekali, apalagi Luna tidak bisa dihubungi dan tidak menghubungi Erick kembali. Pria itu langsung pulang ke rumah.
Sampai di rumah, Erick melihat rumahnya cukup sepi, dia langsung menuju ruang main anaknya, tidak ada orang disana, hanya ada mainan anak kembarnya yang berantakan. Erick beralih ke kamar tidur anak kembarnya, tapi lagi-lagi tidak ada siapa-siapa disana. Hatinya bertambah khawatir. Erick beberapa kali memanggil nama istrinya, tidak ada jawaban. Akhirnya dia bergegas menuju ke kamar tidurnya. Ternyata, Luna dan kedua anak kembarnya berada disana. Luna tertidur dengan buku cerita berada di atas dadanya. Kedua anaknya juga masih terlelap. Masing-masing memeluk ibunya. Erick tertawa sendiri melihat pemandangan manis di hadapannya. Sepertinya kejadian vitamin tadi siang sudah membuat ketiganya kelelahan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com