Apalagi berbicara mengenai memasuki Istana Sesepuh.
Wajah Flender sudah tertutup dengan ekspresi tersenyum,
"Tuan Uskup, jangan khawatir! Ini juga adalah kesalahanku, sedikit terlalu terburu nafsu. Bagaimana menurutmu? Di antara murid-murid kami, luka-luka Tang San tidak serius. Mungkin lebih baik jika kau bertanya kepadanya? Dia mengejar semua jiwa seluruh tim. Aku pikir pengetahuannya mengenai pertandingan juga pasti relatif jelas."
Salas memandang Flender sekilas, kemarahan berkecamuk di dalam hatinya, 'Jika kau sudah mengatakannya sejak lama, akankah aku harus memberikan Surat Perintah Uskup Agung? Karena aku sudah membuang malu, aku hanya bisa membiarkannya sampai akhir. Bahkan jika aku benar-benar menemukan sesuatu, jangan bilang aku benar-benar bisa membatalkan kualifikasi turnamen kalian?'
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com