webnovel

Chapter 7.3 - Saotome Ranma 3

"Kawakami Gakuen tampaknya adalah sekolah yang bagus," Kata Ukyo.

"Ya, tapi banyak sekali murid-murid yang eksentrik di sekolah itu," Kata Ban sambil tersenyum lebar. "Jadi kuharap kalian bertiga tidak merasa kaget dengan apa yang nanti kalian lihat."

"Kami bertiga juga bisa dibilang eksentrik," Kata Ranma. "Jadi kurasa sekolah itu cocok untuk kami!"

"Baguslah kalau begitu," Kata Ban. "Kalian bertiga, ayo ikut aku pulang, aku yakin kalian bertiga sudah merasa lelah bukan karena perjalanan yang panjang."

Ketiganya menggangguk, perjalanan menuju ke Academic Island memang memakan waktu yang lama, tentu saja ketiganya merasa amat lelah. Makanya tanpa pikir panjang ketiganya mengikuti Ban untuk pergi ke Honky Tonk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tokyo Nerima, di dojo Tendo. Akane Tendo benar-benar merasa kesal karena ia tidak bisa mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Academic Island seperti Ukyo, Ranma dan Nabiki. Akane merasa heran kenapa mereka bertiga bisa terpilih sedangkan ia tidak. Ia juga ingin pergi ke Academic Island supaya bisa bersama dengan Ranma tunangannya! Tapi keadaan berkata lain, biaya bersekolah di Academic Island sangatlah mahal, Soun Tendo ayahnya Akane tidak sanggup untuk menyekolahkan Akane ke Academic Island. Rasa kesal dan frustasi yang ia rasakan menjadi semakin besar ketika Akane tahu kalau kakaknya Kasumi mendapatkan rekomendasi dari Dr Tofu untuk kuliah kedokteran di Academic Island, dan Kasumi akan segera berangkat untuk menyusul Ranma, Ukyo dan Nabiki.

Akane juga ingin pergi ke Academic Island, tapi ia tidak punya biaya atau kualifikasi untuk bersekolah di Academic Island. Makanya yang saat ini ia bisa lakukan hanyalah merasa putus asa dan frustasi di kamarnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Momoko Honey Kisaragi merasa kesal dengan pacarnya, Midou Ban. Karena kesibukannya mengurus pekerjaan turunan dari keluarganya. Ban jadi tidak punya waktu berduaan dengannya! Setelah pulang sekolah Ban selalu sibuk membantu ibunya! Bahkan di waktu kosong pun Ban selalu punya kesibukan lain, seolah Ban sudah tidak mempunyai waktu untuk dirinya sama sekali.

Dan ketika Momoko sibuk merajuk di kamarnya, tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk dan dari balik pintu terdengar suara seseorang yang merupakan sumber dari rasa kesal yang ia rasakan.

"Momoko, boleh aku masuk?" Tanya Ban.

"Mau apa kamu kesini, Ban!" Teriak Momoko. "Urus saja urusan-urusan dan pekerjaanmu itu! Tidak usah pedulikan aku!"

"Aku tahu kalau kamu merasa kesal karena aku sudah jarang menghabiskan waktuku denganmu dan malah memilih mengerjakan pekerjaanku," Kata Ban. "Maafkan aku, Momoko. Aku terlalu asyik dengan pekerjaanku sampai-sampai aku mengabaikanmu."

"Hmmph kau lebih menyukai pekerjaanmu itu daripada aku!" Kata Momoko. "Menikah saja dengan pekerjaanmu sana!"

"Sigh padahal aku kesini karena mau mengajakmu kencan, lho," Kata Ban. "Yah sudah deh kalau kamu nggak mau."

"Apaaa! Kencan!" Teriak Momoko. "Bilang dong dari tadi! Ayo kita pergi!"

Sebelum Ban bisa ngomong lagi, Momoko sudah menarik lengannya dan membawa Ban keluar. Dan kencan mereka pun dimulai.

Próximo capítulo