webnovel

Chapter 3.2 - Emi dan Mao.

"Hei Mao, apa kau yang memanggil pintu itu?" Tanya Emi dengan nada curiga.

"Untuk apa aku melakukan hal seperti itu tak ada untungnya bagiku!" Jawab Mao.

"Kalau begitu itu pintu apa? Kenapa aku bisa merasakan energi ruang dan waktu dari pintu itu!" Kata Emi.

"Aku juga merasakannya," Kata Mao. "Tampaknya pintu itu terhubung ke suatu tempat."

"Honky Tonk Cafe?" Kata Chiho membaca tulisan yang ada di pintu.

"Kenapa secara tiba-tiba bisa ada pintu Cafe di apartemen ini?" Kata Mao. "Benar-benar aneh!"

"Bagaimana kalau kita coba buka," Kata Chiho sambil memegang gagang pintu itu.

Begitu Chiho memegang gagang pintu itu, tubuhnya langsung terkena aliran listrik. Dan dia langsung pingsan.

"Chi-chan!" Teriak Mao sambil memegangi tubuh Chiho.

"Tampaknya Chiho-san pingsan karena terkena aliran listrik yang ada di gagang pintu itu," Kata Emi. "Rambutnya sampai jadi afro begitu."

"Mama Chi-nee-chan lucu!" Kata Alas=Ramus.

"Jangan bilang begitu Alas=Ramus itu tidak baik!" Kata Emi.

"Maaf Mama," Kata Alas=Ramus menundukkan kepalanya.

"Apa kita juga akan tersetrum kalau menyentuh gagang pintu itu?" Tanya Mao.

"Ada kemungkinan begitu," Jawab Emi. "Lebih baik kita menyentuhnya menggunakan isolator!"

Mao menganggukan kepalanya setuju dengan rencana Emi, Mao mengambil sarung tangan karet milik Alsiel dan memakainya untuk menyentuh gagang pintu.

Ketika Mao membuka pintu Cafe itu dan melihat apa yang ada di balik pintu. Dan ia merasa cukup kaget ada ruangan cukup besar dibalik pintu itu...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kazuma memutuskan untuk pulang dulu ke rumah orang tuanya bersama dengan Aqua. Tentu saja Maria sudah menelepon orang tua Kazuma terlebih dulu dan memberitahu apa yang terjadi agar tidak terjadi kepanikan di rumah Kazuma.

Ban memutuskan untuk membantu mamanya bersih-bersih, Cafe sebentar lagi akan penuh oleh pengunjung. Sebab di sore harilah waktu dimana Honky Tonk Cafe paling sibuk, karena ada banyak sekali orang yang akan datang dari berbagai dimensi dan alam semesta.

Di saat Ban dan mamanya sudah selesai bersih-bersih, Salah satu pintu dekorasi terbuka dan ada seorang lelaki berambut hitam memakai sarung tangan karet muncul dari balik pintu itu.

Lelaki itu atau Mao Sadao dia agak kaget melihat apa yang ada di balik pintu, tapi ketika merasakan kalau Maria dan Ban tidak berbahaya ia merasa tenang dan mencoba masuk ke dalam Cafe.

Di belakang Mao, Emi yang sedang menggendong Alas=Ramus memiliki reaksi yang sama dengan Mao. Walaupun Alas=Ramus yang ia gendong malah terlihat senang.

Keduanya masuk ke dalam Honky Tonk, tadinya Mao dan Emi merasa akan terjadi sesuatu pada mereka kalau masuk ke Cafe itu. Tapi setelah tidak terjadi apa-apa keduanya merasa lega.

"Selamat datang di Honky Tonk Cafe," Kata Maria. "Cafe yang menjadi tempat perlintasan antar dimensi di multisemesta."

"Cafe tempat perlintasan antar dimensi?" Kata Mao.

"Benar sekali Cafe ini adalah titik penghubung antara dimensi di multi semesta," Kata Ban. "Tempat dimana orang-orang yang memiliki masalah dari berbagai dimensi datang ke sini supaya mendapatkan bantuan, kalau kalian berdua pasti membutuhkan bantuan karena bisa melewati pintu antar dimensi. Karena hanya orang yang ditakdirkan yang bisa melewati pintu itu!"

"Orang yang ditakdirkan?" Kata Mao. "Apa maksudmu?"

"Maksud anakku ialah hanya orang yang menjadi protagonist utama di dimensi asalnya atau pasangan protagonist dan heroine utama di suatu cerita yang sudah ditakdirkan menjadi suami istri yang bisa melewati pintu itu." Kata Maria.

"Hanya pa-pasangan yang ditakdirkan jadi suami istri yang bisa lewat!" Kata Mao dengan wajah pucat. "Kalau begitu aku dan Emi...."

"Ti-tidak mungkin! Itu mustahil!" Kata Emi panik dengan wajah memerah. "Tidak mungkin dia adalah jodohku!"

"Mama tenanglah!" Kata Alas=Ramus.

"Kelihatannya mereka berdua tidak bisa menerima kalau keduanya ditakdirkan jadi pasangan," Kata Maria.

"Keduanya berasal dari dunia novel Hatarak* Ma*-Sam*," Kata Ban. "Dan tadinya keduanya adalah musuh, makanya mereka berdua merasa mustahil kalau keduanya berjodoh."

"Ooh pantas," Kata Maria.

"Aku masih belum bisa menerima kalau jodohku adalah Emi!" Kata Mao yang sudah pulih dari shocknya.

"Sama denganku!" Kata Emi dengan wajah yang masih memerah.

"Keras kepala," Kata Maria. "Tapi terserah, deh. Kalau kalian berdua punya masalah, katakan saja mungkin aku bisa membantu."

Mao dan Emi punya masalah yang amat besar di dimensi mereka tapi keduanya enggan membicarakannya.

"Ada seorang gadis yang terkena aliran listrik ketika menyentuh gagang pintu yang menuju Cafe ini," Kata Emi. "Bisa beritahu kami kenapa dia mengalami hal itu?"

"Kalau orang yang punya obsesi berlebihan akan sesuatu menyentuh gagang pintu antar dimensi orang tersebut akan menjadi lemas karena tenaganya terhisap," Kata Ban. "Dan kalau ada lelaki atau perempuan yang berusaha merusak takdir kalian sebagai pasangan baik itu sengaja ataupun tidak maka orang itu akan terkena aliran listrik."

"Chi-chan bukanlah orang seperti itu!" Kata Mao. "Dia adalah gadis yang baik!"

"Mao benar, Chiho bukanlah gadis yang berperilaku buruk!" Kata Emi. "Dia tidak akan pernah merusak hubungan kami!"

"Itu yang kelihatan di luar," Kata Maria. "Tapi apa yang ada di dalam hati manusia, siapa yang tahu? Hanya Tuhan! Bisa saja dia begitu terobsesi denganmu Mao-san mungkin secara tidak sadar ataupun dia tidak mau mengakuinya sampai-sampai dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan dirimu."

Perkataan Maria membuat Emi dan Mao, menyadari sesuatu. Setiap kali Chiho melihat ke arah Mao, Chiho menunjukkan pandangan mata yang menunjukkan 'aku harus mendapatkan Mao, Mao-san adalah milikku! Siapapun tidak boleh memilikinya selain diriku!'.

Wajah Emi dan Mao menjadi pucat, mereka baru sadar kalau Chiho memiliki obsesi tak sehat pada Mao.

Próximo capítulo