webnovel

Rumor kematian mentari..."

Rumor kematian mentari ,datang dari para pelayan rumah itu saat hendak berbelanja, di pasar tradisional,,

rumor tak mendasar itu,, menyatakan mentari mati saat melahirkan,, dan anak nya hampir tidak selamat.

Rumot itu...,, sampai ke telinga Ana,,

iya sangat gembira..

Ana : ha..ha...ha...haaaa....,,iya tertawa gembira..akhirnya tiba saat kau mati,,mentari,,

ana berfikir,,iya dapat memenangkan hati burhan lagi,, iya tidal tau kalaj burhan sedang memburunya..

# begitu naif kau ana....,

kastil nenek judith mendengar rumor itu...,, iya hendak keluar dan akan pulang ke rumahnya,,tapi pengawal dan guru latihanya telah di beri amama oleh neneknya agar jangan di beri izin keluar.

akhirnya judith mengalah,, dan menangis di kamar..

" bodoh kai judith...kelakuanmu ini,, menyebabkaan kematian ibumu,, gumannya,, coba kalau iya tidak bikin masalah ino tidak terjadi pada ibunya,, saat ini mereka masih berkumpul...

judith menyalahkan dirinya.. dan menangis tersedu..sedu...

"ibuuu....aku ingin...ibukuu...hu...hu..hu...,, tangusan judit..

penasihat : yang mulia ,,cicit anda judith sedang menangis tersedu sedu.. menyalahkan dirinya,, saat mendengar rumor kematian ibunya.

nenek : biarkan iya ,, belajar dari kesalahan,, jangan biarkan iya keluar dari kastilku,, tambahkan pelajaran etika dua kali lipat...,,!!!!

penasihat : baik...yang mulia...."

burhan yang berada di kamarnya,,.

membuka sihir peti itu..,, menggendong istrinya keluar,,, memangkunya dalam pelukannya..

burhan : mentari...istriku,, sayang,,, bangunlah...,,iya menangis tersedu..sedu...

"sayaaaang,,,,bangun laah,, lihatlah putra kita.." Louis" iya bahkan belum kau susui..?? burhan memeluk tubuh istrinya erat,, tampak sedingin es..,,

iya mendekap lebih erat,, "kau dingin sayang,,??? " aku akan menghangatkanmu..."..

menambah selimut,, dan memeluknya erat..,, mengecup keningnya..,,

"kau berjanji tidak akan meninggalkanku...?? jawab lah..!!.

iya mencium istrinya..,, sayaang,, apakah cintaku tidak cukup..?? bangunlah..,,iya dalam keputus asaan ,,

iya sadar telah membohongi dirinya,,

burhan mengepal tangannya.. meletakan istrinya dalam kotak kaca itu,, dalam mantranya..,,

" aku harus mencari cara memnyadarkan mentari,,pasti...pasti..ada caranya..,,

burhan berusaha,, menguatkan dirinya,, dari kesedihan...,,

Próximo capítulo