Tsukune membawa Mizore dan Yukari ke UKS, supaya mereka berdua bisa memulihkan diri. Setelah itu baru ia menemui Kyoko yang menunggunya di luar UKS.
"Kamu sudah menaruh mereka berdua di ranjang?" Tanya Kyoko.
"Sudah," Kata Tsukune. "Dan dokter sekolah bilang kalau mereka berdua akan bangun dalam beberapa jam."
"Kupikir kita berdua terlalu lembek ketika mencoba menakut-nakuti mereka," Kata Kyoko. "Karena aku berharap mereka berdua setidaknya akan pingsan seharian."
"Eh, kurasa kita malah agak keterlaluan ketika menakut-nakuti keduanya," Kata Tsukune.
"Master!" Kata Kyoko yang tiba-tiba saja memanggil Tsukune dengan panggilannya dulu. "Tidak kusangka Master menjadi orang yang selembek itu! Padahal Master yang dulu adalah orang yang amat kejam dan brutal!"
"Hei! Aku tidak menjadi lembek! Aku hanya menyesuaikan diriku dengan kehidupanku saat ini," Kata Tsukune. "Jadi apa salahnya kalau aku berubah menjadi lebih baik?"
"Munafik!" Kata Kyoko. "Di kehidupan yang dulu Master sama sekali tidak tampak memiliki niatan untuk menjadi orang yang lebih baik!"
"Aku tahu kamu masih kesal karena sikapku padamu di kehidupan yang dulu, Kyo-chan," Kata Tsukune. "Tapi sekarang semuanya berbeda, aku terlahir kembali di dunia yang lebih damai dan keluarga yang jauh lebih baik bahkan di keluarga ini aku mendapatkan kasih sayang yang tidak kurasakan sama sekali di kehidupan sebelumnya. Makanya aku berniat mengubah jalan hidupku di kehidupan ini, supaya aku tidak megecewakan ayah dan ibuku juga dirimu, Kyo-chan."
"Apa kamu benar-benar berniat merubah jalan hidupmu Tsukki?" Tanya Kyoko.
"Tentu saja Kyo-chan," Kata Tsukune. " Aku sudah bilang padamu tadi bukan? Aku hanya akan menjadi Alucard yang dingin dan haus darah kalau orang-orang yang kusayangi berada dalam bahaya atau disakiti seseorang! Jadi tenang saja!"
"Apa yang akan kita lakukan kepada mereka berdua, setelah mereka bangun?" Tanya Kyoko.
"Kita akan mencoba berbicara secara baik-baik dulu dengan keduanya," Jawab Tsukune. "Tapi kalau berbicara secara baik-baik tidak mempan, Aku akan memakai sedikit kekerasan."
"Itulah masalahnya," Kata Kyoko. "Apakah mereka mau mengerti atau tidak, sekalipun kamu sudah memakai kekerasan sekalipun."
"Yah, yang penting kita coba saja dulu," Kata Tsukune. "Berdoa saja mereka mau mendengarkan."
"Kata-katamu benar-benar berlawanan dengan keberadaan kita," Kata Kyoko.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Mereka berdua tampaknya memiliki obsesi yang sangat luar biasa terhadap dirimu Aono-kun."
"Itulah yang membuatku bingung Tearju-Sensei," Kata Tsukune. "Kenapa mereka berdua bisa merasa begitu terhadap diriku."
"Kurasa, itu karena kau memiliki sesuatu yang membuat mereka berdua tertarik padamu," Kata Tearju. "Entah itu karena sifatmu yang baik atau ada sesuatu pada tubuhmu yang membuat Mizore-san dan Yukari-chan menjadi suka padamu."
"Aku tidak tahu dan tidak tertarik untuk mencari tahu Tearju-Sensei," Kata Tsukune. "Yang kuinginkan hanyalah kehidupan sekolah yang normal dan jauh dari kekerasan dan hal yang aneh."
"Apa bersekolah di Youkai Gakuen bisa disebut bersekolah dengan normal?" Tanya Tearju.
"Yah, tidak bisa dibilang normal juga,sih," Jawab Tsukune. "Aku lebih berharap bersekolah di sekolah manusia biasa, tapi karena pihak dari Youkai Gakuen sudah menyadari keberadaanku dengan Kyoko mau tidak mau kami harus bersekolah di Youkai Gakuen."
"Kepala sekolah bilang padaku, kalau kamu dan Kyoko-san bukanlah vampire biasa," Kata Tearju. "Apakah itu benar?"
"Ya, kami berdua memang bukan vampire biasa," Kata Tsukune. "Di kehidupanku yang sebelumnya, aku adalah vampire paling kuat dan Kyoko adalah anak buahku satu-satunya, di saat dunia kami mencapai akhir. Kami berdua tewas dan bereinkarnasi di dunia yang baru ini tetap dengan kekuatan vampire kami di dunia sebelumnya."
"Reinkarnasi, ya," Kata Tearju. "Hal seperti itu memang ada, tapi jarang sekali terjadi."
"Yah, kau baru saja bertemu dengan seseorang yang mengalaminya Tearju-Sensei," Kata Tsukune.
"Jadi apa yang kamu lakukan pada mereka berdua setelah mereka bangun?" Tanya Tearju.
"Mencoba berbicara baik-baik dengan keduanya," Jawab Tsukune. "Aku ingin tahu kenapa mereka berdua bisa begitu terobsesi dengan diriku."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Haaaah mereka berdua benar-benar merepotkan," Kata Kyoko yang sedang berjalan di lorong sekolah. "Tapi yang penting satu masalah sudah selesai."
"Kyoko-san!" Kata Moka.
"Aah Moka," Kata Kyoko.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Moka. "Kudengar kau mendapat serangan!"
"Tidak ada masalah," Jawab Kyoko. "Aku bahkan tidak terluka sama sekali, dan kedua orang pelaku yang menyerangku juga sudah dikalahkan."
"Syukurlah!" Moka langsung memeluk Kyoko dengan erat sambil menangis ia benar-benar lega teman perempuan pertamanya baik-baik saja. "Aku benar-benar merasa kuatir kau kenapa-napa!"
"Aku ini vampire sama sepertimu Moka," Kata Kyoko sambil mengelus-elus kepala Moka yang masih memeluknya. "Aku tidak akan terluka semudah itu, lagipula aku tidak memiliki kelemahan vampire dan kemampuan regenerasiku jauh melampui vampire biasa. Jadi tenang saja, ya."
Kyoko sebenarnya ingin Moka segera melepas pelukannya, karena ia takut terjadi salah paham. Kalau ada orang... eh salah youkai melihat mereka berdua berpelukan begini, Kyoko takut kalau ia dan Moka dianggap yuri. Tapi sayangnya pelukan Moka terlalu keras sangat sulit bagi Kyoko untuk melepaskan diri dari pelukan Moka, walaupun kalau ia memaksakan diri ia bisa melakukannya, yang tidak bisa ia lakukan karena takut melukai Moka.
Dan ketakutan Kyoko jadi kenyataan, ketika Kurumu yang sedang mencari Tsukune tanpa sengaja melihat Kyoko dan Moka sedang berpelukan ia langsung berpikiran buruk dan menyangka keduanya saling suka. Muka Kurumu menjadi pucat dan ia merasa ingin muntah, sebagai seorang succubus ia harus mencari pasangan yang lain jenis dan bukannya sesama jenis jadi Kurumu tidak bisa menerima kelakuan dari Kyoko dan Moka. Ia berbalik arah dan pergi ke arah lain tapi sebelum itu Kurumu berkata dengan wajah yang memerah:
"Kyoko, Moka kalau kalian berdua mau bermesraan jangan di tempat terbuka begini."
Kurumu langsung berlari, sedangkan Moka yang agak polos dan memiliki pengetahuan umum yang kurang merasa bingung dengan hal yang diucapkan oleh Kurumu. Ia tak mengerti sama sekali. Ia melepas pelukannya lalu berkata: "Kurumu datang-datang kok malah ngomong hal yang aneh begitu. Sudah gitu dia langsung pergi berlari lagi, aneh deh rasanya."
Kyoko cuma bisa menepuk dahinya sambil menghela nafas, dia tidak menyangka kalau Outer Moka sangat bodoh dalam hal-hal yang umum walaupun sudah lama tinggal di dunia manusia.
Author Note: Saya akan coba upload novel ini minimal 2 minggu sekali kalau saya tidak sibuk.
Maaf sudah lebih dari 1 tahun nggak upload pekerjaan dan fic saya yang lain membuat saya mengabaikan fic ini, tapi ini saya persembahkan chapter terbaru dari Rosario Hellsing, semoga pembaca terhibur.