webnovel

PERNIKAHAN

Namaku Geanha Rain Atmadja. Aku seorang yatim piatu orangtuaku meninggal 5 tahun lalu. Namun,kini aku menjadi seorang bintang terkenal di dunia. Suatu hari tanpa sengaja aku bertemu dengan cinta pertamaku di sebuah acara pesta keluarga.

"Sean" sapaku

"maaf kamu siapa ya?" tanya sean

Namanya Sean wardhana raharjo. Seorang CEO perusahaan terkenal di Kota T. Tampan rupawan,namun wajahnya selalu datar dan dingin.

"ya tuhan.. dia lupa sama aku. apa mungkin dia abis kecelakaan terus amnesia?? 4 tahun gak ketemu malah amnesia" bathinku

"Oh sorry sorry aku salah orang" ucapku sambil meninggalkan mereka.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Hari ini adalah hari pernikahaanku. bahkan aku gak tau siapa laki laki yang akan menikah denganku.

"huhhh " Aku menghembuskan nafas panjang

"tenang aja gak usah grogi. kakek udah pastikan dia adalah laki laki terbaik buat kamu" ucap kakek

"tapi kakek gimana aku mau tenang aku aja gak tau siapa dan bagaimana wujud orangnya" ucapku kesal

"jangan marah begitu lah.. ini permintaan terakhir kakek sebelum kakek operasi nanti. bahkan dokter udah bilang kemungkinan berhasilnya kecil. masa kamu gak mau bahagiain kakek sebelum kakek pergi" ucap kakek dengan wajah lesu.

Aku hanya membalas dengan senyum kecut. "andai bukan permintaan kakek. aku udah kabur" bathinku

Saat ini aku berdiri di sebuah altar mengucapkan janji pernikahan dengan laki laki tak terduga yaitu Sean Wardhana Raharjo. Pernikahan ini sederhana bahkan tak ada media meliput bahkan yang hadir hanya keluarga saja. Matahari pun terbenam,acara pernikahan telah selesai. Mulai hari ini aku tinggal satu atap dengan sean. laki laki yang membuatku jatuh cinta tanpa memiliki kesempatan untuk memilikinya. Akupun merebahkan tubuhku di atas tempat tidur.

"krek" pintu terbuka dan nampak seorang lelaki dengan tatapan membunuh menatap ke arahku. rasanya seperti tercekik. dia melangkah menghampiriku memegang kedua pipi ku dengan tangan kirinya.

"Sekarang kamu sudah puas?? merengek ke kakek mu agar bisa menikah denganku. kamu pikir kamu pantas menjadi nyonya keluarga raharjo? ucap Sean sambil menekan tangan di pipiku.

"sial.. jelas jelas aku juga gak tau kenapa bisa nikah sama dia tapi malah aku yang kena salah. ini mimpi buruk,meski aku bisa menikah dengan orang yang selalu aku cinta. Tapi ini terlalu buruk" bathinku tanpa sadar air mata mengalir di pipiku,aku pun langsung menggigit bibir bawahku.

"Karena saat ini aku suamimu. maka lakukanlah tugasmu sebagai istri" ucap sean sambil mencium bibirku dan menggigit lidahku.

Aku hanya bisa menahan rasa sakit ini. Sean merobek pakaianku dengan paksa sesekali dia menampar wajahku. rasa sakit ini membuatku harus menahan agar air mata tidak mengalir lagi.

Matahari pagi mulai terbit. membawa seberkas cahaya masuk kedalam sebuah kamar yang nampak mewah. Aku pun membuka mataku merasakan sakit di seluruh tubuhku. aku pun langsung berjalan menuju kamar mandi,setelah selesai aku pun langsung keluar dari kamar. Aku melihat sean selesai sarapan dan akan berangkat kerja.

"beri Geanha pil kontrasepsi jika dia sudah bangun" ucap sean sambil melangkah keluar. setalah suara mobilnya hilang aku pun berjalan menuju ruang makan. Aku pun sarapan sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuh.

"hmm nona. tuan bilang anda harus...." belum selesai pengurus rumah bicara.

"aku gak butuh obat kontrasepsi. sebelumnya aku sudah meminum lebih dari dosis" ucapku kesal.

Setelah selesai sarapan aku kembali ke kamar. merentangkan tubuhku di atas tempat tidur terbayang kejadian semalam.

"bulan depan kakek akan operasi. semoga bisa sembuh karena aku hanya punya kakek" bathinku

waktu berlalu sangat cepat satu bulan sudah pernikahan ini dan setiap sean pulang ke rumah dia selalu melakukan hal yang sama. hingga membuat beberapa lebam di tubuhku. hari ini aku akan pergi ke Singapore untuk menemani kakek operasi. Sesampainya di singapore aku langsung mengunjungi kakek yang sudah ada di rumah sakit. melihat wajahnya yang menua dan pucat memberi rasa sakit di dalam hati dan juga keraguan dan ketakutan akan kehilangannya. Tak lama kemudian kakek langsung di bawa masuk menuju ruang operasi.

Próximo capítulo