Melihat Durah yang terlihat seperti sedang menahan tangisnya, Gladys pun jadi ikut-ikutan emosional juga. Gadis itu langsung mendekati Durah dan memeluknya sembari menangis di pelukannya.
Durah memeluk pelukannya itu dengan erat, Gladys membuatnya tak kuasa menahan tangisnya yang ia coba untuk tahan, tetapi gagal gara-gara Gladys malah lebih duluan menangis dan memeluknya dengan penuh kasih sayang seperti ini.
"Aku sangat merindukan Bibi," ucap Gladys pada Durah dengan suara yang bergetar.
"Aku juga, Nak," balas Durah.
Gladys dan Durah lantas melepaskan pelukan masing-masing, mereka berdua lantas tersenyum dan sama-sama menghapus air mata mereka. Gladys lalu menoleh ke Nuansa melalui jendela kamarnya.
"Dia sama sekali tidak pantas untuk menerima ini, aku turut bersedih, aku dan yang lainnya akan memastikan orang-orang yang telah melakukan ini kepadanya akan mendapatkan balasan yang setimpal," ujar Gladys.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com