Prasaja mengajak Astha dan Alivia melihat bagian dalam rumah. Luasnya yang sekitar dua ribu meter persegi itu rasanya sangat luas jika harus mengelilinginya saat itu juga.
"Apa tidak terlalu luas, Yah?" tanya Astha.
"Ah tidak. Kan kalian mau punya banyak anak. Jadi rasanya rumah ini pas untuk kalian." Prasaja terlihat sangat antusias menunjukkan rumah itu.
"Satu aja belum lahir, Yah."
"Gapapa Astha. Sembilan bulan itu ga lama koq. Ayah akan sabar menanti." Prasaja tertawa. Perasaannya sekarang sungguh lega. Karena sekarang dia bisa rukun lagi dengan Astha. Hal yang sulit sekali dipercaya. Dia bersyukur Astha bisa kembali padanya. Bahkan dia sekarang punya rumah di dekat rumahnya. Hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Astha yang dulu sempat ingin membunuhnya, sekarang berubah menjadi anak yang mau menerimanya. Meski masih sedikit canggung, tapi semakin hari selalu ada perkembangan pada hubungan mereka.
"Bagaimana Alivia? mau memenuhi permintaan Ayahku?" tanya Astha.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com