webnovel

kamu ingin aku cemburu kan?

Alya berharap Randi akan menghubunginya menanyakan perihal foto tersebut, tapi setelah di tunggu beberapa saat belum ada balasan dari cowok itu, padahal dia tau bahwa Randi telah membuka pesannya.

Akhirnya Alya memutuskan untuk menelfon Randi, dan mengatakan kalau Istrinya sedang berjalan dengan seorang pemuda tampan yang lebih muda dari Randi, bahkan mereka tampak lebih serasi.

"Biarkan saja." Jawabnya santai.

"Apa kamu tak marah? " Tanya Alya memanas-manasi.

" Nggak... Maaf, aku harus kembali bekerja" Kata Randi dan langsung memutuskan panggilan itu.

Mendengar itu Alya tersenyum dan bergumam..

"Ternyata kau tidak mencintai perempuan itu "

.....

Randi kembali membuka foto yang dikirimkan Alya, dia melihat wajah Kasih yang tertawa lepas, sungguh mempesona.

"Akankah ku bisa membuatmu tertawa seperti ini? " Tanyanya pada diri sendiri. tanpa di sadarinya, tangannya seolah-olah sedang membelai wajah istrinya itu.

Randi ingat, Kasih akan tampak tak nyaman jika berada di dekatnya, sangat berbeda saat dia berada di dekat Randa.

Andaikan Randa bukan saudara sepersusuan Kasih, mungkin di akan cemburu setengah mati pada adik kandungnya ini.

.......

Alya masih saja membuntuti mereka berdua, dia sangat penasaran dengan gadis remaja itu, bagaimana mungkin gadis remaja itu telah menikah, dia masih kelihatan sangat muda.

Alya melihat kasih dan Randa sedang mencoba baju seragam putih abu-abu, mereka keluar dari kamar pas masing-masing, dan memperlihatkan satu sama lain.

"Terlalu longgar bagimu" Kata Randa.

"Tapi ini masih ukuran yang dulu" jawab Kasih.

"Sepertinya kau agak kurusan sekarang " Kata Randa lagi.

"Iya.. " jawab Kasih lirih.

"Apa yang telah dilakukan kakakku padamu? " goda Randa setengah berbisik.

Mendengar itu wajah Kasih menjadi merah dan langsung memukuli cowok itu.

"Kau pikir, apa yang akan di lakukannya? " tanya kasih kesal.

"Apa lagi? kalian sudah menikah kan? jadi wajar saja kalau... " Perkataan Randa terputus karna Kasih langsung menutup mulutnya.

"Kami beda kamar tau... jangan bepikiran macam-macam " Kata Kasih kesal.

Alya kaget melihat ulah mereka dari jauh. mereka tampak sangat akrab, tak mungkin hanya sebatas teman biasa. Tapi sayang.. dia tak bisa mendengarkan percakapan mereka karna jarak mereka cukup jauh.

setelah membeli pakaian sekolah, mereka mencari tas dan sepatu sekolah. Alya terus saja mengikuti kedua remaja ini dari jauh. Entah kenapa dia menjadi seorang mata-mata.

Melihat apa saja yang di beli oleh kedua remaja tersebut, Alya yakin, mereka masih anak sekolah.

"Jadi Randi membohongiku? Mungkin dia ingin membuat aku cemburu. kenapa memilih anak kecil untuk membuatku cemburu" Batinnya.

Alya memutuskan untuk berhenti membuntuti mereka.

Setelah mereka membeli semua keperluan sekolah mereka, mereka kembali ke rumah kakek dan membongkar barang belanjaan mereka. Kasih pun ikut-ikutan, dia tak sabar membongkar barang belanjaannya sampai dirumahnya nanti.

Tiba-tiba mereka mendengar suara seorang perempuan berteriak di luar sana.

"Randi... tunggu" Ya....itu suara Alya yang berteriak dari pagar ketika melihat Randi turun dari mobilnya, buru-buru dia mendekati cowok itu.

Kasih dan Randa buru-buru melihat ke luar jendela. Mereka melihat Alya yang kecentilan mendekati Randi, tapi tak bisa mendengar percakapan mereka karna mereka cukup jauh.

"Mau mendekat? kita dengar yuk! " Ajak Randa.

"Gak usah... kita kemas aja barang-barang ini" jawab Kasih cuek.

"Kamu gak cemburu gitu? " Tanya Randa lagi.

Kasih tampak tak terpengaruh.

" kepo" Celetuknya.

"Ya ampun.... suamimu di goda cewek lain kau malah santai kayak ini? "Tanya Randa histeris.

Kasih tak menghiraukan, dia hanya berfikir bagaimana rumah ini rapi setelah mereka membongkar barang belanjaan, sebelum Randi masuk kedalam rumah. Karna dia tak menyangka Randi pulang secepat ini.

......

"Randi... kamu bohong kan? kamu belum menikah, mereka masih anak SMA aku membuntuti mereka, mereka masing-masing membeli perangkat sekolah , kamu ingin aku cemburu kan? " Kata Alya, dia terus mengikuti Randi masuk ke dalam rumah dan melihat kedua remaja itu sedang membereskan barang belanjaan mereka.

"Kalau kamu ingin aku cemburu, jangan sama anak kecil ini, cari yang lebih dewasa" katanya sambil menujuk ke arah Kasih. Kasih hanya bengong melihat Alya yang kesal.

" Tapi kamu tau kan? kalau aku mencintaimu dari dulu? jika kamu memang ingin menikah, aku mau nikah sama kamu kapanpun" Kata Alya dengan nada serius.

Randi langsung memandang Kasih. Kasih hanya terdiam melihat ke arah mereka, Randi langsung cemas dan merasa bersalah.

Dia buru-buru mendekati kasih, membelai kepala gadis itu seraya bertanya.

"Apa saja yang kau beli? " Katanya Tanpa menghiraukan perkataan Alya.

Kasih menjawab pertanyaan Randi.

Tiba-tiba Alya menarik tangan Randi dan berkata.

"Siapa dia? " Tanyanya kesal.

"Istriku" jawab Randi singkat.

"Kau bohong, kapan kau menikah? " tanyanya lagi.

"Sebelum aku berangkat ke Ausi" jawabnya lagi.

"huh.. gak mungkin.. tujuh tahun yang lalu ku pastikan gadis ini masih seorang bocah. " tiba-tiba dia tersadar, dan tertawa, dia ingat kalau gadis itu adalah Kasih dan cowok itu adalah Randa adiknya Randi.

"Ya ya.. aku ingat sekarang.. Kau kasih kan? " Katanya dengan pandangan merendahkan.

"Iya.. " jawab kasih singkat.

"Kau masih saja tak sadar diri, kenapa malah menggoda tuanmu? " Kata Alya kesal.

"Aku tak menggoda" Kasih sudah berani membantah saat ini, jika waktu kecil dulu dia hanya akan mendengarkan semua perkataan Alya.

"Tolong ambilkan minum... aku haus" Kata Alya memerintah. Randi hampir saja marah, tapi tak jadi karna Kasih buru-buru berkata..

"Maaf.. aku sibuk" Jawabnya dan melanjutkan pekerjaannya mengemas barang-barang nya.

Alya geram mendengarkan perkataan Kasih, sementara Randa tak bisa menahan senyumnya. Dia bangga, kasih sudah bisa membantah saat ini.

Randi malah ikut membantu kasih. Melihat itu Alya semakin kesal.

"Kita pulang sekarang? " Bisiknya ketelinga Kasih.

"Baik... tapi mbak Alya sebaiknya jangan tau dulu, kalau kita udah nikah, bisa-bisa dia melapor ke sekolah, kan parah Mas? " kata Kasih balik berbisik.

Perkataan Kasih ada benarnya juga.

"Iya.. maafkan aku" Katanya sambil membelai kepala gadis itu. Dia yakin Alya tak akan percaya kalau dia memang sudah menikah.

Karna dicuekin Alya kembali pulang, wajahnya amat kesal, apalagi Kasih saat ini sudah berani membantahnya dan Randi tak menghiraukan gadis itu kurang ajar padanya.

Setelah Alya pulang, kasih dan Randi juga pamit pulang pada Randa karna kakek mereka belum pulang. Randi membawa semua barang belanjaan Kasih ke mobilnya, dan. mereka kembali ke rumah mereka.

Próximo capítulo