webnovel

Dewi Ziemlich

Awalnya kupikir ini akan baik-baik saja, selama impianku tidak terwujud, kurasa aku bisa hidup Bahagia di dunia ini.

Tapi semua itu berubah, aku telah ditinggalkan. Semua perubahan ini, entah kenapa membuatku ingin mengamuk,tapi kutujukan pada siapa amarah ini.

Itulah konflik yang terjadi dalam batinku saat ini.

Aku terus memeluk tubuh nenek ku dengan erat. Kesedihan ini terasa begitu dalam, baru pertama kali aku merasakannya.

Namun, disaat seperti. Aku mendengar suara yang memanggil diriku.

" Zie chan, aku minta maaf. "

Suara itu, ternyata milik ichibei sama.

Aku pun segera membuka kelopak mataku untuk melihat wajahnya, setidaknya aku mencoba untuk menjadi kuat.

" apa yang anda katakan, ini sama sekali bukanlah kesalahan anda, inilah yang diputuskan oleh nenek. "

Meski aku mengatakan hal itu, tapi entah kenapa aku tidak menghentikan air mata yang mengalir.

" jika begitu, seharusnya kau sudah apa yang harus dilakukan bukan. Sebaiknya kita tidak boleh membiarkan jasadnya seperti ini. "

" ichibei sama benar, maafkan saya jika telah berbuat seenaknya. "

" meski aku mengatakan hal itu, kurasa ini bukan ungkapan yang tepat, tapi aku akan tetap mengatakannya, apa kau ingin balas dendam saat ini juga ? "

" eh, apa maksud anda ? "

Saat ini pandangan ku tertuju pada beliau.

" aku sudah tahu dalang dibalik semua ini, tidak lebih tepatnya mizue yang sudah mengetahuinya. "

" ehh, tapi…, kata nenek aku tidak boleh menjadi gadis pendendam dan harus baik kepada orang lain. "

" tapi, apa itu yang hatimu inginkan ? "

Perkataan beliau seperti menghipnotisku, apa ini, aura ichibei sama seperti menyelimuti seluruh tubuhku.

" saya ingin….. "

" aku mengerti, ayo kita balaskan, mizue. "

" dimengerti raven. "

Terlihat seorang wanita yang memakai kain yang begitu Panjang dan itu menyelimutinya, aku sama sekali tidak tahu itu pakaian jenis apa.

" tapi, ichibei sama, bagaimana soal nenek ? "

" tenang saja, Nakame… "

" saya akan mengurusnya, serahkan pada saya. "

Orang yang terlihat bernama nakame itu mendekati kami.

" tolong ya. "

" tenang saja, ziemlich. Saya akan mengurusnya, saya akan menunggu anda selesai. "

" tolong tunggu sebentar. "

Aku segera berdiri dan berjalan menuju ke sisi ichibei sama.

" sekarang apa kau siap ? "

" perasaan ini sudah tidak bisa dipendam lagi, entah kenapa saya langsung ingin menghampirinya. "

" begitu ya, sekarang kau sudah berubah zie chan. "

" suara ini, anda mizue sama ? "

Aku sedikit terkejut, ternyata dia wanita yang sangat cantik.

" sebaiknya aku memperkenalkan ulang diriku, namaku adalah Mizue aku adalah dewi Iblis ke 4. "

" EHHHH, itu anda ???? "

Aku semakin terkejut.

" tenang zie chan, aku tidak sejahat yang diceritakan kisah-kisah masa lalu, untuk saat ini sih, hehe. "

" saya hanya terkejut kalau ternyata anda berdua itu orang penting di dunia ini. "

" begitu kah, kita akan segera berpindah, sekarang akan kukatakan siapa dalang dibalik ini, yaitu invasi monster hutan tengah mereka berperang dengan para bandit penguasa desa, meski begitu kita akan melihat pemandangan menarik. "

" jadi mereka, lantas kenapa mereka mengincar aku dan nenek ? "

" kebetulan jalur lintasan mereka di arah kalian, itu seperti menganggap jika kau disini, maka kau ikut bersalah. "

" itu sebuah hal yang tidak masuk akal. "

Entah kenapa kemarahanku begitu sulit kupendam.

" itulah logika monster tingkat bawah, mereka hanya mengikuti insting saja, makanya kami bangsa iblis menyebut mereka sebagai hewan liar. Jadi, mau membalas dendam ? "

" akan saya musnahkan mereka, sampai tidak bersisa. "

" tekad yang bagus, kita pergi. "

Kami bertiga melompat ke markas pusat mereka, tempat berkumpulnya para korban.

Ketika sampai, entah kenapa aku merasakannya, ada kekuatan besar yang meluap-luap dalam diriku, seakan-akan menyuruhku untuk menghancurkan kumpulan monster bodoh yang sudah membunuh nenekku, tapi kurasa itu bukanlah suruhan kekuatan itu, tapi itu keinginanku sendiri.

Sekarang saatnya bergerak.

Aku berjalan dengan Langkah santai menuju kerumunan mereka,saat menyadari keberadaanku, semua monster itu bersiaga dan hendak menyerangku, seperti yang dikatakan mizue sama, sepertinya mereka memang tidak memiliki akal.

Dalam sekejap mereka mengepungku dan ingin mencincang habis tubuhku, namun aura hitam pekat mulai keluar dari tubuhku, dan menyelimuti tempat ini. Semua benda hidup entah itu monster atau korban yang tertangkap semua hilang tak berbekas, mereka yang melawan tercabik-cabik menjadi kepingan kecil.

Semua terjadi dalam hitungan detik dan tawaku menggema di seluruh tempat ini, rasanya entah kenapa puas sekali.

Sekarang saat melihat keadaannya, kurasa aku Sudah menyadarinya. Kekuatan yang kuberikan pada ziemlich ternyata memang sangat besar, saat ini aku mengubah statusnya menjadi dewi, dia sekarang sudah setara dengan dewa yang bertahta di langit, kenapa aku membuatnya begitu kuat ?, karena aku sendiri masih belum bisa mengendalikan kekuatanku dengan baik, terus tersedot seperti ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk benar-benar stabil, kurasa lebih baik kuhambur-hamburkan saja.

Meski begitu gadis baik yang kulihat sekarang entah kenapa memiliki sisi yandere yang mengerikan.

Kurasa beberapa fetish ku juga terkirim kedalam diri ziemlich saat ini, dengan matanya yang berwarna merah. Lengkap sudah.

" sepertinya dia sudah berubah raven. "

" kurasa tidak mizue, ini hanya bentuk kemarahannya saja. "

" kenapa kau yakin ? "

" kau melihatnya sendiri bukan, dia masih bersikap sopan seperti itu. "

" tapi bisa saja dia memiliki dua kepribadian yang berbeda. "

" jika itu yang terjadi bukankah bagus ?, dia jadi punya dua mode untuk bertarung. "

" kau ini, yah aku tidak punya hak untuk berdebat dengan sang pemberi kekuatan. "

" hei, kau membuatku terdengar seperti melakukan sebuah dosa. "

" tapi apakah ini dosa atau bukan, aku tidak peduli. "

" cukup aneh jika seorang dewi iblis sepertimu membicarakan dosa. "

" ya, itu memang aneh, bahkan dengan saat ini kita melihat sebuah pembantaian dengan santainya, kurasa akan datang masa dimana pahlawan akan memburu kita. "

Leluconnya sangat mengerikan.

" jika saat itu tiba, kuhancurkan saja kemanusiaan bodoh seperti itu, keadilan ?, dia tidak tahu apapun tentang menjaga dunia itu sendiri, orang yang tidak memikul tanggung jawab besar tidak berhak untuk memimpin semua mahluk untuk berada disisinya. "

" dari ucapan mu, terdengar seperti kau mengalaminya secara langsung. "

" saa, entahlah, mungkin hanya imajinasimu saja. "

Saat kita terus berbicara, ziemlich Kembali kesini setelah melakukan beberaa pekerjaan kecilnya.

" mohon maafkan saya ichibei sama, karena telah menunggu lama. "

" tidak, itu sudah bagus. Sepertinya kau sudah menstabilkan inti jiwamu dengan baik, kerja bagus. "

" apa yang anda katakan, dengan kebaikan anda saya bisa membalaskan dendam saya dengan cepat. Saya sangat berterima kasih. "

Dia menundukkan kepalanya padaku.

" aku hanya ingin melakukan pekerjaan ini dengan cepat, sebelum ada orang sok suci yang ingin menghentikan ini. "

" eh, apa maksud anda ? "

" itu Cuma serangga kecil, dalam beberapa saat bisa kumusnahkan. "

" anda tidak perlu repot-repot ichibei sama, biarkan saya saja yang memusnahkannya. "

" tidak perlu, untuk saat ini mereka belum menjadi musuh, hanya sebagai pengamat yang bergerak dibalik bayangan. "

" begitu ya, maka saya akan mengikuti perintah anda. "

" zie chan, kerja bagus. "

Sekarang giliran mizue yang berbicara.

" mizue sama, terima kasih atas pujiannya. "

" dengan kemampuan dasarmu saat ini kau sudah menjadi seorang dewi, sebaiknya kau menyembunyikan aura dengan baik lho zie chan. "

" eh, saya seorang dewi, apa maksudnya mizue sama ? "

" hmm, simpelnya kau sama sepertiku, mahluk dimensi kedua, tapi bedanya kau ahli dalam bidang cahaya sedangkan aku dalam bidang kegelapan. "

" eh, saya tidak bisa disandingkan dengan anda mizue sama, saya hanyalah orang yang tidak berguna. "

Dia ini, sifatnya tidak berubah.

" hoho, apa kau masih ingin tetap mengatakan itu didepan raven ? "

Dalam sepersekian detik pandangannya tertuju pada raven, matanya terlihat bersinar terang.

" ano, maafkan saya ichibei sama karena tidak terlalu berguna untuk anda. "

" apa yang kau katakan, kau itu berguna bagiku, jadi ziemlich, apa kau mau menjadi bagian dari kekuatanku ? "

Dengan uluran tanganku, aku mencoba untuk meraihnya.

" tapi ichibei sama, apakah anda tetap ingin menerima saya yang hina ini karena sudah melakukan pembantaian besar ? "

" apa yang kau katakan, bukankah aku yang mengajakmu, jika kau mengatakan itu sebuah dosa, maka itu akan menjadi dosa Bersama kita, jadi apa keputusanmu ? "

Dengan perlahan ziemlich mulai meraih uluran tangan yang diberikan oleh raven, seakan menemui penyelamatnya kekuatan besar didalam diri zie chan, mulai tertata, dan dia bisa dikatakan sekarang sebagai dewi yang sempurna yang terlahir dari manusia setelah berabad-abad berlalu.

" seumur hidup, ini pertama kalinya aku melihat seorang dewi terlahir, kurasa momen ini memang sangatlah menakjubkan. "

Aku mencoba untuk meredakan suasana.

" apa yang kau katakan mizue, bukankah kau yang biasanya membantai mereka. "

" eh, mizue sama. Anda ingin membantai saya ? "

Terlihat ketakutan melanda di wajah manis zie chan.

Aku pun memeluk zie chan dari belakang.

" apa yang kau katakan zie chan, tentu saja aku tidak akan melukaimu, kau sudah kuanggap seperti adikku yang berharga, kau boleh minta apapun padaku kok. "

Dia mengusap-usap kepala Ziemlich seperti adik kandungnya sendiri.

" ini cukup aneh, adik dewi iblis adalah seorang dewi langit, kurasa ini bisa disebut ironi, hahaha. "

" kau sendiri yang membuat hal ini bisa terjadi, kau harus bertanggung jawab raven. "

Cemberutnya mizue benar-benar manis.

" ya, aku tahu itu. Sekarang saatnya bukan. "

Di ikuti perkataanku, panggung pertikaian pun berpindah.

Próximo capítulo