webnovel

Diapun begitu

Setelah selesai melakukan berbagai persiapan, sudah saatnya aku keluar. Jadi sbeaiknya aku harus membereskan tempat ini, saat aku hendak keluar terdengar suara dari luar pintu.

" letakkan saja semuanya di dalam kamar tuan, kami akan membereskannya. "

Sepertinya si pemilik penginapan sedang berkeliling.

" oke. "

Jawabku dengan keras.

Sekarang setelah tahu hal itu aku akan segera turun.

" mizue kembalilah. "

" iya-iya goshujin sama. "

Mizue pun kembali ke dalam bentuk aura dan masuk ke dalam katana.

Akupun segera turun menuju ke meja depan untuk check out.

" ini kuncinya. "

" saya terima, terima kasih atas kunjungan Anda, selamat jalan. "

" ya, sama-sama. "

Kubuka pintu keluar dan segera melanjutkan perjalananku.

Disisi lain, terlihat kelompok besar bandit yang sedang menjarah suatu desa.

Dalam keadaan seperti itu mereka mengambil semuanya, entah itu harta serta wanita.

" kalian, teruslah jarah disekitar sini. "

" dimengerti tuan. Mari kita bersenang-senang. "

" fuwahahaha. "

Semua bandit itu terus melakukan hal yang selama ini mereka senangi.

Di sebuah istana besar di ibu kota Erchanthard, semua petinggi militer dan pemerintahan sedang siaga satu. Tentu saja hal ini di akibatkan oleh perginya seseorang.

" jadi begitu, sepertinya raven kun sedang ingin memastikan sesuatu. "

" tapi, raja. Sebaiknya kita beri perintah pencarian agar dia segera ketemu. "

Fredella mencoba membujuk ayahnya untuk mengijinkannya.

" tapi dia hanya pergi satu hari, sebaiknya kita beri dia waktu istirahat. "

" saya memang berpikir begitu, tapi ada satu alasan kenapa saya meminta perintah ini. "

" apa itu anakku, katakan saja ? "

" saya menemukan perintah baru darinya, ini berasal dari catatan yang ditinggalkan dikamarnya. Akan saya bacakan { dalam beberapa minggu kedepan ada salah satu kerajaan yang akan melakukan invasi besar-besaran, sebaiknya kalian perkuat pertahanan, tertanda raven } "

" hmm, jadi begitu. Sepertinya dia bisa membaca masa depan, lalu apa perintah selanjutnya ? "

Sang raja tampak tenang saja.

" tidak ada. "

" EHHH ? "

" tidak ada perintah selanjutnya. "

" sepertinya ini benar-benar situasi darurat. Tapi ada satu hal yang membuatku penasaran, apa raven kun pergi mencari informasi tambahan ?. "

" itulah yang tidak saya tahu. "

" jadi bagaimana menurutmu shoichi ? "

" bagaimana ya, kurasa dia hanya pergi mencari udara segar. "

" hahaha, leluconmu benar-benar hebat, tapi dia anakmu bukan seharusnya dia sedang berada dalam tempat penting saat ini. "

" ya, seharusnya begitu. Jadi bagaimana menurutmu ratu katharina ? "

" jika shoichi san bertanya padaku, itu adalah kuyakin raven kun saat ini sedang mencari informasi. Jika kita mengirimkan perintah pencarian, itu akan menurunkan moral pasukan kita, sebaiknya tunda saja fredella. "

" sudah diputuskan bukan ? "

Sang raja sepertinya telah mencapai sebuah kesimpulan.

" tapi, ratu jika mengulur waktu hal ini akan membuat kita tidak siap menghadapi sergapan mereka. "

" setidaknya, kau sudah melakukan langkah pencegahan. Jika kita tiba-tiba menggerakkan pasukan, mereka akan kebingungan jika pemimpin mereka tidak ada. "

" itu benar ratu, jadi bagaimana ? "

" kurasa lebih baik menunggu, selama seminggu. Jika lebih, kita akan bersiap pada kemungkinan terburuk, apa kau paham fredella. "

" baik, ratu. "

" heh, kenapa kau ini bersikap formal.. Padahal ini hanyalah rapat pribadi kita. "

" eh, bolehkah saya bersikap santai. "

" tentu saja boleh, kau itu anakku. Kau bebas bersikap jika kita tidak dalam acara penting, tata krama itu ada tempatnya. "

" hoi-hoi, bagi orang disiplin sepertimu. Cukup jarang aku mendengar kalimat itu keluar dari mulutmu. "

" kau ini raja, sebaiknya menjaga martabatmu lebih baik. meski kita percaya dengan raven kun, tapi jika kau bersikap seperti itu, hanya akan memecah belah belah kemampuan bangsawan karena semua orang tampak melihat raven kun itu di istimewakan. "

" hahaha, itu karena raven kun itu baik. kau sendiri mengerti bukan katharina ? "

"  ya, aku tidak bisa menyangkal hal itu. "

" sepertinya dia itu mudah dicintai banyak orang, hahaha. "

Shochi sama tampak tertawa senang.

" kalau begitu baiklah, saya akan melaksanakan hasil keputusan rapat ini. Saya pamit dulu otou sama,okaa sama, dan shoichi sama. "

" ya, hati-hati dalam perjalanan fredella. "

Sang ratu tampak mengkhawatirkan keadaannya.

" aku baik-baik saja kok okaa sama, saya pamit dulu. "

Bersamaan dibukanya pintu keluar, akupun terus memikirkan sesuatu..

" sebenarnya apa yang dia lakukan. "

Seakan mengikuti perkataannya, keadaan langit pun tiba-tiba mendung.

Disebuah gerbang kecil yang terbuat kayu terdapat seorang laki-laki yang hendak pergi meninggalkan suatu tempat.

Seharusnya saat ini menjelang siang, tapi keadaan langit mendung, sepertinya akan turun hujan.

" apa akan ada hal yang terjadi lagi ? "

Kupakai tudung jubah kepalaku untuk menghindari hujan.

Seperti biasa aku berjalan sendirian mengikuti arah jalan setapak ini. Seharusnya sebentar lagi aku akan berada diperbatasan barat. Dibenteng peperangan sebelumnya, namun saat ini aku masih berada didalam lingkungan padang rumput yang begitu luas. Seakan merasakan aura kebebasan. Pedang Mizue No. Koto mulai bergetar dengan sendirinya.

Mizue pun mulai menampakkan dirinya dengan kimono hitamnya yang khas, bersamaan dengan rambutnya terurai karena hembusan angin, dia tampak istimewa.

" jadi, kenapa kau keluar lagi ? "

" sudah kukatakan bukan, aku akan mengikutimu dalam bentuk fisik. "

" tapi kenapa harus secepat ini ? "

" tentu saja agar aku bisa menikmati dunia ini. "

" apa kau memang jarang jalan-jalan ? "

" bukankah kau ini sadar, seberbahayanya aku bagi dunia ini, berjalan di permukaan sama saja dengan menghancurkan dunia secara tidak langsung. "

" lantas kenapa saat kau muncul seperti biasa, dunia ini baik-baik saja ? "

" tentu saja ini salahmu, tidak mungkin lebih tepat disebut kekuatanku tersegel bersama dengan kemampuan aslimu, jadi segelmu juga menimpa diriku. "

" kenapa kau sendiri tidak mengetahuinya ? "

" tanyakan pada kekuatanmu sendiri, aku sendiri yakin kalau kekuatanmu itu punya kesadaran tersendiri. "

" itu cukup aneh. "

" ya, kita berdua memang aneh. "

Kami berdua pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Tapi mizue malah terlihat seperti orang yang baru keluar dari desa kecil, dia berlari-lari kecil seperti anak-anak yang tampak bahagia, namun aku hampir saja melupakan sesuatu.

" hei, mizue tunggu sebentar. "

" eh, ada apa apa raven. "

" pakai ini. "

Kutarik jubah panjang dari dimensi pribadiku.

" apa aku harus memakainya juga ? "

" tentu saja, wajahmu sudah sangat terkenal di dunia iblis, aku tidak ingin terlibat dalam kekacauan saja. "

" jika itu permintaanmu, maka aku akan menerimanya. "

" terima kasih. "

Saat memakainya tampaknya dia cemberut,.

" kurasa itu cocok untukmu. "

" benarkah ? "

" ya, sekarang kau tampak misterius dan sulit didekati. "

" muuu, bukanlah itu sama saja aku terlihat menakutkan... "

" tapi aku suka gadis seperti itu. "

Kurasa kali ini aku mengatakannya dengan jujur.

" muuu, kalau begitu aku akan berusaha. "

Tampaknya keceriaan diwajahnya mulai kembali.

Seperti perkataan ku sebelumnya keadaannya mulai gerimis.

" apa kau ingin berteduh mizue ? "

" itu tidak perlu, aku tidak akan sakit. "

" sepertinya aku menanyakan hal bodoh. "

Kami berdua pun tertawa satu sama lain.

Di iringin suara hujan yang mulai deras, kami berdua terus berjalan. Meskipun tubuh kami berdua basah kuyup, itu sama sekali tidak menghambat laju kami.

Malahan mizue sedang bermain-main dengan mengeluarkan pengendalian sihir skala kecil.

Dia membuat bentuk air berubah menjadi ikan terbang,kupu-kupu,banteng, bahkan kuda bersayap. Sepertinya dia punya bakat dibidang seni.

Kurasakan waktu berjalan lambat, semua ini terasa menyenangkan. Pandanganku tiba-tiba mengarah ke arah jauh, tanpa sadar aku melamunkan sesuatu.

Tapi suara mizue mulai menyadarkanku.

" aku memang suka kita menikmati perjalanan ini, tapi jika untuk mencapai perbatasan bukankah ini akan memakan waktu setidaknya 3 hari ? "

" eh, sejauh itukah, kupikir letaknya cukup dekat. "

" itu kerena kau memakai kereta khusus keluargamu, kecepatannya sendiri diatas rata-rata. Lebih baik kita segera sampai bukan ? "

" ide menarik. "

Tanpa mengatakan sepatah katapun kami berdua berancang-ancang, satu,dua, bersamaan dengan ucapan ketiga.

Kami berdua berlari, getaran dan angin besar tercipta dibelakang kami. Bagaimana tidak, kami berdua berlari dalam kecepatan yang berada diluar nalar.

" kurasa 500 km per jam cukup mizue. "

" jadi segitukah kecepatannya, aku tidak pernah tahu hal itu. "

" ya, ini masihlah abad pertengahan sih, pengetahuan masihlah sangat dibutuhkan. "

" dengan kecepatan seperti ini, sepertinya kita akan sampai disana dalam waktu 1 jam. "

" itu sudah cukup, jika kita berlari lebih cepat. Shockwave yang kita ciptakan bisa merobohkan benteng perbatasan barat. "

" ya, kupikir itu akan terjadi. Hihihi. "

Keadaan di benteng barat, sedikit-sedikit mulai berubah. Setidaknya itulah yang kupikirkan.

Pasukan cadangan telah mendapat suplai yang dibutuhkan, dan juga aku mendapat perintah khusus dari panglima tertinggi untuk melakukan sesuatu. Dan seperti biasanya aku malas-malasan dulu sebelum melakukan suatu hal.

Saat hendak bersandar ditembok menara pengawas, si cerewet itu datang.

" apa yang kau lakukan disini, seharusnya kau menjalankan tugasmu bukan ? "

" kupikir itu bisa dilakukan dengan santai. "

" kau ini, jika atasan tahu tingkah lakumu. Mereka akan sangat marah besar. "

" meski begitu, aku merasa cukup aman. "

" dari mana datangnya rasa percaya dirimu itu sih ? "

" anggap saja dari pengalaman, hahaha. "

Seperti biasa kehidupanku yang damai kembali dimulai.

Saat kupejamkan mataku, aku merasakan suatu firasat buruk. Kubuka lagi mataku, dan kulihat langit terlihat mendung, burung-burung juga terlihat kabur dari sesuatu, jumlah mereka juga sangatlah banyak, mereka terus terbang kearah barat seperti menghindari sesuatu.

" hei, apa kau tidak merasakan adanya hal aneh ? "

" apa hanya karena langit mendung ? "

" ternyata begitu, mungkin hanya imajinasiku saja. "

"kau ini segeralah bekerja, aku akan kebawah untuk melanjutkan tugasku. "

" dimengerti tuan pesuruh. "

Sepertinya akan ada sesuatu yang datang ditempat ini.

Sesuai perasaan dari bawahannya, petinggi besar yang merepotkan akan segera sampai ketempat ini.

Waktu satu jam tidak terasa cepat berlalu, kami berdua memutuskan untuk berhenti berlari dalam hitungan keempat,

" satu,dua,tiga, empat. "

Tepat saat hitungan keempat, kami berdua membelokkam lintasan dan mengirimkan shockwave kedatangan kami ke arah utara.

Berjalan lurus dengan shockwave kami, tanah pun mulai terbelah dan gempa kecil tercipta.

" sepertinya ini memang cukup berbahaya. Kita harus berhati-hati untuk menggunakannya. "

" hihihi, rasanya aneh jika bersama dengan orang yang setara. "

" kehancuran ini tidak lucu sama sekali lho. "

" ya, maafkan aku. Hanya sedikit terbawa suasana. "

Lalu kujentikkan jariku, dan kugunakan otoritas ku [BACK], kondisi alam pun kembali seperti sebelum kedatangan kami.

" sebagai permintaan maaf,kau ingin aku melakukan apa ?, hihihi "

" bisa ciptakan seekor burung merpati mizue, aku ingin mengirim sesuatu. "

" oke. "

Mizue bertepuk tangan sekali, lalu muncul burung merpati yang tercipta dari bawah kami berdua.

" sepertinya kau memang bisa menciptakan apapun ya. "

" bayangkan saja orangnya atau tujuanmu, dia akan pergi sesuai pikiranmu. "

" kurasan teknologi ini sudah sangat canggih. "

" hihihi. "

Setelah itu kutarik pena dan kertas dari dimensi kecilku, dan kutulis kalimat, {keluarlah ke gerbang utama, lalu tunggulah 5 menit. Aku akan menghampirimu.}

Kusobek kertas itu, dan kuikatkan dikaki burung merpati mizue. Tujuannya sudah jelas bukan.

Bersamaan dengan terbangnya burung itu, hujan deras mulai datang.

" yah, padahal saat berlari tadi kimonoku sudah kering. Sekarang basah lagi. "

" cukup aneh, saat kita berlari tadi jubah yang kita kenakan ataupun pakaian kita tidak terkoyak ataupun hancur dengan kecepatan sebesar itu. "

" kau ini raven, karena otoritasku aku bisa memberikan sihir penguatan pada siapapun, betrerima kasihlah padaku. "

" dimengerti mizue sama. "

" kau harus terus patuh pada ojou sama sepertiku. "

Setelah itu, entah kenapa kami berdua tertawa tanpa sebab.

Dalam beberapa menit, burung merpati itu telah sampai pada tujuannya.

Saat hendak masuk kedalam benteng, aku melihat seekor burung merpati terbang kearahku.

Kuhentikan langkahku dan mencoba untuk menangkapnya. Kutekuk tanganku dalam posisi bersandar yang tepat bagi seekor burung, dan dengan tepat burung itu mendarat ditangan kiriku. Dikakinya terlihat ada kertas yang bahanya cukup aneh. Sesuai bentuknya, aku jadi terpikir orang yang mengirimkannya adalah seseorang yang aku kenal.

Kutarik kertas itu dan kubaca isinya.

Perintah ini, rasanya aku mengenalnya. Sebaiknya aku segera bergegas, tanpa basa-basi aku berlari menembus hujan yang cukup deras.

Saat dibawah dia melihatku.

" tunggu kroos, kau mau kemana ? "

" ada urusan sebentar, tolong urus dibagian ini. "

Aku terus berlari untuk keluar gerbang, didepannya ada banyak antrian untuk melewati perbatasan. Namun, kuterobos saja.

" kroos sama, Anda mau kemana ? "

Seorang penjaga mulai bertanya padaku.

" minggir, aku akan keluar sebentar. "

" dimengerti, kalian bukakan jalan. "

Pasukan yang berjaga meminta orang yang sedang mengantri untuk membukakan jalanku, sepertinya punya bawahan tidak buruk juga.

Kurasa aku telah berlari cukup cepat, nafasku terengah-engah, tubuhku mulai kelelahan. Aku terus mencoba berlari untuk sampai ditempat yang tidak ada kerumunan orang yang sedang mengantri. Tubuhku benar-benar lelah, kuputuskan untuk duduk sambil menunggu mereka datang.

Kukumpulkan kembali tenagaku dalam waktu 5 menit. Kurasa sebentar lagi mereka akan datang.

Diselimuti kabut yang cukup tebal, muncul siluet dua orang yang memakai jubah orang normal pada umumnya. Sepertinya aku mengenal salah satunya.

" cepat juga kau bergerak, aku cukup kagum. Sepertinya kau kelelahan bukan, minum ini.. "

" suara ini, bukankah. "

Orang itu aku mengenalnya, dan dia menyodorkan suatu benda yang asing bagiku.

" ini tidak beracun kok, hanya minuman isotonik, cocok untuk mengembalikan stamina. "

" jadi itu benar Anda, Ichibei Raven Romanova sama. "

" ssst, jangan menyebut namaku keras-keras. Nanti ada orang yang sadar. "

" begitukah, kalau begitu saya akan menerima pemberian Anda, terima kasih. "

Aku mengambil benda itu, tapi baru pertama kali melihatnya, sepertinya benda ini memanglah tidak ada yang membawanya selain beliau.

" sekarang...

Beliau pun membuka penutup kepalanya, tentu saja aku mengenal wajah itu.

kurasa kau tidak paham cara membukanya, maafkan aku. Akan kubantu. "

" mohon bantuannya. "

Kuserahkan benda itu, dan raven sama hanya memutar ujung benda itu, dan kulihat cairan yang ada didalamnya bisa kuminum lewat lubang kecil itu.

" langsung minum saja. "

Kuambil benda itu dan langsung kuminum, rasanya benar-benar aneh namun enak, dan entah kenapa tubuhku terasa ringan dan enak.

" anu apakah ini potion jenis baru ? "

" hahaha, benar juga. Kau pasti akan menganggapnya begitu, tapi tenang saja tidak ada kandungan sihir didalamnya, jadi bisa dianggap alami hehe. "

" jika Anda yang mengatakannya, maka saya akan mempercayainya, jadi apa yang Anda inginkan raven sama ? "

" kalau soal itu, tunggu sebentar. Mizue buka penutup kepalamu. "

Mizue pun hanya diam dan melakukan perintah ku, saat dibuka. Kulihat pandangan anak buahku saat ini terpana dengan kecantikan mizue, dengan rambut hitam panjang yang terurai di ikuti dengan nuansa gelap dan hujan deras mizue memanglah tak ada duanya.

" ehem, kroos kun. "

" eh, maafkan saya. Saya hanya sedikit berada diluar kendali.

" ya, aku bisa memakluminya. Mizue kerja bagus. "

" apa yang kau katakan, aku hanya diam saja. "

Meski begitu mizue menunjukkan ekspresi dingin seperti biasanya.

" ano, kroos kun. Perkenalkan, ini anak buahku namanya mizue, aku ingin minta tolong bisakah kau buat kami melewati benteng ini tanpa ketahuan ataupun izin. "

" saya tidak paham maksud Anda, maksudnya melewati gerbang tanpa izin begitu ? "

" mudahnya begitu. "

" tapi kenapa Anda harus melakukan ini, bukankah dengan menunjukkan identitas Anda semuanya akan beres. ? "

" akan berbahaya jika aku ketahuan berduaan dengan mizue, aku hendak menghindari masalah lainnya. "

" ternyata begitu, saya mengerti. Tapi seperti biasa Anda sangatlah mengagumkan, bisa mendapatkan bawahan tingkat tinggi seperti mizue san. "

" kau tidak sopan... "

Mizue mengatakan hal itu dengan nada mengintimidasi.

" tenanglah mizue,dia itu manusia tulen, tentu tidak paham sejarahmu. "

" tapi raven... "

" kau tidak ingin membuatku ngambek bukan.... "

" muuu, tidak adil...., baiklah kalau begitu...,maafkan aku. "

Dia mengatakan hal itu sambil mengesekkan kedua ujung jari manisnya.

" yah, maafkan aku kroos, soal identitasnya kau lebih baik tidak usah tahu. Karena dia itu sangatlah kuat. "

" lebih kuat dari fredella sama ? "

" ribuan kali lebih kuat malahan, meski aku tidak bisa mengatakannya sekuat apa dia. "

" seperti senjata rahasia. Kalau begitu saya mengerti. Anda ingin melewatinya kapan ? "

" sekarang kalau bisa. "

" kalau begitu, mohon ikuti saya. Cara tercepat untuk keluar diam-diam adalah dengan menggunakan identitas baru, saya akan membuatkannya untuk Anda sekalian. "

" oh, kau sangat membantu sekali kroos. "

" Anda bisa selalu meminta bantuan saya. "

Saat ini aku sedang memandu 2 orang yang cukup berbahaya. Jika salah langkah sekali saja, kurasa benteng ini bisa mereka hancurkan dengan mudah.

Próximo capítulo