"Kamu...!" orang yang berdiri di samping Giordano menunjuk dengan geram ke arah Rafael.
Rafael hanya menatap dengan ekspresi dingin di wajahnya, dia tidak memperdulikan kacung-kacung yang berdiri di belakang Giordano.
Tatapannya hanya tertuju ke arah Giordano seperti sebilah pisau yang tajam, membuat Giordano bergidik ngeri seketika.
"Enyahlah..!" satu kata dingin terucap, memberikan kesadaran pada setiap orang untuk tidak bertindak lebih jauh lagi.
Rafael tidak akan memberikan kesempatan terkecilpun pada orang lain untuk mendekati Indah.
Indah yang berada dalam dekapan Rafael merona merah, dia merasa degub jantungnya mulai berdetak secara tidak normal.
Inti dari ucapan Rafael seolah dirinya merupakan hal yang sangat terpenting di hidup Rafael.
Tanpa peringatan, Rafael menarik Indah dengan tangannya yang masih berada di pinggang Indah, pergi menjauh dari gerombolan Giordano.
Berada di dekat mereka, hanya akan membuat Rafael menjadi semakin tidak senang.
Namun, sebelum mereka melangkah lebih jauh, salah seorang antek Giordano mengeram marah, dengan tongkat kayu di tangannya yang entah muncul sejak kapan, mulai menyerang ke arah Rafael.
Vigor yang baru saja datang dari arah berlawanan, sangat terkejut saat melihat pria itu. Membuatnya berteriak dengan keras.
"#@$###@@$@!!" (Awas di belakangmu!!).
Namun dengan jarak yang cukup dekat antara Rafael dan pria penyerang itu, membuat peringatan Vigor tidak berarti.
Sedangkan Giordano yang melihat salah satu anteknya menyerang, tersenyum jahat dari belakang, dia akan berpura-pura terlambat menahan pria itu untuk menyerang, ini seperti apa yang dia harapkan.
Orang lain akan melakukan keinginannya tanpa berbicara, dia sangat berharap Rafael akan mengalami luka yang serius atau bahkan kehilangan nyawanya.
Pria yang menyerang Rafael merupakan salah satu antek Giordano yang keji, dia akan melukai atau menyiksa orang lain tanpa pandang bulu.
Kekuatannya juga melebihi di atas rata-rata pria dewasa yang tinggal di desa, jadi bisa di katakan, hanya dengan satu kali pukulan telak darinya, akan membuat cedera yang berat pada Rafael.
Ekspresi kejam memancar begitu jelas di wajah pria itu, dia sudah tidak sabar untuk menghancurkan wajah sombong yang dimiliki oleh Rafael.
Saat tongkat kayu itu tersisa sedikit jarak antara tubuh Rafael, tiba-tiba Rafael yang semula berdiri diam di depannya berubah menjadi bayang-bayang dan menghilang.
"Apa?" kemana pria itu, dia tidak mungkin menghilang begitu saja, pikir pria penyerang.
Namun sebelum dia berbalik untuk mencari, tongkat kayu yang berada di tangannya terjatuh ke tanah. Bahkan tangannya yang memegang tongkat kayu itu berubah menjadi bentuk yang aneh.
"Aarrgghh!!" teriakan memilukan terdengar, di iringi dengan suara benturan tubuh yang sangat keras.
Pria penyerang itu terlempar sangat jauh dengan sebelah tangannya yang patah.
Semua orang yang menyaksikan terperangah kaku, mereka tidak dapat mempercayai apa yang baru saja mereka lihat.
Gerakan Rafael sangat cepat, membuat mata mereka seolah melihat sebuah bayangan. Terlebih saat Rafael mematahkan tangan pria itu dengan posisi yang tidak masuk akal, membuat tangannya patah dengan sangat mudah.
Lalu hanya dengan sebuah tendangan yang terlihat santai, membuat pria itu melayang jauh dan mendarat sangat keras ke tanah.