webnovel

Pengakuan jnas

Malam harinya saat Elif menghubungi Jnas tak tersambung lagi, Elif benar-benar marah dan kecewa, saat ia membanting handphone nya ruqia masuk ke kamar Elif, dia bingung dengan sikap Elif yang marah-marah tak jelas.

" Elif ada apa ?" tanya ruqia sambil duduk di samping Elif.

" dia tidak bisa di hubungi lagi, aku kesal ruqia, aku marah kali ini sama dia !" Ucap Elif emosi.

" mungkin dia masih nyelesain masalahnya "

" itu tidak mungkin, aku sangat mengenal Jnas, setiap di punya masalah sekecil apa pun dia cerita ke aku "

" atau jangan-jangan kamu punya salah sama dia Elif " kata Ruqia curiga ke arah sahabatnya itu.

" salah apa ? kalau memang benar aku punya salah, seharusnya dia ngomong ke aku, dengan senang hati aku akan minta maaf asal dia benar-benar bilang apa kesalahan aku.... "

" Yah makanya Elif sayang, kamu harus ingat-ingat kamu pernah berbuat salah apa atau menyinggung perasaan dia setelah kepulangan kalian dari turki " ruqia berusaha men support sahabatnya itu, dia tahu banget sahabatnya sekarang sedang dwon. karena ini kan masalah pertama Elif dan Jnas setelah mereka jadian, pastinya Elif butuh teman bicara.

" Aahh... enggak tahulah ruqia... aku merasa Jnas benar-benar berubah setelah dia menghilang selama dua hari ini, dan sikapnya kemarin juga sangat aneh" ucap Elif sambil memeluk boneka di sampingnya lalu melemparnya.

" seperti yang aku katakan, mungkin dia punya masalah keluarga yang tidak bisa di bagi dengan mu Elif tenanglah "

" mungkin saja, tapi aku benar-benar tersiksa dengan sikap diam Jnas ini " kata Elif sambil menarik rambut depannya dengan gelisah

" sabar Elif aku bersamamu " ruqia memeluk sahabatnya.

" aku sangat mencintainya ruqia, aku tak sanggup harus kehilangan dirinya, aku tidak bohong aku benar-benar mencintainya ruqia, Sungguh !"

" iya Elif aku tahu, maka dari itu bersabarlah, mungkin dia memang benar-benar mempunyai masalah."

" yaah se enggaknya dia cerita ke aku meski sedikit, bukan membuat aku bingung seperti ini, kemarin dia datang sekarang hilang lagi"

" Elif kamu harus tahu, ada beberapa masalah yang kadang orang ingin menyimpannya sendiri. mungkin Jnas sedang mengalami masalah seperti itu, kamu harus bisa ngertiin dia sedikit Elif "

Elif hanya terdiam dengan nasehat ruqia sebelum handphone nya bergetar tanda pesan baru masuk

" farosyah, aku minta maaf, bisakah kita bertemu, jika iya aku akan menjemputmu sekarang " pesan singkat Jnas, Elif terlonjak bahagia mendapat pesan singkat dari Jnas dan dia langsung membalasnya " tentu "

" Elif kenapa ? apakah itu pesan darinya" tanya ruqia penasaran.

" iya ruqia, dia akan menjemput ku aku akan bersiap-siap oke " dengan penuh semangat Elif mencium pipi kiri ruqia dan beranjak ke kamar mandi

***

Di mobil Elif melirik Jnas di sampingnya, ia menghela nafas dan membetulkan letak posisi duduknya.

" sayang " panggil Elif

" Hhmmmm "

" Jnas kamu itu kenapa sih ?" tanya Elif kesal karena untuk sekian kalinya Jnas hanya melamun saat Elif mengajaknya bicara saat perjalanan pulang mereka.

" Aku enggak apa-apa sayang, memang aku kenapa ?"

" kamu enggak nyadar kamu kenapa ? kamu jadi aneh mulai kemarin semenjak kamu dua hari enggak ada kabar "

Jnas terdiam tiba-tiba wajahnya pucat, ia menghentikan mobilnya di tepi jalan.

" Jnas sebenarnya kamu ke mana selama ini ?" desak Elif. " aku bisa mengerti jika kamu punya masalah atau apa, tapi setidaknya kamu cerita ke aku, biar aku tidak bingung dengan sikap diam mu itu."

Elif tidak berniat untuk menangis, tapi air matanya menitik begitu saja di luar kendalinya, mungkin ini puncak kesal dan marahnya kepada Jnas, dia tidak tahan dengan sikap Jnas, dia harus tahu hari ini juga kenapa Jnas berubah seperti mayat hidup sekarang, Elif sangat sedih kesal kecewa dan marah.

" Aku tidak ingin membuatmu terluka Elif, Really I don't want to make you hurt " kata Jnas sambil memegang wajah Elif, Elif menghentakkan tangan Jnas.

" Oooh... bullshitt ! apa pun itu, tidak akan lebih melukai aku dari pada sikapmu yang aneh belakangan ini Jnas... !" Teriak Elif sambil terisak menahan tangisnya.

" Kamu yakin kamu ingin tahu dan kamu mau mendengar apa yang terjadi yang sebenarnya kepada ku...?" ucap Jnas lemah sambil melihat mata Elif.

Sesaat tiba-tiba perasaan takut menyusup ke dalam hati Elif, kenapa Jnas bilang ia akan terluka jika mendengarkan penjelasan dari cowok itu, apa sebenarnya yang terjadi ? apakah ia akan siap setelah mendengar penjelasan dari Jnas, ia sedikit bingung, tapi ia juga harus tahu.

" aku tidak akan kenapa-kenapa, ceritakan saja kepada ku sekarang "

" Aku hanya tidak ingin melukai mu Elif aku sangat mencintai mu " cowok itu memegang wajah Elif dan mengusap pipi kekasihnya itu.

" Bodoh amat dengan semua itu Jnas, jangan buat aku bingung dan gila dengan sikap kamu !!" teriak Elif.

" Baiklah akan aku ceritakan semuanya.... Waktu aku baru sampai rumah setelah aku mengantarkan mu ke rumah paman ruqia, setelah kita dari bandara, di rumah aku dikejutkan dengan paman dari ayah ku dan juga Aisyah" kata Jnas gemetar menahan emosinya, ia tak ingin Elif tahu dengan masalahnya, karena ia berusaha untuk menyelesaikannya.

" Aisyah.....?" Elif memutar otaknya.

" Iya Aisyah mantan tunangan ku "

Aisyah adalah mantan tunangan Jnas yang telah membuat Jnas patah hati sampai-sampai dia bersikap dingin kepada setiap wanita selain Elif.

" ngapain... ngapain dia ke rumah mu ?" suara Elif bergetar.

ingatan Jnas kembali pada hari itu, saat dia nyaris terlonjak mendapati Aisyah dan pamannya di ruang tamu rumahnya, seperti mimpi buruk yang menjadi nyata, Jnas menjambak rambutnya.

" Aaaaahhhhh !!! " Triak Jnas.

" Jnas ada apa ?" sedikit gemetar Elif menyentuh pundak kekasihnya.

" Wanita itu dan ayahnya menuntut aku dan keluarga ku agar aku kembali dengannya !" Ucap Jnas emosi.

seketika Elif tersentak mendengar penjelasan Jnas.

" Ka-kamu tidak bohong kan Jnas " seketika air mata keluar deras dari mata Elif, menangis

" kenapa aku harus bohong Elif, paman dan baba dulu mempunyai perjanjian jika aku harus menikah dengan Aisyah apa pun yang terjadi, maka dari itu kami tunangan dulu, yah dulu memang aku menyukai wanita itu sebelum pengkhianatan itu, dan sekarang paman menuntut janji baba kepada ibu ku" mata Jnas memerah.

lalu ia melanjutkan lagi " dan mamah selalu menangis karena dia tidak ingin merusak reputasi baba dan tidak mau membuat aku tersiksa menikah dengan Aisyah orang yang tidak aku cintai, kau tahu Elif pria Arab sangat di pegang dengan ucapannya, mamah tidak ingin menodai reputasi baba !!" Teriak Jnas sambil mengacak-acak rambutnya.

Jnas terduduk lemah di pinggir jalan dia menangis dan mengepalkan tangannya ke tanah.

Elif syok mendengar semua ini, dia tak tahu harus berkata apa.ini terlalu tiba-tiba untuknya.

Próximo capítulo