webnovel

Keliling kota mosul

kring... kring... kring

bel rumah keluarga paman Ruqia berbunyi bibi Fatimah langsung bangkit untuk membuka pintu, tapi...

Elif lari untuk mencegahnya karena ia tahu pasti itu adalah Jnas.

Karena tadi Jnas sudah menghubunginya kalau dia akan menjemput Elif langsung ke rumah paman Ruqia.

"bibi tunggu biar aku yang buka pintunya " kata Elif

" memang siapa yang datang ke mari Elif ?" Tanya bibi fatimah.

"Hem teman ku bibi "

" siapakah itu Elif ?" Sekali lagi.

" pastinya itu Jnas bibi " sahut Ruqia yang muncul tiba tiba dan menyuruh Elif untuk cepat membuka pintunya.

bibi Ruqia duduk kembali di kursinya, tak selang beberapa lama kemudian Elif kembali dengan seorang pria jangkung di belakangnya yang tersenyum ramah kepada semua orang yang ada di ruang keluarga itu, yaitu Jnas dan Elif memperkenalkannya kepada mereka semua, dan setelah sedikit berbasa basi Jnas pun berpamitan kepada seluruh keluarga untuk membawa Elif bersamanya.

Jnas mengajak Elif jalan jalan dan berkeliling di sekitar kota Mosul dan Jnas membawanya ke tempat tempat indah dan beberapa museum yang masih ada di kota Mosul, Elif sangat bahagia dan terinspirasi untuk karya novelnya.

Beberapa jam pun berlalu dan waktu menunjuk kan jam delapan magrib, waktu yang sangat berbeda dengan Indonesia, jika Indonesia magrib jam enam, tapi di Irak jam delapan.

sebelum Jnas mengantarkan Elif pulang ke rumah paman Ruqia, Jnas membawa Elif ke pasar malam di Mosul yang hanya sedikit ramai.

" Waaaaaah ternyata di sini juga ada pasar malam ya " Elif berbinar saat melihat keramaian di sana.

" Pastinya... tapi tidak seramai di negara lain, dan juga penjagaannya di sini sangat ketat " kata Jnas

" Kenapa harus di jaga dengan ketat ? " tanya Elif

" yahh pastinya kamu sudah tahu alasannya Elif, negara Irak tidak aman untuk malam malam berkeliaran " jelasnya

Jnas menarik tangan Elif ke sebuah kedai kecil di pojokkan taman.

Elif menerima Arum manis yang disodorkan Jnas, dan langsung mencuili benda itu dengan penuh semangat. seharian ini Jnas mengajak Elif keliling kota Mosul dan sekarang mereka masih mampir di pasar malam yang kebetulan ada di dekat kompleks perumahan keluarga paman Ruqia, paman Abdullah . Elif jelas girang banget,

soalnya sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali dia ke pasar malam dulu di negaranya bersama mama dan papanya saat dia masih di bangku SMP.

Satu jam yang lalu Elif sedikit kaget waktu Jnas bilang mau mengajaknya ke pasar malam. Dan ternyata bukan hanya di Indonesia saja ada pasar malam, di Irak pun ada pasar malam Hehehe. Jnas bilang , dia tadi melewati pengumuman akan ada pasar malam, malam ini saat Jnas dalam perjalanan ke rumah

paman Abdullah , dan mendadak jadi punya ide untuk mengajak Elif jalan-jalan ke situ setelah puas berkeliling di kota.

"Sayang ya, di sini ukuran permainannya mini semua, kita jadi enggak bisa naik deh," celoteh Elif sambil menunjuk komidi putar yang jelas-jelas memasang tulisan "untuk anak usia 3 sampai 10 tahun" yang ada di depan mereka.

"Memang kenapa? Apa Kamu masih kepingin naik itu?" tanya Jnas geli.

"Iya sih… tapi daripada permainannya jebol dan aku diminta in ganti rugi sama yang punya, mending enggak usah deh, Hehehe…"

Jnas tertawa. Dia sudah sangat terbiasa dengan segala tingkah Elif yang polos dan lucu itu, juga itulah yang membuat Jnas terhibur dan lupa akan segala hal dalam masalahnya, ada Elif yang senan tiasa mendengar keluh kesahnya dan selalu mendukung dan menyemangatinya, bahkan gadis itu pernah ia abaikan tapi dia tidak pernah menyerah untuk selalu menghiburnya dan menghubungi dirinya, Elif selalu ada di sampingnya walaupun hanya lewat telpon, setidaknya dia tidak sendiri.

Lalu, tiba-tiba Jnas teringat obrolannya dengan Ruqia beberapa hari yang lalu waktu alif dan Ruqia masih di kota Baghdad, saat dia menghubungi Elif tapi Ruqia yang mengangkat telponnya dan mereka sedikit banyak mengobrol dan dia enggak bisa menahan diri untuk tidak bertanya kepada Elif saat ini.

"Elif, aku mau tanya sesuatu kepada mu, boleh??? " kata Jnas

Próximo capítulo