webnovel

Pengumuman

mungkinkah dia perhatian denganku? aku rasa dia memang perhatian, tapi di lihat dari kesehariannya, dia memang sangat perhatian terhadap lingkungan sekitarnya. aku tidak boleh mendapatkan perhatian ini lebih dari seorang bagian dari lingkungannya.

kata hati Ai, sekejap dia sudah memutar posisi tubuhnya dan berjalan masuk ke area belakang restoran. meski ini sudah bisa di bilang pagi, sepertinya teman-temannya masih berada di ruang rahasia.

karena pertemuan hari ini hanya. memberi tahukan pada Riza apa yang terjadi selama dia tidak ada, hanya Alka dan Kairan saja yang melayani pertanyaan Riza. lalu dimana Fei?

Fei sedang duduk di depan meja belajarnya. lampu kamarnya di padamkan. terlihat tidak berpenghuni atau paling tidak penghuninya sudah tidur. telinga Fei tertutup oleh earphone yang tersambung dengan laptop di depannya. dengan sabar matanya menonton cuplikan kegiatan latihan drama yang hari ini di rekamnya.

sesekali tangannya yang memegang pulpen menari di atas sebuah jurnal bersampul perpaduan jingga dan ungu dengan diterangi lampu belajar. sedang bibirnya sering kali bergerak liar menggunakan sesuatu.

di bagian samping mejanya terdapat terminal listrik yang dipenuhi oleh batrai-batrai kamera yang sedang diisi ulang. total ada enam baterai. didekat pintu kamarnya juga ada beberapa tripod yang ber-sender sembarangan.

sepertinya dia sedang mengerjakan proyeknya. sedang Ai yang tiba di rumah paling akhir langsung membersihkan diri. tak dia hiraukan dinginnya air dimalam hari. yang dia pikirkan hanya cepat mandi dan tidur. besok masih ada hal yang harus dilakukan.

seberes mandi tak membutuhkan waktu lama bagi Ai untuk jatuh kedalam mimpi. tak lupa sebelum tidur di sempat memasang alarm di jam duduk di meja sebelah ranjangnya. memang tak biasanya Ai memasang alarm tapi mengingat betapa larinya ia pulang tak ada pilihan lain agar dia tidak melewatkan momen paginya.

tepat pada waktu yang di inginkan, alarm itu berbunyi dan membangunkan Ai dari tidurnya. Ai masih suka menikmati pagi dengan secangkir kopi menyaksikan embun yang berlahan naik dan hilang. setalah dirasa cukup waktu paginya, Ai mempersiapkan diri berangkat ke kampus.

mereka berjalan bersama menuju halte bus seperti kemarin, Ai menceritakan apa yang terjadi semalam pada ke empat sahabatnya. ada rona bahagia di wajah sahabatnya saat mendengar apa yang di ceritakan Ai. tanpa diberi tau Fei pun mereka sudah tahu jika akhirnya karang sudah sembuh dari luka nya.

setelah itu hanya ada obrolan kecil yang menyelimuti mereka pagi ini. hingga setangah jalan menuju halte bus tiba-tiba Fei menghentikan langkahnya.

Ai, Alka, Riza, dan Kairan, menatapnya. setelah beberapa saat Fei belum juga bersuara, akhirnya Ai putuskan untuk bertanya, " ada apa?"

" aku punya sesuatu yang ingin ku beritahukan pada kalian. sebuah pengumuman." kata Fei lirih dengan wajah menatap kaki-kaki ke empat sahabatnya. yang lainnya menunggu dengan sabar apa yang akan dikatakan Fei.

Próximo capítulo