webnovel

Kabar Baik.

Ai mengeluarkan hp nya, kemudian dia masuk ke salah satu akun media sosialnya dan masuk grup teman kelasnya. Diana dia menulis,

" bagi yang memiliki kamera yang sedang tidak di pakai tolong beri tahu, bawa dan kasih pinjam pada saya. di tunggu kabar baiknya. juga boleh di sebarkan ke kelas lain, jika punya teman atau kenalan di kelas lain."

selesai menulis itu sambil berjalan. mereka duduk di halte bus. menunggu bus yang menuju arah ke restoran itu.

di halte, Fei banyak diam sehingga membuat Ai bertanya-tanya dalam hati. ini sudah kelewat diam, mungkin perlu pertanyaan untuk membuatnya bercerita.

" Fei, kamu kenapa? apa terlalu banyak menjadi sorotan atau hal lainnya?"

Fei mengangkat kepalanya, tersenyum sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya. ada apa sebenarnya,

" apa bersangkutan dengan proyek? kamu terlalu diam hari ini."

mendengar pertanyaan itu, hati Fei berkata, haru mengatakan sesuatu untuk menenangkannya.

" nggak apa-apa, kok, cuma capek sedikit aja. nggak perlu khawatir."

mendengar suara temannya yang akhirnya bicara membuat Ai tenang kembali. berkali-kali Ai mengecek info di grup chat nya, siapa tahu sudah ada kabar tentang hal yang di tanyakan ya barusan. tapi sampai sekarang belum ada jawaban. kalaupun ada cuma jawaban basa-basi, seperti, ok, siap, dan lain sebagainya.

bus akhirnya datang. mereka memilih duduk di kursi belakang. kebetulan hari sudah malam, jadi tidak ada banyak penumpang di dalamnya. sang sopir menyetel kuat-kuat lagu di radio untuk mengusir kantuk di matanya dan penumpangnya.

kebanyakan penumpang bus itu adalah para pekerja yang baru saja lembur. wajah mereka kusut dan menampilkan lelah yang mendera. ada yang duduk ber-sender di bangku penumpang sambil menutup mata, entah tertidur atau terjaga. ada yang duduk dengan memegangi sebelah pundaknya dengan sedikit pijatan, entah apa yang dilakukannya hari ini sehingga membuatnya begitu lelah. sedangkan Ai dan Fei yang ada di belakang juga sibuk sendiri-sendiri. Ai sibuk dengan hp di tangan dan Fei sibuk dengan novel baru yang dia pinjam di perpustakaan. perjalanan mereka cukup panjang, sesekali mereka melihat keluar jendela memastikan bahwa mereka tidak terlewat.

bosan dengan jawaban basa-basi di grup, Ai memutuskan mengalihkan pandangannya pada Fei yang sedang membaca, benar-benar dreamers. mungkin ini yang membuatnya begitu diam hari ini. karena dia terlalu penasaran dengan isi cerita novel itu. tanpa sadar senyum terbit di wajah Ai saat memperhatikan Betapa Fei hikmat membaca novel. pandangannya menyapu keluar jendela. sebentar lagi akan sampai. Ai menepuk pelan punggung Fei, meski sudah pelan masih membuat Fei kaget. saat Fei mengangkat kepalanya, Ai berkata,

" hampir sampai, ayo berdiri." tanpa menjawab Fei berdiri di dekat pintu. halte sudah terlihat, bus memperlambat laju. hingga akhirnya berhenti pada di halte. mereka turun beriringan.

sayang sekali, tebakan Ai tentang Fei yang lebih diam hari ini salah. nyatanya Fei lebih diam karena sedang merencanakan proyek baru.

karena sering di peringati untuk tidak membaca sambil berjalan, Fei kembali memasukan novel itu kedalam tasnya. jalan kembali hening sampai terdengar suara notifikasi dari hp Ai, Ai mengambil hp di sakunya dan melihat dua kabar baik di layar hp nya. lagi-lagi tepukan di punggung yang Ai berikan kepada Fei mengagetkannya, walaupun itu tepukan yang lembut.

Ai memberi tahukan kedua hal itu kepada Fei, yang membuat wajah Fei cerah seketika.

Próximo capítulo