webnovel

Tahap Berikutnya

seusai kegiatan klub, klub yang tadinya ramai oleh ingar-bingar kesibukan anggota klub yang bekerja mempersiapkan drama yang akan ditampilkan tiga Minggu lagi, kini sepi, menyisakan beberapa orang.

Kairan, Riza, Fei, dan Alka, pulang lebih awal untuk mengantikan tugas Ai terhadap restoran yang berada di depan rumah mereka. terpaksalah Ai, pulang sendirian. rapat memang sudah selesai, tapi dia yang ditugasi pegang kunci hari ini. jadi dia pulang yang paling akhir untuk memastikan tidak ada yang tertinggal didalam.

jam di tangannya menunjuk angka sebelas. rasanya keterlaluan jika teman yang lain sudah tidur dan terpaksa bangun tengah malam hanya karena rapat ini. terlebih mereka juga mengantikankan ku mengurus restoran hari ini, juga memperingan tugasku di klub drama.

ya sudahlah, bila mereka nanti belum tidur saat aku sampai di rumah, aku akan ngajuin permintaan pada Kai, rapat diganti pagi ajah.

Ai mempercepat jalannya, setengah jam sebelum tengah malam Ai sampai di rumah. sampai di rumah kepala pelayan menyambutnya, belum sang kepala pelayan mengucapkan kata sambutan memasuki rumah, Ai sudah bertanya lebih dulu,

" apa mereka sudah tidur?"

"sudah nona, apa nona ingin saya bangunkan mereka?" kata si kepala pelayan dengan nada rendah, ini sudah malam, jangan sampai menganggu yang sedang istirahat. kira-kira seperti itu maksud suara rendahnya.

"tidak perlu, apa mereka menitip pesan untukku?" pertanyaan dari Ai masih berlanjut.

"hanya berkas survei, dan catatan kecil dibaliknya." si kepala pelayan menyerahkan berkas itu sambil terus mengintil Ai menuju kamarnya, sepanjang jalan si kepala pelayan terus berbicara. si kepala pelayan pikir, nona sudah tidak bertanya, biar saya yang bercerita.

" makan malam sudah tersedia di kamar. apa bila nona ingin di panaskan silakan panggil saya. semua pelayan sudah tidur, biar saya sendiri yang melayani nona. juga jika nona membutuhkan yang lainnya saya siap melayani."

mereka sudah tiba di depan pintu kamar Ai, keduanya berhenti. sebelum membuka kenop pintu Ai memutar tubuhnya, "tidak perlu, kamu benar ini sudah malam. jadi istirahatlah, besok kamu masih bekerja, menjaga kesehatan juga penting. kamu boleh pergi." mendengar itu, si kepala pelayan membungkukkan tubuhnya dan meninggalkan Ai di depan kamarnya.

Ai segera menyantap makan malamnya, bersih-bersih, dan membuka sebentar file yang tadi diterimanya dari kepala pelayan. dia Hanya membuka bagian catatan kecil di bagian belakang saja. dari Kai, ' rapat di undur. subuh jam lima.' selesai membaca itu, Ai bersiap tidur.

***

subuh, 04:00

Ai bangun lebih awal, dia masih harus mengecek hasil survei kemarin. setengah jam, ok, sepertinya tidak ada masalah. sekarang harus bersiap untuk rapat.

seperti biasa Ai selalu datang lima menit sebelum waktu janjian. rapat dimulai, saat Ai menceritakan percakapannya dengan Karang kemarin, tak sadar Fei memukul meja,

" kamu yang bener? kamu di tanyai sama kak Karang? rasanya sulit di percaya. aku kemarin mencoba mancing dia buat bertanya aja gagal, kamu bikin dia bertanya sama kamu?! kamu keren. sehubungan dengan itu berarti dia masih peduli terhadap orang disekitarnya. sikap dinginnya itu menjadi pembatas bagi orang untuk mendekat. dan dari cerita kamu dan di gabung dengan ku, aku rasa perkembangan perilakunya baik."

"jadi kita harus melakukan apa? pengintaian sudah berakhir 'kan?" tanya Alka. Riza berdiri membagi selembaran yang tadi dia bawa masuk ke markas,

"ini adalah kegiatan yang sering dilakukannya dari rumah sampai rumah lagi, hasil dari pengintaian. aku sudah buatkan daftar agar lebih mudah di baca."

"kamu memang bisa di andalkan. Fei selanjutnya tindakan apa yang paling tepat untuk di lakukan?" Kairan berbicara, lirih tapi tegas, efek ngantuk belum hilang.

Próximo capítulo