Kinan sangat terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Rio, pria itu tiba-tiba memeluknya. Sontak saja Kinan berontak berusaha lepas dari rengkuhan pria itu.
"Kinan, aku mohon jangan menghindar. Sudah lama aku menunggu saat-saat seperti ini denganmu. Aku sangat mencintaimu dan sekarang aku menginginkanmu, sayang. Aku tahu kau juga merasakan hal yang sama kan? Kau tidak mencintai pria brengsek itu dan selalu ingin lepas darinya. Inilah saatnya Kinan, kau membuktikan jika kau adalah wanita yang tidak bisa selalu di kekang oleh pria seperti dia. Tunjukan jika kau tidak menyukainya dan haya menginginkanku." Ucap Rio melepas pelukannya dan menatap dalam mata coklat Kinan yang bulat itu.
Bola mata Kinan bergerak-gerak mencoba mencari pembenaran terhadap apa yang pria yang ada di hadapannya ini ucapkan. Tapi semakin dia berpikir untuk menyetujui apa yang Rio katakan, semakin hatinya menolak keras. Dia merasa hatinya seakan tidak rela jika dia harus memilih Rio.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com