"Ap..apa?! Anak? Tapi kan kita sudah sepakat untuk tidak memiliki anak lagi. Dan kau sudah setuju!!" Ucap Asya yang mulai terlihat emosi.
"Tapi kan baru saja kau bilang apa pun, jadi aku pikir kau akan berubah pikiran." Ucap suaminya sambil muai bergerak ke wajah Asya lagi.
"Itu tidak termasuk, itu namanya kau mengambil kesempatan. Sudahlah, aku tidak mau kalau syaratnya itu. Aku malas membahasnya, kalau kau tidak mengizinkanku, terserah!" Ucap Asya lalu berniat beranjak meninggalkan suaminya. Tapi dengan cepat Amir menahan tangan istrinya.
"Maafkan aku, baiklah baik, aku tidak akan membahas itu lagi." Ucap Amir seraya merebahkan tubuh istrinya. Mereka akhirnya mengecap indahnya kebersamaan dengan rasa cinta yang penuh dengan nafsu dan gairah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com