webnovel

masalalu

persiapan resepsi pernikahan aqhila dan Shin Yuan wi sudah selesai. pesta akan di selenggarakan esok hari. aqhila bertambah sibuk dengan pelatihan untuk menghadapi pesta. dia merasa jengkel dengan suaminya. apa dia sememalukan itu? pikirnya. dengan setengah hati dia menjalani pelatihannya. arahan dari pelatih dan guru pembimbing nya terkadang tak digubrisnya.

" apa nyonya butuh istirahat?"

" yah, kita istirahat sebentar dulu."

" baik nyonya ." keduanya meninggalkan ruangan pelatihan yang sudah di siapkan Shin Yuan wi semenjak aqhila memulai pelatihan dan pelajaran nya. aqhila duduk di sebuah sofa yang tersedia di ruangan itu. dia mengotak Atik handphone nya mencari hiburan melalui YouTube. tawanya menghambur saat melihat beberapa video lucu. suaranya sampai terdengar sampai keluar ruangan. hp nya bergetar , ada pemberitahuan chat dari sahabatnya. tawa nya semakin nyaring . dia tertawa sambil memegang perutnya yang sakit. dia sampai tidak menyadari suaminya sudah berdiri di depannya.

" apa yang membuatmu begitu senang?"

" yang pasti itu bukan kamu. kamu hanya bisa membuatku jengkel."

" aqhila, aku salah apa lagi?"

" tidak ada, aku mau kelakar istirahat. bay!"

" tunggu dong kamu kan belum ngomong salahku apa?"

" mikir sendiri sana"

" nggak mau ngasi tau aku?"

" nggak cari tau saja sendiri"

" oke...aku akan cari tau sendiri." Shin Yuan wi mulai memeluk aqhila membelai punggungnya dan mencium telinganya sampai ke lehernya. aqhila mendorong dada bidang Shin Yuan wi tapi dia tidak mampu.

" jangan gila kamu. diluar ada orang "

" jadi?"

" lepas nggak, atau

" atau apa?" Shin Yuan wi terus menjilati leher aqhila tangannya mulai memasuki bajunya dan mengelus perutnya. tangngannya terus meraba tubuh aqhila sampai ke daerah gundukan kenyalnya.

" aahahhahhhhh...Shin...mmm..lepas"

" jadi?"

" aku akan bilang. berhenti Shin, lepaskan."

" sekarang katakan" tangannya masih saja terus meremas dada aqhila.aqhila menahan tangan suaminya

" aku jengkel sama kamu. aku capek tapi terus saja disuruh belajar. aku sudah tau sudah hapal apa yang harus aku lakukan. aku tidak akan membuat mu malu. jangan takut."

" aku sama sekali tidak takut. aku hanya tidak ingin jika kamu membuat kesalahan orang orang akan bergunjing tentangmu"

" tapi aku capek my boss. besok akan ada acara resepsi. bisa bisa aku pingsan duluan sebelum acara nya selesai."

" yasudah. ayo istirahat dulu sana biar nanti saya urus pelatihannya."

" makasih my boss," aqhila memeluk suaminya dan segera meninggalkannya."

aqhila sudah bersiap dan terlihat sangat cantik . lagi lagi Shin Yuan wi terpukau dengan kecantikan aqhila . mereka berjalan menuju panggung yang sudah disiapkan . acara resepsi pernikahan mereka sangat meriah . banyak tamu undangan dari berbagai kalangan . bahkan beberapa wartawan hadir untuk meliput pernikahan Akbar itu.

" my boss, aku mau ke kamar dulu"

" ok, jangan lama-lama."

" iya,tunggu sebentar saja'

aqhila meninggalkan aula hotel dan menuju ke kamar presidential suite room. saat akan memasuki kamarnya , dia mendengar suara orang sedang berbicara .

" resepsinya sangat mewah. apalagi tamu undangan yang dari kalangan yang luar biasa."

" aku kasihan sama nona liena . kupikir hubungan mereka sangat baik . banyak yang iri kepadanya. aku bahkan membayangkan pesta pernikahan mereka akan sangat luar biasa. tapi tuan Shin malah menikahi perempuan yang dari antah berantah."

"tapi dia sangat cantik, penampilannya sangat terhormat dan elegan."

" dia cuma mengandalkan kecantikannya. kalau tuan Shin sudah bosan dia pasti akan di buangnya juga. lihat bagaimana liena."

" tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya , aku bahkan ragu apa tuan Shin pernah jatuh cinta?"

" bukankah dia punya pacar lima tahun lalu?"

" yah aku ingat tapi tidak ada yang tau wanita itu menghilang kemana?"

" apa jika wanita itu ada, tuan Shin akan memilih nya dan meninggalkan istrinya?"

" Tantu saja, dia satu satunya wanita yang iya cintai. kalau dia hadir disini tuan Shin sudah pasti membatalkan pernikahannya."

aqhila sudah tidak sanggup lagi dan meninggalkan mereka. hatinya seakan ditusuk tusuk. dia berjalan ke arah kamarnya sambil menepuk nepuk dadanya, mencoba menghilangkan rasa sakitnya. dia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. mengistirahatkan otaknya sejenak mencoba menghilangkan semua pikiran nya. dia menutup matanya untuk tidur.

" sudahlah . apapun yang akan terjadi nanti, itu urusan nanti. aku hanya bisa mempersiapkan diri"

dia terlelap melupakan semuanya. dia tidak kembali ka aula seakan melupakan pestanya. inilah caranya saat ingin mencari ketenangan yaitu dengan cara tidur. Shin yuan wi yang belum melihat aqhila kembali menjadi paranoid. dia tidak berkonsentrasi saat menyambut tamu undangan nya. beberapa tamu bahkan menanyakan tentang istri nya ada dimana.

" cari nyonya ke kamar."

" baik tuan".

asistennya memeriksa kekamar pengantin nya. dia mencoba membunyikan bel pintu tapi tak ada yang menjawabnya. dia semakin gugup tapi tak berani masuk walaupun punya kartu akses. dia kembali ke aula dan memberitahu Shin Yuan wi.

" apa tidak ada yang menjawab?"

" tidak ada tuan."

" ya Tuhan. apa yang terjadi sekarang"

dia buru-buru masuk ke kamar. asistennya tidak ikut masuk mana berani dia masuk tanpa perintah. beda saat Shin Yuan wi masih sendiri. dia hanya menunggu di depan pintu sambil menunggu tuannya.

Shin Yuan wi yang berada di dalam kamar terkejut melihat aqhila malah tertidur. dia sudah kayak orang kebakaran jenggot mendengar aqhila tidak di temukan. orangnya malah tertidur dengan enak. dia hanya menggeleng sambil melonggarkan dasinya.

" anak ini sangat tau menyiksa suaminya. bangun aqhila... bangun!"

" mmmm....saya masih ngantuk. capek tau?"

" bangun kamu. bangun.."

" aduh... dibilang masih ngantuk juga"

"BANGUN SEKARANG JUGA AQHILA. KAMU DENGAR TIDAK? BANGUN!!!"

mendengar teriakkan suaminya aqhila langsung tersentak bangun dan dan berdiri. dia terkejut dengan teriakan suaminya. tapi karena nyawanya belum terkumpul dia agak linglung.

" untuk apa kau berteriak?"

" kamu tuh , orang orang pada nanyain kamu. kamu malah tidur disini?"

" ya ampun, aku cuma ketiduran. apa kamu nggak bisa banguninnya baik baik?"

" kamu tidurnya kayak kebo, pake teriakan baru bisa bangun"

" dasar suami tragis. nggak bisa lembut apa sama istri. itu mulut apa TOA mesjid?"

" enak saja aku di bilangin TOA."

" yah kamu bilangin aku kebo."

" sudahlah . cepat turun kebawah, udah pada nungguin." Shin Yuan wi menarik tangan istrinya.

" nggak usah tarik-tarik , aku bisa jalan sendiri."

dia melepaskan tangan suaminya. aqhila berjalan meninggalkan Shin Yuan wi yang menarik nafasnya dalam-dalam. aqhila berjalan tergesa-gesa meninggalkan suaminya sambil komat-kamit menahan amarahnya. Shin Yuan wi tau aqhila sedang kesal kepadanya . saat akan berbelok menuju ke aula, aqhila menabrak seorang pria dan terpental beberapa langkah ke belakang.

" maaf, tadi aku buru-buru nggak memperhatikan jalan"

"it's oke. tapi kamu nggak apa-apa?"

" yah, aku baik baik saja."

" lain kali hati hati kalau jalan."

" iya makasih."

" ada apa ini"

"tidak apa-apa. dia hanya menabrak ku karena terburu-buru"

" kamu tuh yah, kalau jalan liat liat dong. sampai ke tabrakan?"

"tidak apa-apa. lagian dia tidak sengaja juga. yasudah aku permisi dulu."

" sekali lagi maaf dan terimakasih"

" iya."

pria itu meninggalkan aqhila dan Shin Yuan wi. aqhila terus melihat kearah pria itu sampai tidak kelihatan. andai saja Shin Yuan wi seperti pria itu. lebih lembut selalu perhatian. nah ini, kadang baik kadang terlalu baik kadang kasar suka memerintah selama enaknya. aqhila menarik nafas dalam-dalam.

Shin Yuan wi menatap istrinya yang terus melihat kepergian pria itu. dia sebenarnya selalu memperhatikan aqhila hanya saja terkadang melihat aqhila yang ceroboh membuatnya jengkel . dia terlalu mengkhawatirkan nya yang membuatnya selalu mengomeli nya.

Próximo capítulo