'Pantas Nana selalu senyum dan seru mellihat aku dan Jeha mulai berdebat. Karena seperti ini rasanya ... ' Batin Lion seraya mengamati dua orang di depannya.
"Ha ha ... Kamu terlalu banyak berfikir. Jika aku mau melakukannya, kenapa aku harus menunggu untuk bisa melakukan nya di rumah Kenny? Tidakkah kamu ingat kalau aku dan Shin pernah tinggal bersama? Kalau aku mau aku pasti melakukan nya waktu itu."Jawab Jeha sambil tersenyum geli.
"Khem ... Siapa yang mengijinkanmu untuk tersenyum begitu? Sangat tidak enak dilihat. Siapa tau kalau kemarin kamu punya otak, tapi sekarang siapa yang jamin?" Ucap Ki Tae yang berusah memojokkan Jeha.
"Baiklah. Sesuai perintahmu, aku akan menidurinya. Apa kamu puas?" Sahut Jeha sambil tersenyum licik.
"Kamu ... " Ki Tae mulai emosi, namun ia berusaha menahan emosinya sebagai bentuk sikap dewasa yang dia miliki.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com