"Apa kamu benar-benar ingin tau tentang kota kelahiranku? " tanya Mayleen sambil melirik Jeha. Tepat saat itu sinar matahari yang hampir tenggelam menyapa wajah putih mulus Mayleen yang terlihat merona dan mempesona, Jeha pun merasa tersihir dengan keindahan di depanya.
Jantung Mayleen kembang kempis saat melihat tatapan lembut Jeha yang tersenyum membalas tatapannya.
Tidak lama kemudian, Mayleen bergegas memalingkan wajahnya dari Jeha.
'Oh astaga, kenapa rasanya sesak nafas banget ni yah? aduh, aku merasa jantungku akan meledak, siapapun tolong aku !'. Batin Jeha setelah bersusah payah menarik pandangannya dengan salah tingakah.
Untuk sesaat dua manusia itu terdiam dengan perasaan masing-masing. Pipi Mayleen terlihat memerah sambil membelakangi Jeha dan Jeha sibuk mengendalikan detak jantungnya dengan menarik nafas berulang-ulang kali.
'Rasanya aku mau gila'. Batin Jeha.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com