webnovel

Menjalankan Tugas (1)

»Rumah Keluarga Kim«

Beberapa saat kemudian mereka sampai di kediaman keluarga Kim. Nana keluar begitu saja dari mobil tanpa memperdulikan Lion.

"Bibi Nana pulang !" kata Nana setelah masuk ke rumah.

Mendengar suara Nana, Ny Tresia langsung keluar dari dapur dan menyambut Nana.

"Malam Nana !" setelah menyapa Nana, Ny Tresia terkejut ketika melihat Lion muncul dibelakang Nana. "Ada Lion juga? "

"Tante aku langsung ke kamar mau mandi dan shalat magrib dulu" ucap Nana setelah mencium punggung tangan Ny Tresia. Segera setelah itu dia melangkah menuju kamarnya tanpa memperdulikan Lion yang mengikutinya masuk ke rumah.

Karena Ny Tresia dulunya seorang muslim jadi dia tidak heran ketika Nana mengatakan akan shalat, dan dia juga tau kalau Nana seorang muslim itu sebabnya semenjak ada Nana, Ny Tresia selalu menyediakan bahan makanan yang halal agar dia nyaman makan di rumah.

Ny Tresi mengangguk dan tersenyum pada Nana "Iya"

Setelah itu Ny Tresia menatap Lion yang masih berdiri di depannya "Sayang kalian habis dari mana? "

"Jalan" jawab Lion tanpa ekspresi.

"Apa kalian kencan? " tanya Ny Tresia dengan antusias.

"Aku akan pulang" jawab Lion sambil berbalik menuju pintu dan mengabaikan pertanyaan ibunya.

"Tidak bisakah kamu makan malam di sini barang sebentar? Omma rindu Lion" kata Ny Tresia dengan sedih.

Mendengar pertanyaan ibunya Lion langsung berhenti dan berbalik memeluk ibunya.

"Lion juga rindu, tapi Lion harus mengurus sesuatu, lain kali aku akan menginap di sini"

Mata Ny Tresia langsung menyala. "Benarkah?" Lion mengangguk seraya berkata, "Aku janji"

"Oumma percaya, ya sudah kamu hati-hati ya nyetirnya!" ucap Ny Tresia setelah berjinjit mencium kening Lion. "Iya" jawab Lion sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah ngobrol dengan ibunya, Lion langsung bergegas meninggalkan kediaman orang tuanya. Dari balik jendela, Nana mengintip Lion yang hendak masuk ke mobilnya, namun yang tidak di sangkanya, Lion malah mendongak kearah jendela kamar Nana.

'Oh, astaga hampir saja dia melihatku, kalau dia tau aku mengintipnya bisa besar kepala dia?' Batin Nana setelah bersembunyi di balik tembok.

Sebenarnya tanpa Nana sembunyipun, Lion tidak akan bisa melihatnya dari bawah karena Nana memang tidak menyalakan lampu kamarnya. Namun entah mengapa Nana menjadi salah tingkah saat melihat Lion menatap kearah jendelanya akhirnya dia sembunyi.

'Lampunya mati, apakah si gadis ular itu sudah tidur? cepat sekali'. Batin Lion.

Merasa puas menatap kearah jendela, Lion langsung masuk ke mobilnya dan meninggalkan kediaman orang tuanya dengan cepat.

»Keesokan paginya«

Seperti biasanya, pagi-pagi sekali Nana berangkat ke rumah Lion. Nana sampai tepat pukul 5 pagi. Meskipun terpaksa Nana tetap berusaha melakukan tugasnya dengan baik.

Di depan pintu masuk Nana sudah di tunggu oleh pelayan Gong, dengan sopan Nana memberi hormat pada pelayan Gong secara dia lebih tua dari Nana.

"Selamat pagi Nona! " sapa pelayan Gong.

"Selamat pagi juga" Nana memberi salam hormat sekali lagi pada pelayan Gong.

"Oh ya pelayan Gong, apakah tuan Lion sudah bangun?" tanya Nana setelah berbasa basi dengan pelayan Gong.

"Saya kurang tau Nona, soalnya mulai hari ini tuan melarang siapapun masuk ke kamarnya kecuali nona. Semua keperluan tuan akan menjadi tanggung jawab nona" jelas pelayan Gong dengan sangat detail.

Nana tersenyum pahit. Dia berfikir kalau Lion semakin hari semakin menyulitkannya, tapi dia tidak boleh terlihat lemah.

Tanpa fikir panjang lagi Nana segera menuju kamar Lion seraya membanting pintunya. Lion yang masih tidur langsung terkejut "Aissss, suara berisik apa itu?"

Karena masih ngantuk Lion kembali tidur dan menutup dirinya dengan selimut. Melihat Lion tidur kembali, Nana menjadi geram, dia mendekat ke ranjang Lion sambil berteriak tepat di telinga Lion. "Lion, ayo bangun !"

Mendengar suara teriakan itu Lion bukanya bangun dia malah menutup telinganya.

"Lion, kalau kamu belum bangun juga, aku akan melakukan hal yang akan kau sesali" teriak Nana lebih keras lagi.

Para pelayan yang selalu ingin tau menempel di pintu kamar Lion. Mereka benar-benar penasaran tentang apa yang terjadi di dalam.

Dari balik pintu mereka mendengar Nana berteriak-teriak memanggil majikan mereka, Seketika itu mereka kaget dan khawatir pada Nana.

"Bukankah tuan Lion tidak suka suara berisik?"

"Kamu benar, aku saja dulu waktu menjatuhkan nampan pas tuan lagi di ruang kerjanya, aku hampir di pecat, tapi Nona Nana sangat berani"

"Iya, apa yang akan terjadi padanya ya? "

"Semoga saja Nona Nana baik-baik saja"

"Apa yang kalian lakukan di sini? " suara pelayan Gong terdengar mengerikan.

Langsung saja para pelayan itu berbalik dan melihat ekspresi gelap kepala pelayan sambil menyilangkan tangan ke dadanya.

"Pergi dan kerjakan tugas kalian! " perintah pelayan Gong.

Dengan gemetar para pelayan yang menguping tadi langsung bergegas pergi, Sedang pelayan Gong masih berdiri menatap pintu kamar Lion. Setelah menarik nafas dalam dia langsung pergi mengerjakan tugasnya.

Di dalam kamar, Nana sibuk membangunkan Lion dan menarik selimutnya dengan sekuat tenaga sehingga terjadilah aksi tarik menarik.

'Ohh astaga susah banget sih nih bebek gila di bangunin, aku jadi ragu bagaimana dia bisa menjalankan perusahaan dengan baik kalau bangunnya susah begini'. Batin Nana.

"Aaa.., sudah aku bilang jangan ada yang berani menggangguku pas lagi tidur" teriak Lion. Nana menjadi menjadi semakin geram.

"Siluman bebek banguuuuunnn!"

Mendengar Nana berteriak lagi, lion akhirnya bangun dan melepas selimutnya. Seketika itu Nana terjatuh ke lantai di tutupi oleh selimut Lion.

"Perasaan aku mendengar suara si gadis ular , tapi kenapa dia tidak ada? " Lion melirik ke kiri dan kanan.

Próximo capítulo