'Gadis itu selalu begitu. Jika dia kesal pasti akan kabur tanpa pamit sama orang. Baiklah, sampai ketemu besok Nina!' Batin Gerald sambil tersenyum menatap jalan di depannya.
Malam menjelang, di bawah sinar bulan kini Syenina duduk di halaman belakang rumahnya yang penuh dengan bunga. Dia duduk tepat diantara beberapa bunga yang indah sambil menengadahkan wajahnya, menatap jutaan bintang yang bertaburan dengan rembulan yang melengkapinya.
'Kenapa Gerald masih bersikap begitu padaku? Dan kenapa aku marah padanya? Apa mungkin aku menyukainya? Atau bagaimana? Ahhh aku gak ngerti. Wahai bulan dan bintang! Tolong jelaskan padaku apa arti dari semua ini?' Batin Syenina.
Tepat saat itu suara ponselnya berbunyi dan itu dari Maheza. Syenina pun segera mengangkatnya karena ia fikir kakak nya yang mantan playboy bisa membantu untuk menjawab pertanyaan nya.
"Halo kakak!" Sapa Syenina setelah menggeser icon hijau di ponselnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com