Rama meninggalkan Nalla dengan perasaan campur aduk yang tidak dapat dia ungkapkan dengan kalimat apapun. Rasa marah yang mendominasi perasannya saat ini. Marah dan terkejut. Awalnya Rama pikir, Nalla hanya melakukan satu kesalahan dengan mantan pacarnya, atau mungkin dia dinikahkan paksa oleh ibu kandungnya, atau mungkin Nalla terpaksa menikah karena masalah uang dan ditinggalkan suaminya. Tapi semua bayangan Rama itu hilang. Gadis manisnya itu punya anak dengan kekasih temannya, dia merasa marah dengan kenyataan yang sebenarnya sedang dia hadapi ini.
"Aah, menyebalkan!" Teriak Rama sambil memukul kemudi mobilnya. Dia memilih untuk segera pulang.
Di rumah Rama langsung masuk tanpa menyapa Sari dan Syarief. Hari ini Syarief ingin berkunjung untuk mengajak Sari dan Rama makan malam. Rama berjalan lurus dengan langkah cepat, naik ke lantai dua lalu masuk ke kamar, sedikit membanting pintu kamarnya.
"Ada apa?" Bisik Syarief. Sari menggelengkan kepalanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com