webnovel

Piramida Cinta, Ronde 4

"Uummmmhhh.... Susunya Ranata enak bangettt....."

"Raannn...., aku mau lagi...."

"Ran, Ayo, giliran aku juga..."

Nia yang sudah tidak sabar lagi, segera memeluk dan mengecup bibir Ranata, yang dibalas sang lelaki dengan senyum dan diberikannya french kiss yang sangat panas dan dalam kepada kekasih hatinya ini.

Setelah puas berciuman, Ranata kembali berbaring di atas tempat tidur dan kali ini giliran Nia yang menunggangi selangkangannya, sementara Arisa duduk di atas dada Ranata dan menyodorkan bokongnya yang indah ke wajah Ranata. Nia segera memaskan posisi penis Ranata agar siap menembus liang kenikmatannya dan dijepitnya ujung batang kejantanan kekasihnya kuat – kuat itu dengan bibir vaginanya yang telah basah dan lapar.

Arisa yang pantatnya dipegang oleh Ranata memegang dan meremas – remas payudara Nia yang sudah sangat ranum dengan puting susu yang telah mengeras. Dipermainkannya kedua buah dada sahabatnya itu sambil sesekali menyeruput puting susu Nia, yang membuat gadis tersebut langsung mengerang penuh kenikmatan.

Paha Nia yang gemetaran penuh nikmat akhirnya tidak kuat lagi menahan tubuhnya dan akhirnya jatuhlah dia terduduk di atas selangkangan Ranata, dengan penis sang lelaki yang langsung melesak masuk menghujam tubuhnya dari bawah. Gelombang kenikmatan yang begitu dahsyat langsung menyebar dari daerah pribadinya menjalar ke seluruh tubuhnya dan Nia pun langsung mengalami klimaks dan muncrat seketika membanjiri selangkangan Ranata.

Arisa yang melihat betapa nikmatnya klimaks yang dialami oleh sahabatnya itu dengan nakal terus memainkan buah dada dan puting susu Nia. Diremas dan dihisapnya payudara Nia kuat – kuat sembari menikmati sensasi nikmat yang juga dialami oleh dirinya sendiri tatkala madu kembang yang masih mengalir di daerah kewanitaannya diseruput oleh Ranata yang memijat – mijat kedua belah pantatnya yang putih dan mulus tersebut.

"Akh....! Penis Ranata enak banget!"

Seru Nia yang telah diguyur habis – habisan di bagian atas dan bawah oleh sahabat dan kekasihnya tersebut.

"Enaaakkk.... Enakkk banget.... Ahh.... Arisaaa.... Ranataaa....!"

Sambil meracau merasakan kenikmatan di bagian payudara dan vaginanya, Nia mulai menggerak – gerakkan pinggulnya dan dengan gerakan memompa naik dan turun, dipacunya penis Ranata keluar masuk liang vaginanya, menyodok – nyodok bagian terdalam lubang kenikmatannya dan mengirimkan sensasi nikmat yang langsung menjalar naik ke atas sampai menembus ubun – ubunnya.

Dengan nafas yang terengah – engah dan tangan yang bertumpu pada kedua belah paha sang lelaki yang ditungganginya, disodorkannya payudaranya yang membusung agar terus dilahap oleh sahabatnya sambil memacu pinggangnya naik dan turun memompa penis Ranata dengan gerakan yang semakin cepat.

Arisa yang melihat hal tersebut langsung berkomentar sambil meremas – remas buah dada Nia.

"Hebat! Penisnya Ranata berdecak – decak masuk ke dalam vagina Nia!"

Akhirnya kedua sahabat itupun saling menggenggamkan kedua tangan mereka dan saling bersandar pada diri yang lainnya sambil menikmati kenikmatan yang diberikan oleh Ranata kepada mereka.

Nia yang menikmati penis sang kekasih di vaginanya dan Arisa yang menikmati permainan lidah sang lelaki di daerah pribadinya saling bertumpu dan tubuh kedua gadis tersebut seolah membentuk sebuah piramida dengan Ranata sebagai fondasinya. Wajah Nia dan Arisa yang semakin mendekat dan nafas mereka yang bercampur penuh dengan nafsu membuat tubuh mereka menjadi semakin lengket satu sama lain dan kedua gadis itu pun mulai saling berciuman dengan payudara mereka yang saling beradu dan bergesekan memberikan kenikmatan satu sama lain nya.

Permainan lidah Ranata di dalam vagina Arisa menjadi semakin intens dan kadang – kadang digunakannya juga jari – jarinya untuk merangsang mantan sahabat yang kini juga menjadi kekasihnya tersebut. Diusapnya vagina Arisa dan dibelainya kedua belah pantatnya sambil menyeruput nektar yang keluar dari kembang kewanitaannya sambil sesekali dihisapnya klitoris Arisa sambil mengaduk – aduk vagina sang gadis dengan jari – jarinya hingga nektar yang keluar dari kembang kewanitaan Arisa mengucur semakin deras karena gadis cantik itu kembali mengalami orgasme karena permainan lidah dan jari Ranata di daerah pribadinya.

Sementara itu, Ranata pun tidak lupa menghentak - hentakkan pinggulnya ke atas dan kebawah mengikuti irama gerakan Nia dan memompa penisnya semakin dalam melesak masuk menghantam daerah terdalam lubang kenikmatan Nia sehingga memberikan rangsangan ekstra kepada sang gadis....

Próximo capítulo