Dingin, sama seperti lusinan jarum-jarum kecil memasuki kulitnya. Terasa seperti darahnya benar-benar membeku, dan tidak bisa mengalir di seluruh tubuhnya.
Nafas Ye Xinxia yang berada di dalam lemari es menjadi lebih pelan, naik dan turun dadanya menjadi menurun.
Rasa dingin dan mengantuk bercampur aduk, dan jika dia menutup matanya pastilah dia akan tertidur.
"Jika aku tertidur sekarang, maka aku tidak akan pernah bisa membuka mataku lagi…" Ye Xinxia tiba-tiba menggigit bibirnya, memaksa agar dirinya terbangun.
Kedua tikus kera bermata besar itu kelihatannya tidak berniat untuk pergi. Suara mereka berada tidak begitu jauh dari tempat dimana Ye Xinxia bersembunyi.
Ye Xinxia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa bertahan. Dari apa yang dilihatnya, dia lebih baik mati beku daripada menjadi makanan tikus kera bermata besar.
Saat udara menjadi semakin menipis, Ye Xinxia mencoba untuk mengatur pernafasannya sebaik yang dia bisa. Pikirannya mulai melayang ke kenangan-kenangan yang indah.
\------
'Crak~~ Hiss~~'
'Boom! Boooom!'
Beberapa jejak kaki yang kuat telah dihantamkan ke pintu besi di ruangan kontrol dan suara cakar binatang hitam di depan pintu terdengar dengan jelas.
Binatang hitam ini sangatlah menurut ketika datang kepada perintah tuannya. Mereka tahu bahwa Mo Fan sedang bersembunyi di dalam itu, dan jika mereka tidak membelah tubuh Mo Fan menjadi dua, maka mereka tidak boleh pergi.
Cakar mereka dengan pelan tapi pasti mencakar dan merobek pintu besi, menyebabkan retakan-retakan muncul di pintu. Sesaat retakan muncul di pintu, proses untuk menghancurkan pintu menjadi lebih mudah. Setelah binatang hitam itu membuat retakan di pintu, mereka menjadi seperti tahanan yang melihat cahaya. Mereka mulai berteriak dengan gembira. Bahkan, mereka mulai bergantian menggunakan cakar mereka di pintu.
Di sisi lain pintu, Mo Fan sedang duduk. Dia tidak bisa lagi menutup mata atas bahaya yang sedang mengintai.
Dia bisa mendengar suara pintu yang sedang dicakar, suara-suara binatang hitam itu menjadi lebih jelas saat sobekan di pintu mulai menjadi lebar.
Hanya saja, apa gunanya merasa terpukul dengan terror?
Apakah dia bisa selamat sekarang tergantung pada dua debu bintang dengan dunia rohnya.
Debu bintang berwarna ungu dan merah mulai memancarkan cahaya yang kuat kemudian melemah.
Cahaya yang lemah di langit menutupi kedua debu bintang dari luar, sementara di dalam debu bintang berbunga sebuah cahaya yang akan memancar keluar dari cahaya di langit.
Cahaya langit sama seperti kulit telur, atau sebuah kepompong. Cahaya langit itu mampu melalui cangkang. Kelihatannya bahwa cahaya langit itu tidak bergerak di bawah serangan energi sihir, tetapi sangat jelas terlihat bahwa terjadi pembengkakan oleh karena energi yang ada di dalamnya.
'Pecahlah untukku' Mo Fam berteriak dari dalam hatinya.
Di dadanya, Liontin Loach kecil memancar seolah-olah memindahkan kekuatan serangan dari debu bintang Mo Fan. Cahaya yang pada awalnya muncul tiba-tiba berubah menjadi padat.
Seperti begitu banyak sungai, mereka bersatu membentuk sebuah aliran sungai yang besar, dan sungai besar yang biasanya tenang tiba-tiba menjadi bergelora. Kekuatan air yang datang tiba-tiba menghancurkan penampungan air yang ada di sungai!
Sebuah retakan akhirnya muncul di kulit luar,
'Hampir selesai. Hampir selesai!'
Bagian dalam Mo Fan mulai dipenuhi dengan kegembiraan. Dia hanya tergila-gila tentang menerobos ke tingkat berikutnya, Mo Fan sudah bisa merasakan pikirannya menderita rebound energi yang sangat besar, menghasilkan sakit kepala yang sangat besar.
Mo Fan mulai merasakan kegembiraan dari dalam dirinya. Dia hanya merasa gila untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya, sekarang Mo Fan bisa merasakan otaknya mulai sakit oleh karena energi besar yang memantul, menyebabkan rasa sakit kepala yang luar biasa.
Dalam prosesnya, jika dia kehilangan mentalitas walaupun hanya sedikit saja, atau sedikit pemikiran untuk menyerah, maka semua kekuatan untuk menyerang akan menghilang begitu saja. Kemudian dia harus kembali mencoba semuanya dari awal lagi!
Mo Fan merasa bahwa kepalanya hampir saja pecah. Urat-uratnya muncul di seluruh wajahnya, tetapi dia terlalu takut untuk melepaskannya!
Sebenarnya, rasa sakitnya sama seperti dibelah dua oleh binatang hitam. Seorang yang lemah dan tidak teguh pasti akan menyerah sejak dari awal, tetapi Mo Fan telah berkomitmen untuk melakukannya sampai pada nafasnya yang terakhir.
Menutup matanya, dia melihat kilas balik seorang gadis yang berada di ujung kematian. Jika gadis itu dibunuh oleh seekor tikus kera bermata besar, maka Mo Fan percaya bahwa dia akan menanggung rasa sakit yang begitu banyak selama sisa hidupnya.
Dampak mental begitu besar, bahkan meningkat lima kali lebih banyak daripada kekuatan yang sebenarnya!
Mo Fan menggertakan giginya dan tetap keras kepala.
'Sepuluh kali'
Mo Fan menggulungkan lidahnya, takut bahwa dia tidak bisa mengatur tubuhnya sendiri, dan dia menggigit ujung lidahnya dalam proses.
Dalam tubuhnya, dunia rohnya penuh dengan badai yang mengamuk.
Debu bintang ungu dan merah terlihat seolah-olah akan menghilang. Dalam dunia roh, mereka mulai menghilang dengan cepat.
Cahaya terang mulai menjadi lemah dan lebih lemah lagi, bahkan tidak terlihat sebagai bintang dari kejauhan. Kelihatan seperti akan menghilang dalam kegelapan malam.
Pada saat itu juga, Mo Fan membuka matanya.
Biji matanya melebar tidak seperti manusia. Dalam matanya terpancar alam semesta yang tidak terbatas. Dan di dalam kedalaman itu ada cahaya debu bintang Petir dan Api.
Biji matanya terbuka lebar dan seluruh wajahnya gemetar.
Kedua debu bintang yang mematikan tiba-tiba memancar keluar dengan rasa panas yang luar biasa, dan dia terkejut karena mereka membanjiri seluruh roh alam semestanya dengan kecepatan yang luar biasa.
Warna ungu begitu menarik sehingga menerangi seluruh bintang alam semesta, sangat cantik dan memukau.
Warna merah yang menerangi kegelapan sangatlah bercahaya dan bergelombang.
Pertarungan dan selubung mereka kelihatan seolah-olah menciptakan alam semesta mereka sendiri, dan rumah bintang mereka sendiri.
Tetapi, apa yang mereka ciptakan bukan lagi hal yang sama dengan debu bintang yang kecil yang telah duduk di sudut alam semesta seperti yang sebelumnya. Dia telah menciptakan gugusan bintang seperti awan, mereka semua terbentuk menjadi sebuah gugusan bintang yang padat dan saling merefleksikan satu dengan yang lainnya.
"Debu bintang menjadi Nebula!"
Mengalami semua ini, Mo Fan merasa seolah darahnya sedang mendidih.
Debu bintang adalah benar seperti debu dalam alam semesta yang sangat besar, tetapi juga sangat tidak berarti. Tetapi, energinya dapat menyediakan kepada penyihir yang dapat dipertimbangkan sebagai satu hal yang terbatas.
Tetapi, bagaimanapun juga Nebula sangat berbeda daripada debu bintang. Kelompok bintang besar yang menguasai sebuah area yang besar, dan pancaran cahaya mereka dapat dikatakan sangat cemerlang. Mereka sangat terlihat dalam alam semesta roh yang besar, mendominasi dunia rohnya!
Debu dan awan Nebula, ada perbedaan yang sangat jelas antara keduanya. Jika setiap bintang kecil mempunyai energi sihir, maka berapa banyak energi yang dapat dikumpulkan oleh awan nebula, dan tingkat sihir apa yang bisa diciptakan?!
Dengan nebula ada bintang yang sangat penting yang dapat digunakan penyihir untuk membuat mantra sihir.
Hanya sedikit berbeda dari yang sebelumnya; dalam Nebula yang kelihatan jelas terdapat 49 bintang!
Bintang ini bergerak di sekitar Nebula, sama seperti ketika Mo Fan membangkitkan elemennya membuatnya pusing.
"Perasaan ini…" Mo Fan melihat ke arah tangannya dengan tidak percaya.
Di tangan kirinya, ada sebuah api yang lapar yang terbentuk di kulitnya. Saat dinyalakan, terasa seolah-olah dia mempunyai energi yang tidak terbatas.
Di tangan kanannya, lengkungan petir bercahaya keunguan saat menutupi seluruh kepalan tinjunya. Petir kelihatan berusaha untuk melawan api-api, seperti anak kecil nakal yang haus akan kesempatan untuk mendemonstrasikan kekuatannya.