Malam semakin dingin terutama setelah beberapa hari turun hujan.
Mu Lingshi menurunkan kaca jendela mobil dan membiarkan angin masuk. Air mata di wajahnya mengering, hanya kegetiran yang tersisa di dalam dirinya. Mobil itu baru saja diparkir tepat di luar vila, tetapi dari jauh Lingshi sudah bisa melihat sosok tinggi berdiri di luar pintu.
Ah Mo terbiasa begitu. Jika ia tidak menjemput Lingshi setelah pulang bekerja, dia akan berdiri di luar pintu dan menunggu Lingshi kembali. Kali ini, dia berjalan menghampiri begitu mobil diparkir dan membukakan pintu untuk Mu Lingshi.
"Bro Mo!" Ah Quan turun dari mobil dan menatap ke arah Mu Lingshi lalu menatap Ah Mo dengan bimbang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com