Ah, seperti belum pernah melihatnya saja. Padahal mereka sering melakukan bahkan lebih dari sekedar itu!
Gusar bercampur heran, Mu Yuchen pun bangkit dari kursinya hendak keluar. Meski alisnya mengernyit, wajahnya tampak tersipu juga.
"Tuan!" Li Si menghampiri Mu Yuchen yang keluar dari kamar rawat.
Mengangguk, mereka berdua kemudian berjalan menuju balkon.
Meskipun matahari yang hangat menyinari, angin di balkon masih agak dingin. Mu Yuchen bersandar pada tembok pembatas dan melihat keluar. Ekspresinya acuh tak acuh saat dia melihat kerumunan yang berseliweran di bawah. Suaranya yang berat bercampur dalam angin yang agak dingin, terdengar sangat suram. "Bagaimana perkembangannya?".
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com