Matanya berbinar-binar, mengangkat bahu. "Aku hanya penasaran."
"Menurutmu suamimu ini seorang yang pergi ke tempat-tempat seperti itu?" Mu Yuchen bertanya dalam.
"Kalau begitu, kenapa kau bilang sebelumnya Xi Xinyi berada di klub malam di New York?" tanya Xi Xiaye begitu saja sambil merapikan rambutnya.
"Aku cuma bilang 'sepertinya.' Sudah lama sekali. Bagaimana bisa kuingat kalau memang benar dia di sana?"
"Hina sekali!"
Wajah Xi Xiaye tampak berdesir, namun matanya seolah memancarkan sinar kehangatan. Dilihatnya tangan suaminya ini yang mendekap tangannya.
"Kau tidak mengenai lukamu itu, 'kan?" tanya Mu Yuchen, tidak ingin berdebat dengannya lagi. Suaranya itu terdengar perlahan dan mencondongkan badannya pada Xi Xiaye, namun dia hanya berpaling saja melihat ke luar jendela. "Tidak apa-apa!" jawabnya datar.
Mu Yuchen tertawa saja dan berkonsentrasi pada jalanan, tidak mengatakan apapun lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com