Rune tidak dapat mengatakan apa-apa selama beberapa saat. Ia masih tidak percaya bahwa wanita cantik di hadapannya adalah Rose.
"Halo?" Ketika Rose berbicara lagi, akhirnya pria itu teralihkan dari lamunannya. Dia mengerjap-kerjapkan matanya dan menatap Rose dengan penuh perhatian.
"Aku datang bersama para keponakanku untuk melihat pameran," katanya. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Rose tersenyum dan memiringkan kepalanya ke arah lukisan di dinding. "Itu lukisanku."
"Oh.. tidak heran, rasanya cukup familiar," cetus Rune. "Jadi, itu lukisanmu."
"Ya. Aku ditawari untuk mengikuti pameran ini dalam waktu singkat. Peter memberikan namaku kepada kurator pameran," jelas Rose. "Aku bersyukur. Antusiasme pengunjungnya cukup bagus."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com