"Tolong jangan sebut nama itu lagi, aku masih tidak dapat melupakan peristiwa yang terjadi di malam tahun baru..." pinta Fee dengan suara memelas. "Aku tidak ingin kita bertengkar, tetapi aku masih marah karena kau sama sekali tidak melakukan apa-apa kepada sekretaris brengsekmu itu..."
Ren buru-buru memeluk Fee dan menenangkannya. "Ssshh... maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyebut namanya. Aku masih akan membuat perhitungan dengannya, kau jangan kuatir. Maksudku.. aku hanya ingin bicara secara terbuka kepadamu.. Ini tentang masa depan kita."
Fee merasakan kemarahannya yang tadi siap meledak, segera mereda saat Ren memeluknya erat. Saat ini, Amelia tidak lagi penting baginya.
Sebenarnya mungkin ia harus dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi saat itu. Karena Amelia menembaknya dan kedua anaknya meninggal, Ren menjadi terpukul dan akhirnya menyadari apa yang penting dalam hidupnya. Ren sekarang sudah berubah karena peristiwa itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com