"Aku tidak akan berdiri sampai kau menjawab lamaranku." London masih bersikeras di tempatnya. Ia tersenyum melihat wajah bingung L yang sama sekali tidak mengira akan kembali dilamar dengan begitu tiba-tiba seperti ini. "Aku sudah bilang... ini yang terakhir. Jadi pikirkan jawabanmu baik-baik..."
L menatap London dengan sepasang mata yang perlahan-lahan dipenuhi air bening. Tanpa sadar ia menjatuhkan diri dan membenamkan kepalanya ke bahu London.
"Aku ini tidak berpendidikan... Aku hanya bisa menyanyi, tidak banyak yang aku bisa. Aku juga keras kepala..." Gadis itu menangis sesenggukan. "Apa kau yakin mau menghabiskan seumur hidupmu bersamaku...? Kau tidak boleh berubah pikiran di tengah jalan... Itu tidak adil bagiku..."
London menerima L yang menghambur ke pelukannya dan mengusap-usap rambut gadis itu dengan penuh pengertian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com