Alaric yang merasa ditatap berlebihan oleh Sophia menoleh ke arah sepupunya dan mengerutkan keningnya.
"Kau mau mengatakan sesuatu?" tanyanya kepada Sophia. Gadis itu terhenyak dan cepat-cepat menggeleng.
"Uhmm... tidak aku sedang teringat sesuatu, sama sekali tidak penting," jawab Sophia. Ia berusaha terdengar santai lalu mengalihkan perhatian pada wine yang dibawanya. "Ayo minum... ini adalah champagne spesial yang berasal dari anggur yang dipanen pada tahun kelahiranmu. Umurnya sudah genap 100 tahun. Rasanya istimewa."
Ned mengangguk dan seorang sommelier segera membawakan pembuka botol wine dan membuka sumbatnya. Dengan anggun sommelier itu menuangkan sedikit ke gelas untuk dicicipi tuan rumah. Setelah Ned mengangguk puas, barulah ia menuangkan masing-masing ke gelas mereka.
Portia memimpin mereka bersulang dengan mengangkat gelasnya, "Untuk 100 tahun yang akan datang."
"Untuk calon pemimpin baru kita." Sophia menambahkan.
"Untuk masa depan." Ned mengangguk.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com