Aleksis tidak tahu berapa lama waktu berlalu sampai akhirnya mereka saling melepaskan diri, dengan enggan.
Keduanya saling menatap dengan pandangan agak canggung, tetapi bahagia. Walaupun Alaric mengenakan topeng, Aleksis dapat melihat matanya tampak berseri-seri, dan tatapannya membuat jantung Aleksis berdetak lebih kencang.
"Uhm.." Aleksis tampak salah tingkah dan tersipu. Ia segera berbalik ke arah pintu dan tanpa diperintah, kedua kakinya sudah berlari cepat keluar ruangan Alaric.
Pria itu tampak kebingungan melihat tingkah Aleksis. Gadis itu datang dan pergi bagaikan badai... Padahal tadinya ia ingin duduk dan mengajak gadis itu bicara.
Akhirnya ia tersenyum sendiri dan kembali mengambil gelas wiskinya dan menghabiskan minumannya dengan perasaan riang.
Ia dapat memerintahkan Pavel untuk mencari informasi tentang Aleksis besok.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com