webnovel

Kinan dan Dunianya

Sore hari di kediaman kinan....

Kinan yang sedari tadi senyum-senyum sendiri setelah menerima kiriman foto dari adam.

Foto selfie adam mampu mengobati rasa kangen yang kinan rasakan saat itu.

"De, coba buka pintu!!!!!! Barangkali delivery makanan kita sudah sampai".

Keysa memesan makanan via ojek online yang menyediakan jasa delivery makanam. Hidup di perkotaan jaman sekarang tidak perlu repot-repot ikut antri di restoran, cukup memesan dari satu aplikasi saja kita bisa duduk manis di rumah menunggu makanan datang.

"hemmmm bukan kak".

Kinan sambil kembali masuk ke dalam rumah dan duduk disofa tempat ia bangun tadi langsung tidak bersemangat karena yang datang ternyata Bayu.

"Kenapa kamu jadi tidak bersemangat setelah melihat aku yang datang. Kamu tidak lihat aku bawa apa untuk makan malam kita nanti?"...

Bayu sambil menunjukan kantong bawaannya ke depan kinan menyombongkan diri karena sudah membawa makanan yang kinan suka sebagai lauk untuk makan malam.

"Apa??????? kamu bawa makanan? coba aku lihat".

Kinan tidak fokus dengan kantong paper bag yang Bayu bawa. dia hanya melihat kacamata tebal di depannya dan sudah tahu itu adalah Bayu.

"Senyum dulu!!!!!! baru aku kasih lihat. Kamu benar-benar memasang wajah ketus saat tadi membukakan pintu untukku, rasanya aku ingin kembali lagi ke rumahku dan memakan semua ini sendiri".

Bayu memberikan syarat untuk kinan jika ingin melihat makanan yang ia bawa.

Tak lama Tisya lari dari pangkuan ayahnya.

"Kakak bayu, aku saja..... aku saja.....".

Sambil mengangkat kedua tangannya tanda ingin di gendong bayu, Tisya berusaha tersenyum manis padanya sebagai ganti senyum yang diminta dari kinan.

"Oooooh baiklah,,,, akhirnya aku mendapatkan senyum termanis disini... Mmuuaachh".

Bayu langsung bereaksi atas kelucuan tisya yang berusaha sebisanya agar mendapatkan perhatian darinya. Dia langsung mencium kening tisya. Bayu memang pandai memperlakukan anak kecil dengan sangat baik.

"Ambil ini !!!!!".

Bayu menyodorkan paper bag berisi makanan kepada kinan dan kemudian menggendong Tisya.

"Kalian ini, terus saja bertengkar seperti itu. Nanti bagaimana jika ibu tidak ada disini. Kalian berdua akan saling mengandalkan. Bayu jangan terus menggoda kinan seperti itu, dia akan sangat marah padamu dan kamu juga nanti yang akan mendapat kesulitan. Kamu tahu itu kan????".

Ibu mengingatkan kinan dan bayu agar hidup rukun setelah ibu dan keysa pulang ke bandung. Dan ibu juga mengingatkan bayu agar tidak sering usil kepada kinan.

Karena jika kinan sudah marah padanya, bayu bahkan tidak akan diajak bicara sampai kinan benar-benar merasa hatinya baikan lagi.

Dan bayu tidak bisa hidup seharipun tanpa mendengar suara kinan.

Ia takut suatu hari kinan berubah seperti kinan yang dulu sebelum bersahabat dengannya.

"Ia bu, aku takut dia berubah menjadi gadis menakutkan lagi".

Semua orang tertawa di dalam rumah itu mendengar bayu menyebut kinan sebagai gadis menakutkan jika sudah berubah menjadi seorang pendiam.

Kehangatan sangat terasa dalam kedekatan mereka antara satu sama lain.

Makan malam akhirnya selesai. Semua makanan yang Bayu bawa habis juga dengan makanan yang keysa pesan via jasa delivery.

Semua orang beristirahat sejenak sambil membicarakan rencana keysa yang akan membawa Tisya jalan-jalan.

Tak lama Bayu bangkit dari tempat ia duduk.

"Bu, aku harus pergi dulu. Aku akan pulang ke rumah orang tuaku, mereka pasti sedang menungguku sekarang".

Bayu pamit kepada ibu ranti karena akan pergi menemui orang tuanya. Hari itu bayu sibuk dengan rumah barunya dan keluarga kinan. Dia bahkan belum sempat bertemu kedua orang tuanya.

"Tapi besok kamu kesini lagi kan? Kita akan jalan-jalan besok. Aku tidak mau jika kamu tidak datang".

Kinan menanyakan kapan bayu akan kembali ke rumah sewaannya. Karena kinan ingin jalan-jalan dengan bayu besok sebelum akhirnya nanti mereka akan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Aku belum tahu, tapi sepertinya tidak bisa. Besok aku harus mempersiapkan lamaranku untuk hari senin. Ayahku mengajakku bertemu teman lamanya agar bisa memasukkanku ke tempat kerjanya".

Bayu memberikan alasan yang logis agar kinan bisa menerimanya. Kinan sulit untuk dibohongi oleh bayu. Karena mereka sudah saling mengenal satu sama lain.

Jika bayu memberikan alasan yang berbelit-belit kinan pasti bisa menebaknya.

Selama ini bukan hal yang mudah untuk bayu bisa lolos dari semua rasa curiga kinan padanya.

"Iya kinan, biarkan dia dengan keluarganya duku. Selama kuliah dia hanya pulang satu bulan sekali ke rumahnya. Bahkan setelah selesai kuliah pun dia tidak segera pulang ke jakarta karena menunggu kepastian pekerjaanmu dulu. Ayolah jangan terlalu mengikatnya. coba cari teman lain nanti jika kamu sudah mulai bekerja".

Keysa memberikan saran untuk kinan agar memiliki sahabat lain selain bayu. Karena bayu selalu di repotkan oleh kinan dan selalu harus ikut kemanapun kinan pergi. karena yang dimiliki kinan hanya bayu selain dari keluarganya selama ini.

"Ah itu tidak perlu kak, cukup aku itu sudah lebih dari cukup untuknya".

Bayu langsung menyambar kata-kata keysa soal teman baru kinan. Karena jika percakapan soal itu diteruskan oleh keysa, hanya akan membuat suasana hati kinan berubah. saat itu sudah sangat baik melihat kinan terus terbawa suasana bahagia bersama keluarganya meskipun selalu dibikin kesal oleh bayu. Namun semuanya karena mereka saling menyayangi.

"Sipppppp... Tosss..... kamu memang sahabat foreverku,,, paling mengerti aku... tidak ada yang lain. bahkan dia kakakku sendiri tidak paham sampai sejauh itu".

Kinan yang senang mendengar bayu membelanya langsung mengajak bayu untuk "Tos" dan memujinya sebagai sahabat terbaik dan satu-satunya untuk kinan.

Kinan pernah belajar untuk bisa menjalin persahabatan dengan orang lain saat masih di kampus dengan bayu.

Bayu berusaha sabar untuk membawa perubahan positif pada kinan. Kinan yang selalu terpaksa melakukannya akhirnya tidak pernah mendapatkan hasil yang di inginkan.

Semuanya hanya sia-sia. Kinan sulit untuk bisa membuka mulutnya agar nyambung berbicara dengan lawan bicaranya, jika itu topik pembicaraan yang hanya main-main atau suatu hal yang tidak penting kinan akan sangat sulit untuk bisa masuk ke dalam inti pembicaraan itu.

Akhirnya bayu mencoba membawa kinan ke diskusi-diskusi ilmiah tentang sastra atau diskusi-diskusi mini di gabungan mahasiswa penghuni perpusatakaan. Seperti bedah buku atau membicarakan buku-buku sastra lainnya.

Ada sedikit kemajuan soal itu, karena sebelumnya kinan bahkan tidak ingin bergabung dengan kumpulan-kumpulan seperti itu.

Tiba saat kinan dikenalkan dengan seorang penulis iklan yang merupakan sahabat bayu dari jakarta yang datang ke bandung mengunjungi bayu di kampus dulu. Itu yang membuat kinan tertarik dengan pekerjaan copywriter.

Dia mendapatkan beberapa pandangan berbeda dari menulis. Entah itu menulis novel. puisi, esay atau bahkan penulis artikel-artikel di website-website resmi internet.

"Menulis tidak perlu banyak berbicara. dan itu adalah kinan".

Itu yang kinan bisa simpulkan dari pekerjaan yang ia pilih sekarang.

Meskipun nantinya ia diharuskan berbicara, itu hanya tentang tulisannya. Tidak lebih dari itu, karena itu bersifat pekerjaan dan suatu hal yang penting. Bukan hanya berbicara omong kosong saja.

Próximo capítulo