webnovel

Malam yang dinanti

Tak terkendali lagi gejolak dua insan yang menahan rasa cinta mereka selama bertahun-tahun dan kerinduan yang sudah terlalu menggunung di hatinya masing-masing membuat mereka terbawa dalam irama romantisme yang muncul dengan sendirinya.

Adam meletakkan kedua tangan kinan, genggaman yang sedari tadi dia tidak lepaskan akhirnya ditanggalkan dan kemudian dia memeluk erat kinan di dalam mobil itu, ia tak tahan lagi ingin memeluk erat gadisnya yang telah lama menderita karenanya.

"Maafkan aku,,,,,,,, aku akan menghapus semua kenangan burukmu dan menggantinya dengan kebahagiaan dan warna-warna yang kau inginkan".

Adam melepaskan pelukkannya dan meletakan tangannya di kedua pipi kinan. kemudian dengan sendirinya kedua bibir itu saling bersentuhan dan saling menyambut satu sama lain.

Adam dan kinan terbawa suasana malam itu. Didalam mobil tiba-tiba terasa panas dan semakin membara.

Jiwa yang lama menahan sepi malam itu dibebaskan dari rasa pengap yang selama ini menahan mereka.

Kinan yang semakin terbawa suasana, meletakkan tangannya di pundak adam yang lebar dan dipenuhi otot-otot yang terasa saat di sentuh begitu saja.

Tangan adam sudah terlebih dulu melingkar dipinggang kinan yang ramping, memeluk dengan sangat erat seakan tidak ingin melepaskannya.

Saat tangan adam semakin tidak terkendali, kinan segera membuatnya tersadar dengan melepaskan bibirnya dari serangan adam yang bertubi-tubi.

"Tidak sampai sejauh itu, aku akan tetap menjadi gadismu meski kita tidak melakukan hal-hal yang terlalu bodoh semacam itu hanya karena terbawa suasana seperti sekarang. Ingat.... aku tidak bodoh sepertimu....".

Sambil melingkarkan lengannya di pundak adam dan mendekatkan wajahnya ke arah adam kinan berkata dengan jelas, bahwa ia tidak akan menodai hubungan mereka dengan tindakan yang bodoh seperti yang adam sedang pikirkan saat itu.

Sambil memberikan senyum manisnya, ia berkata bahwa adam memang lelaki bodoh.

"Kamu memiliki sisi yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya".

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu"..

Aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi dan tidak akan membiarkanmu tersenyum semanis itu dihadapan lelaki lain. Gaya senyum menggodamu hanya akan kamu tunjukan untukku saja. Jika ada yang melihat selain aku, kamu berarti bisa menjadi gadis penggoda yang mematikan".

Adam mengerti dengan yang kinan maksud bahwa dia tidak ingin melewati batas yang bisa mengotori hubungan yang dipenuhi dengan pengorbanan dan cinta tulus di dalamnya.

Senyuman dari bibir kinan membuat adam semakin ingin menghabiskan malam itu dengan kinan dan menikmati gejolak cinta yang tak mungkin bisa mereka abaikan begitu saja.

Mereka kembali menyatukan diri mereka dalam kehangatan malam itu, ciuman pertama kinan benar-benar menjadi hal yang tidak akan mungkin bisa dia lupakan.

Bertubi-tubi adam memberikan kelembutan dalam setiap sentuhan bibirnya yang membuat kinan tidak bisa melepaskannya.

Adam yang terlihat sembrono, seenaknya, kasar, dan arogan dari luar, membuktikan dirinya malam itu kepada gadisnya bahwa dia lelaki yang penuh kasih sayang, kelembutan, dan kehangatan yang hanya bisa di rasakan oleh kinan gadis satu-satunya milik adam.

Malam semakin larut, tak terasa waktu begitu cepat, adam tidak ingin melepaskan kinan dari pelukkannya.

Kinan menyandarkan kepalanya pada bahu adam, sambil menikmati cuaca malam itu yang begitu indah di matanya.

Adam terus mengelus rambut kinan dan memeluknya.

"Apa kita bisa pulang sekarang? ini sudah sangat malam. Aku harus pergi pagi-pagi sekali besok ke jakarta. Jadi ibu pasti sangat khawatir karena aku belum pulang sekarang".

Kinan mengajak adam untuk pulang karena ibunya pasti sangat khawatir padanya.

"Ibu pasti menanyakan keberadaanku pada bayu, dia pasti sangat heboh karena tidak bisa menghubungiku. Kembalikan ponselku, aku akan menyalakannya!!!!".

Ponsel kinan yang adam ambil saat kinan meletakkannya di dashboard sesaat setelah mereka masuk ke dalam mobil, kemudian adam langsung menonaktifkannya karena dia tidak ingin ada yang mengganggu mereka saat itu.

"Bayu???? nama lelaki itu bayu????".

Fokus adam tertuju pada nama bayu, saat kinan mengucapkan nama itu bayu seperti sedikit terganggu.

Adam tahu betul bayu adalah lelaki kedua setelah dirinya yang memiliki kedekatan tidak biasa dengan kinan.

"Owh iya,,,,, aku belum mengenalkan dia padamu, belum ada kesempatan yang pas untuk itu. Mungkin lain kali".

Kinan dengan santai merespon reaksi adam yang sebenarnya sedikit kesal karena kinan mengungkit nama itu ketika suasana mereka sedang sangat bagus.

"Dia temanmu?????? apa kalian sedekat itu sampai-sampai aku lihat dia bisa bebas keluar masuk rumahmu".

Adam memulai interogasi yang sebenarnya tidak pas pada situasi saat itu.

"Apa kamu sedang menginterogasiku saat ini?????? apa kita tidak memiliki cukup waktu untuk membahas itu lain kali???? itu bukan hal yang mendesak untuk dijelaskan saat ini juga. Lebih baik sekarang kamu antar aku pulang karena perasaanku semakin tidak karuan. Ini sudah terlalu malam adam"...

Kinan kembali menegaskan bahwa dia ingin diantar pulang. Dan soal bayu, kinan tidak ingin bayu menjadi permasalahan yang besar bagi adam dan dirinya. Bagaimanapun bayu adalah satu-satunya sahabat kinan yang tidak mungkin kinan abaikan begitu saja hanya karena adam meminta itu.

Akhirnya untuk menghindari perdebatan yang sudah terbaca oleh kinan sebelumnya, lebih baik mereka tidak membahas soal bayu saat itu juga.

Próximo capítulo