webnovel

Black Lion

Deru nafas berat berhembus dari jiwa seorang wanita yang sedang dilanda kebingungan. Terbangun di atas ranjang putih bersih dengan sosok pria tak asing dengan wajah menarik dengan ketegasan bentuk rahangnya membuatnya linglung. Ia merasa tidur di sofa lalu berakhir di ranjang ketika matahari mulai terbit.

Masih dengan berbagai pertimbangan, meri menikmati karya tuhan di hadapannya itu. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi jika ia terus berusaha menghindari masalahnya. Menghadapi masalah itu adalah satu-satunya solusi.

Tak ingin membangunkan suaminya yang masih terlelap, meri perlahan menggeser tangan andre yang berada di pinggangnya tapi pelukannya justru semakin erat.

"sayang, aku tidak akan kembali ke masa laluku. Aku sudah bilang tidak akan melepaskanmu"

Deg

Jantung meri berdetak cepat saat mendengar suara andre membahas masa lalunya. Itu lebih seperti suara orang yang sedang mengigau dalam tidurnya. Meri mendekatkan wajahnya ke wajah andre dan mencium aroma alkohol.

"apa kau mabuk?"

Andre tak bergeming mendengar pertanyaan meri. Kepalanya masih berat karena pengaruh alkohol. Dia frustrasi melihat meri yang bersikap acuh padanya di tambah saat ia membuka ponsel meri yang ia genggam ketika tertidur, perasaannya semakin suram. Dia ingin melupakan masa lalunya tapi masa lalu lah yang menariknya kembali.

Dia tak ingin kehilangan wanitanya untuk kedua kalinya, dia akan tetap bertahan bahkan jika ia harus hancur karena kemarahan istrinya itu.

'pria ini, seharusnya aku yang mabuk-mabukan mengapa jadi dia yang nampak tertekan' batin meri.

Dia mendorong tubuh andre menjauh agar bisa terlepas dari pelukannya. Kemarahannya beberapa hari seakan hilang tertiup angin melihat suaminya itu begitu terpuruk. Dia bangkit untuk membantu membersihkan badan suaminya itu.

"apa kau minum sampai pagi?" meri merasa curiga melihat efek minuman masih sangat jelas pada suaminya itu.

Jika andre mabuk, seharusnya dengan tidur maka efeknya akan berkurang. Kecuali jika ia baru saja tertidur saat meri bangun.

Meri mengambil baskom dan air serta membuat sup pereda pengar untuk andre. Di ruang tamu, ia melihat botol wishky dan anggur merah merk lokal memenuhi lantai.

Di kamar, andre masih terus meracau mengungkapkan apa yang beberapa hari ini sulit untuk ia katakan. Dia merasa tidak memiliki keberanian untuk mengatakan kebenaran bahwa megan adalah mantan kekasihnya.

Di tambah lagi jika ia harus menceritakan bagaimana ia dan megan berpisah hingga membuatnya menjadi pria dengan banyak wanita. Sejak megan mengkhianatinya, ia mengubur dalam perasaannya kepada wanita dan menjadikan wanita sebagai teman untuk mengisi waktu luangnya. Ia frustrasi hingga harus mencari pengalihan dengan wanita yang bahkan baru ia kenal.

Tak bisa ia bayangkan kemarahan meri jika mengetahui suaminya adalah pria brengsek yang bermain dengan banyak wanita. Dia telah berbohong ketika di bali dan hanya mengatakan sekedar berciuman dan meri mengamuk seakan dia telah melakukan kejahatan besar. Dia menyimpan masa lalunya karena meri tak akan bisa menerimanya.

Takdir yang terlambat mempertemukannya dan meri. Dia juga terlambat menyadari bahwa ia mencintai meri bukan hanya karena ilham menyukai gadis itu tapi karena ia merasa kehadiran meri menjadi obat penghilang rasa sakit karena di campakkan megan.

Kebohongan yang ia lakukan untuk tetap menjaga wanitanya itu agar tetap setia bersamanya. Ia tidak menduga meri memilih mencari tahu semuanya secara diam-diam. Dia bahkan melihat semua pesan yang ia kirimkan kepada megan. Kecerdasan istrinya itu selalu membuatnya khawatir. Jika dia bisa membalas margaret dengan tegas dan kejam tanpa memberikan ruang untuknya membela diri, bukan hal mustahil jika diapun akan mengalami hal yang sama.

Meri selalu lemah lembut di hadapannya, tapi saat dia marah bahkan dia bisa memindahkan gurun sahara ke gunung fuji karena tatapannya itu.

Diamnya meri setelah mengetahui semuanya pertanda bahwa ia tidak mempercayai andre dan sedang menyusun rencana untuk bisa membalas pada waktu yang tepat. Gadis baiknya sekali lagi akan berubah menjadi wanita licik.

Dirundung frustasi dan tekanan, andre memutuskan keluar setelah memindahkan meri ke kasur dan mabuk sepanjang malam hingga ia merasa tidak sanggup lagi dan terjatuh di ranjang di pagi hari.

Meri dengan sabar membersihkan tubuh suaminya itu. Dia harus memikirkan lagi tindakannya jika tak ingin suaminya itu menjadi pria pecandu alkohol. Andre selalu begitu saat menghadapi masalah berat, ia akan melampiaskan amarah atau sekedar ingin melupakan masalah dengan alkohol. Meri sudah melihatnya sekali ketika masih menjadi sahabatnya di Los Angeles. Saat itulah ia mengetahui jika andre sangat mencintainya dan membenci ilham yang sudah merebutnya.

Suasana kamar itu begitu hening hingga nafas andre terdengar dengan jelas di telinga meri yang sibuk mengganti pakaian suaminya itu. Dia membenci andre yang selalu menutupi kebenaran yang sudah ia ketahui. Dia hanya ingin suaminya itu berkata jujur dengan begitu ia akan percaya bahwa pria itu sudah melupakan perasaannya di masa lalu.

Meri duduk di sofa kamar sambil menyantap sarapannya. Ia sudah selesai dengan mengurus suaminya yang mabuk berat, sekarang ia juga perlu mengurus dirinya dan menyelesaikan masalahnya.

Masih duduk di sofa sambil menatap andre yang tertidur pulas, meri menghubungi rafa untuk meminta pendapatnya.

📞"halo kak"

📞"ada apa?" rafa tak menyukai basa basi, baginya setiap detik begitu berharga.

📞"kak, aku punya masalah. Apa kau bisa membantuku?"

Mendengar adiknya bermasalah, rafa yang tadinya menanggapi dengan dingin karena merasa kesal dengan keputusan meri menikah diam-diam kini melembutkan suaranya.

📞"katakan padaku. Aku akan membantu sebisa ku"

Jika rafa mengatakan akan membantu, meri tentu sangat mempercayai kakaknya itu. Mereka bahkan berhasil mengeluarkan jackob dari penjara dengan rencana yang sulit untuk bisa di pikirkan oleh otak dengan IQ tinggi jika tak di ikuti dengan EQ rendah.

Kakaknya seorang pemikir jenius, tapi ia cerdik dan siap melakukan cara apapun untuk bisa meraih tujuannya. Karena pemikirannya itulah ia begitu di segani dan di takuti sebagai direktur dari sebuah perusahaan investasi yang terkenal di amerika dan di daratan asia serta eropa.

Dia bahkan dengan mudah bermain di pasar saham dan meraup keuntungan hingga jutaan dolar per bulan. Dan saat ia memutuskan menjual sahamnya, saat itu pula perusahaan itu hancur hingga tak bisa bangkit lagi. Dia ingin menunjukkan cakarnya ketika ia memutuskan membeli dan saat ia menjual itu artinya ia sudah mulai menerkam. Dia bahkan di juluki "black lion" di lingkungan bisnisnya.

📞"ini mengenai kak rido, aku, andre dan kekasih kak rido" meri menatap andre sejenak memastikan suaminya itu tidak mendengar percakapannya. Setelah melihat pria itu masih tertidur pulas, meri mulai menceritakan masalahnya dengan rinci namun tetap efisien.

📞"apa kau mau melawan suamimu sendiri?" rafa mencoba memastikan maksud adik perempuannya itu.

📞"Mmm, tak akan ku beri celah bagi mereka untuk bermain-main denganku. Tapi kak, sebaiknya kita mengurus wanita itu terlebih dahulu"

📞"wanita itu di dukung ayah suamimu, saat kau ingin menghancurkannya. Target utama mu tidak seharusnya pion kecil, kau harus menarget rajanya dengan begitu pion itu akan musnah dengan sendirinya"

📞"kau benar, aku sudah memikirkan hal itu. Menurutku setidaknya kita harus memberi pukulan sedikit kepada wanita itu agar dia menjauh dari kak rido. Jika dia masih bersama kak rido, kita bukan hanya akan menghadapi tua bangka itu tapi kemungkinan kak rido juga akan membantunya" meri masih bersikap hati-hati agar rido tidak merasa terpuruk ketika melihat wanita itu jatuh ke dasar.

📞"serahkan itu padaku. Aku yang akan mengurus wanita itu dan juga rajanya. Kau hanya perlu memikirkan kembali apa yang akan kau lakukan kepada suamimu itu. Saat ia jatuh, secara tidak langsung kau pun jatuh bersamanya. Jadi pikirkan lagi"

📞"aku sudah memikirkannya sejak kemarin. Kak, aku mungkin bukan istri yang bisa ia percaya sampai dia harus membohongiku berkali-kali. Aku merasa benar-benar gagal mendampinginya"

Andre terbangun saat meri mengucapkan kalimat itu. Tapi ia masih berpura-pura tidur untuk mendengar semua isi hati istrinya. Karena meri tak akan mengatakan apa-apa mengenai masalah itu.

📞"bukan kau yang gagal. Suami mu yang gagal menjalin ikatan yang kuat antara kau dan dia. Dia seharusnya lebih mempercayaimu dan berkata jujur. Hubungan yang didasari kebohongan itu hanya kompromi meri. Dia mungkin membutuhkan mu untuk sesuatu dan secara tidak sadar kau juga membutuhkannya untuk sesuatu"

📞"aku benar-benar mencintainya kak. Aku melakukan semuanya dari hati bahkan hingga hari ini. Tak pernah terpikirkan bahwa aku akan menikahinya karena aku memiliki kepentingan khusus dengannya. Satu-satunya kepentingan ku dengannya adalah bahwa dia duniaku. Bahkan jika aku harus menjadi musuhnya, dia tetap duniaku. Duniaku yang indah mungkin hanya akan berubah kejam saat waktunya tiba tapi kehidupan ku tetap akan berputar di sekeliling nya" meri merendahkan suaranya pada kalimat terakhirnya, merasa terbebani dengan apa yang ia ucapkan.

📞"aku harap saat waktu itu tiba, dia akan menyadari betapa bodohnya ia memilih membuatmu menjadi seperti saat ini"

Bukan hanya andre yang merasa kecewa dengan sikap meri yang lemah lembut berubah menjadi pendendam tanpa hati rafa pun mengalami kekecewaan yang sama. Dia kecewa jika harus kehilangan malaikatnya yang bermata bening dan terganti dengan meri yang matanya hanya memancarkan kebencian dan kepalsuan.

📞"aku akan menghubungimu lagi nanti. Kak, terimakasih mau membantuku"

📞"kau adikku, tentu saja aku akan membantumu. Fokuslah pada kuliahmu, dan berdirilah dengan kakimu sendiri hingga tak seorang pun bisa menjatuhkanmu. Meri, aku mempercayai pilihanmu dan akan selalu mendukungmu"

Kalimat terakhir dari rafa mampu menghangatkan perasaan meri yang sudah beberapa hari ini dingin karena emosi.

Próximo capítulo