Jing Jiu tampak sedang berdiri di depan jendela dengan memegang secangkir teh di tangannya. Dan ia terus berdiam diri sambil memandangi genting - genting hitam di Kuil Taichang yang ada di kejauhan, yang terus bermunculan dan kemudian kembali menghilang.
Teh yang ada di cangkirnya itu telah menjadi dingin.
Akan tetapi, ia sendiri sebenarnya tidak begitu suka minum teh. Dan ia hanya sekedar mencoba untuk meniru para penduduk yang sering kali merenungkan sesuatu sembari memegang cangkir teh.
Jing Jiu tentunya sedang berpikir tentang hukuman yang diberikan oleh Biara Water - Moon dan juga apa yang dikatakan oleh wanita muda itu sebelum ia pergi meninggalkannya.
Namun pada akhirnya, ia tetap tidak bisa memahaminya dan ia pun hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pasrah.
Kejadian itu telah terjadi dan apa yang dapat ia lakukan sekarang adalah terus melangkah maju. Dan ia pun tidak perlu berpaling hanya untuk bertanya mengapa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com