webnovel

Ditahan Oleh Pedang Besi

Editor: Wave Literature

"Aku tidak tahu bagaimana kamu membunuhnya malam itu, tapi aku tahu kalau inti pedangmu sangat kuat, bahkan lebih kuat dari milikku." ujar Zhao Layue sambil memandang Jing Jiu. "Aku tidak mengerti bagaimana bisa orang semalas kamu melakukannya."

Sejak ia lahir, ia sudah berlatih kultivasi dibawah pengawasan Sekte Green Mountains.

Setiap pagi setelah ia membuka mata, ia sudah mulai berlatih, bermeditasi, atau pergi ke belakang Green Mountains untuk berlatih pedang, tanpa bermalas - malasan sedetik pun.

Bisa dikatakan kalau ia berlatih di setiap hembusan nafasnya.

Ia sudah mendengar tentang Jing Jiu dan ia tahu kalau Jing Jiu terkenal malas, namun apa yang terjadi di puncak gunung malam itu membuatnya mempertanyakan kebenaran rumor itu.

Namun, sekarang ia menyadari kalau ternyata Jing Jiu memang sangat malas setelah ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Ia tidak pernah melihat orang yang begitu malas, yang menyia - nyiakan bakatnya sendiri.

Hal yang paling membingungkannya adalah bagaimana bisa orang semalas itu memiliki Inti Pedang yang begitu kuat.

Ia ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan ini, namun ia lebih penasaran tentang identitas Jing Jiu yang sebenarnya.

"Tahukah kamu kenapa aku mau datang ke Sekte Green Mountains untuk belajar teknik pedang." tanya Zhao Layue.

"Karena mereka tidak peduli bagaimana murid - murid mereka berlatih kultivasi disini. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau." jawab Jing Jiu sambil memandangnya.

Ia sudah bisa menebaknya dalam pikirannya, hal ini sangat familiar baginya.

"Aku tidak tahu apa yang ingin kamu latih atau mungkin apa yang ingin kamu sembunyikan, tapi caramu bertindak sangat menarik perhatian." ujar Zhao Layue.

"Terlalu merepotkan jika harus menghabiskan begitu banyak energi hanya untuk menyembunyikannya." ucap Jing Jiu.

"Walaupun hal ini mungkin akan membuat orang lain mengetahui rahasia-rahasiamu?" tanya Zhao.

"Tidak ada rahasia yang bisa disembunyikan untuk selama - lamanya. Kerucut berujung tajam yang disimpan di kantung, cepat atau lambat akan menusuk keluar." (peribahasa)

Jing Jiu lanjut berkata, "Aku pun mengalami hal sama dulu. Matahari akan terbit setiap hari dan langit tidak akan terus tertutup awan hitam. Sangat konyol jika kamu ingin melarang orang - orang yang ada di bawah sana untuk melihat pancaran sinarmu dan kamu juga tidak akan mungkin bisa melakukannya."

"Kamu menganggap dirimu matahari?" tanya Zhao Layue yang perlahan menoleh ke arahnya dan dengan ragu bertanya.

"Itu hanya contoh." jawab Jing Jiu.

"Banyak saudari di Puncak Qingrong yang menggosipkanku, mereka mengatakan kalau aku narsis."

Ia lalu melanjutkan kalimatnya setelah sejenak terdiam, "Tapi, aku merasa kalau aku tidak se-narsis dirimu."

"Aku kira, kamu bisa mengerti apa yang ingin ku sampaikan." ujar Jing Jiu.

Zhao Layue tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ia tahu apa yang ingin dikatakan oleh Jing Jiu.

Ia adalah seseorang dengan kualitas Dao yang alami, seorang jenius dalam jalan pedang, dan murid favorit di Sekte Green Mountains. Sejak lahir, ia terus mendapat banyak perhatian. Setelah ia masuk ke inner sect, ia memilih untuk Menempa Tekad Pedang sebagai latihan kultivasinya, yang merupakan sebuah bentuk kultivasi yang sangat berat dan juga berbahaya, hanya agar ia bisa menyembunyikan diri di bagian terdalam dari awan - awan yang ada di Puncak Pedang, dan jauh dari penglihatan orang-orang.

Ia sangat keras kepala dan selalu memilih untuk diam.

Jing Jiu lalu mengangkat tangannya dan mengelus rambutnya.

Ia menaikkan alisnya, melemparkan tatapan yang penuh amarah dan berbahaya.

Jing Jiu menarik kembali tangannya, dan ia kemudian berkata dengan wajah yang tidak berubah sedikitpun, "Sebaiknya kamu mencuci rambutmu. Itu hanya kultivasi. Kamu tidak perlu membuat dirimu terlihat begitu berantakan."

Ia menggoyangkan rambutnya dengan keras, debu - debu pun berguguran dari kepalanya, ia kelihatan seperti anak anjing yang menggoyangkan badan untuk membersihkan tubuhnya dari debu setelah seharian bermain di luar rumah.

"Aku lupa."

Ia lalu mengendarai pedang terbangnya untuk kembali ke rumah guanya yang ada di lereng gunung setelah melemparkan jawabannya.

Jing Jiu pun merasa kalau ia juga telah melupakan sesuatu.

Tidak lama kemudian, Zhao Layue kembali dengan mengenakan gaun yang baru, rambutnya yang hitam masih meneteskan air.

Kondisi gua tempat tinggal miliknya jauh lebih baik daripada yang dimiliki oleh murid - murid lainnya. Gua-nya terletak di tempat tertinggi dari lereng gunung itu dan tersedia air dari mata air panas yang dibawa oleh immortal masters dari Puncak Xilai.

Jing Jiu lalu memperhatikan rambutnya.

"Inti Pedang digunakan untuk membunuh lawanmu. Kamu tidak boleh menggunakannya untuk hal - hal seperti ini."

Saat ia akan melanjutkan perkataannya, Jing Jiu tiba - tiba memalingkan wajahnya ke langit timur.

Terdengar deru suara yang memekakkan telinga yang menggelegar di langit.

Awan - awan terbelah, membentuk beberapa garis awan yang lurus dan terlihat seperti pensil atau anak panah.

Bang!!!

Bagian tengah dari awan - awan itu bergulung dan bergoncang. Setelah itu, ada kilatan cahaya pedang yang menembus awan - awan itu dan tiba di langit tepat di atas Sungai Sword Washing.

Kilatan cahaya pedang itu terlihat sangat jernih dan transparan. Memancarkan tekad pedang yang sangat kuat, yang menunjukkan level kultivasi nya yang begitu tinggi. Pengendara pedang terbang itu tentunya seorang pendekar pedang dengan level yang cukup tinggi, namun entah kenapa, pedang terbang itu terlihat tidak seimbang, bergerak ke kanan dan ke kiri seperti gerakan orang yang sedang mabuk, atau seperti burung bangau liar yang tidak tahu hendak ke mana.

Cahaya pedang itu bergerak di antara lereng - lereng gunung, naik, kemudian turun.

Kemudian, terdengar gelegar suara yang menakutkan dari pedang itu; suaranya menyebar ke mana - mana.

"Jika bukan satu, bagaimana jika dua?!!!"

"Jika bukan satu, lalu dua?!!"

Teriakan pengendara pedang itu terus bergema di seantero lembah gunung itu.

Tekad pedang yang menakutkan itu sesekali jatuh ke air, menimbulkan percikan air. Saat itu, muncullah retakan yang terlihat jelas di lereng gunung, setelah bebatuan yang ada di sana berguguran, dan menghasilkan suara bergemuruh.

Di kejauhan, terlihat banyak cahaya pedang samar - samar, yang beranjak dari semua puncak gunung lainnya. Tampaknya, itu adalah para personal disciples yang akan mendatangi tempat ini.

Para murid yang ada disekitar Sungai Sword Washing dipanggil oleh guru - guru mereka untuk masuk ke Aula Sword Washing.

Mendengar teriakan menakutkan yang berasal dari langit dan melihat pohon - pohon tinggi yang terbelah dua, serta bebatuan di lereng gunung yang berjatuhan ketika terhantam oleh tekad pedang yang mengerikan itu, para murid yang ada di sana menjadi pucat dan sangat ketakutan.

Apa yang terjadi? Siapa orang itu? Kenapa ia seperti orang gila dan sangat menakutkan?

...

...

Zhao Layue berjalan ke ujung lereng gunung, melihat ke atas, ke arah kilatan cahaya pedang yang luar biasa itu dan ekspresi matanya memperlihatkan kesiagaan dan juga kebencian.

Jing Jiu mengamatinya tanpa berucap satu patah kata pun, ia ingin mengetahui dari mana datangnya emosi yang terlihat di matanya itu.

Cahaya - cahaya pedang yang datang dari puncak - puncak gunung yang lain berhenti di jarak tiga mil dari sungai Sword Washing. Mungkin mereka mendapat instruksi seperti itu.

Kilatan cahaya pedang yang memalukan itu bergerak dengan begitu cepat dan pengendaranya juga sangat kuat. Para personal disciples dari puncak - puncak gunung itu bukanlah tandingannya dan jika mereka melawannya, itu hanya akan membuat mereka mengalami cedera atau bahkan membuat mereka terbunuh. Jadi, ratusan cahaya pedang yang terpancar dari pedang - pedang itu hanya bisa menunggu di sekitarnya dan membentuk beberapa formasi pedang untuk melindungi diri mereka, serta untuk mencegah orang gila yang mengendarai pedang itu melarikan diri.

Ketika murid - murid dari puncak - puncak gunung itu selesai membentuk formasi pedang mereka dan langit dan bumi pun berubah warna karenanya.

Awan - awan menyebar dan sebuah pedang besi yang berbentuk kotak turun dari langit.

Pedang besi yang berbentuk persegi itu memanjang ketika tertiup angin, berubah menjadi sebuah penutup besar yang panjangnya tiga puluh kaki, yang menekan pedang terbang gila itu, membawanya sampai ke pegunungan yang berjarak satu mil jauhnya dan menahannya di sana.

Boom!!! Boom!!!

Suara yang menggelegar itu terdengar seperti suara guntur dan suara itu berasal dari bawah penutup besar itu, suara itu pun terdengar terus menerus.

Bebatuan yang ada di gunung itu bergetar akibat dari tenaga yang ada di bawah penutup itu, berlompatan dan berguling - guling seakan hidup.

Tenaga yang sangat menakutkan itu terasa sampai ke Sungai Sword Washing, membuat aliran sungainya bergelombang, ombaknya menghantam lereng - lereng gunung di dekatnya dan tenaga yang terkandung dalam sungai itu sangat mematikan dan membuat begitu banyak ikan di dalam sungai itu terbunuh.

Setengah jam kemudian, pertarungan itu selesai. Pedang besi itu pun mulai tenang dan terlihat seperti sebuah kabin yang terbuat dari lempengan besi.

Tidak ada yang tahu apakah orang yang berada dibawah pedang besi itu masih hidup ataukah sudah mati.

Begitu banyak ikan yang mati terlihat mengambang di permukaan sungai, bagaikan belasan keranjang yang berisi koin perak yang dihamburkan oleh pedagang kaya di Kota Zhaoge.

Beberapa bagian dari lereng-lereng gunung yang teriris oleh pedang gila tadi hancur menjadi bebatuan kecil, kemudian dengan perlahan berguguran ke sungai dan menimbulkan banyak ombak besar. Banyak orang yang sedih karena kerusakan yang terjadi di sana.

"Inikah kekuatan yang dimiliki oleh praktisi level Broken Sea?" ujar Zhao Layue saat melihat pemandangan yang ada di kejauhan.

Jing Jiu berjalan ke sisinya dan berkata, "Sudah bertahun - tahun Yuan Qijing tidak menggunakan pedangnya. Aku rasa ia sudah melampaui level Broken Sea sejak lama dan mungkin telah mencapai level Heavenly Arrival."

Zhao Layue lalu melirik ke arahnya.

Jika apa yang dikatakannya memang benar, seluruh negeri pasti akan terkejut mendengar berita bahwa Sekte Green Mountains memiliki satu lagi pendekar pedang hebat yang berada di level Heavenly Arrival.

Bagaimana bisa Jing Jiu mengetahui tentang hal ini? Mengapa ia memberitahukannya padaku?

Próximo capítulo