webnovel

Pukul Aku Lagi, Pahlawan!

Editor: Wave Literature

Penjelasan Luo Yunyang membuat pria tua itu merasa sedikit pusing. Jauh di lubuk hatinya, ia benar-benar yakin bahwa Li telah meninggalkan Peneliti Qin dan pergi lebih dulu.

Namun, ke mana sebenarnya ia pergi?

Mungkinkah Tuan Li telah dibunuh oleh orang yang tak penting ini? Pria tua itu menggelengkan kepalanya ketika ia memikirkan kemungkinan seperti itu terjadi. Walaupun ia percaya pada Luo Yunyang, kejadian ini benar-benar aneh.

Ia hanya tak dapat percaya jika Tuan Li telah terbunuh di tangan prajurit muda ini. Bahkan jika pun dasar kultivasi prajurit itu adalah…

Ia sebenarnya adalah guru bela diri! Ekspresi pria tua itu tiba-tiba menjadi suram. Bagaimanapun juga, guru bela diri tak boleh diremehkan.

Namun, ketika ia merasakan aura lemah guru bela diri dari tubuh Luo Yunyang, kekhawatiran di hatinya lenyap sepenuhnya.

Tuan Li adalah guru bela diri tingkat dua. Jika ia berada di Tentara Naga yang Bangkit, ia bisa memimpin lebih dari 1.000 tentara. Bagaimana bisa orang seperti itu terbunuh dengan mudah?

"Ia belum juga kembali!" Pria tua itu menatap Luo Yunyang sebelum bertanya, "Katakan padaku, mengapa dia belum kembali?"

Walaupun Luo Yunyang tahu jawaban dari pertanyaan itu, ia memasang ekspresi tanpa dosa saat menatap pria tua itu. "Dia adalah seorang perwira. Mengapa ia harus melaporkan hal yang tak penting pada prajurit rendahan seperti aku? Mengapa kau berpikir ia akan memberitahuku?"

Pria tua itu berpaling dari Luo Yunyang tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Sebagian besar dari prajurit itu tak mengatakan apapun, tetapi mereka terus memandang Luo Yunyang.

Mereka memandangnya lagi dan lagi…

15 menit telah berlalu, tetapi Tuan Li tak kunjung muncul. Sedikit ketegasan terlihat pada wajah cantik Peneliti Qin. "Ayo jalan. Mungkin sesuatu telah terjadi pada Tuan Li dan dia harus bergerak maju terlebih dahulu."

Walaupun Peneliti Qin adalah komandan tertinggi pada operasi ini, Tuan Li yang sangat percaya diri telah mengambil alih kendali. Namun, sekarang ia tak diketahui keberadaannya dan semua kekuasaan secara otomatis kembali pada Peneliti Qin.

Meski tanpa kehadiran Tuan Li, Peneliti Qin ternyata juga seorang pemimpin yang dapat diandalkan. Dengan cepat, ia membagi Luo Yunyang dan 30 prajurit lainnya dalam formasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Luo Yunyang merasa wanita ini jauh lebih bisa diandalkan daripada Tuan Li.

Jalannya tak sempit tetapi Lorong yang terbuat dari akumulasi batu besar terasa sangat rapuh. Luo Yunyang tak dapat membayangkan bagaimana Zulong berhasil menghancurkan batu-batu besar ini.

"Apakah kau pernah mendengar tentang ini? Makam Zulong yang berada di atas kita sekarang sebenarnya hanyalah bagian luarnya saja!" Peneliti Qin tiba-tiba memberi tahu Luo Yunyang.

Luo Yunyang tak menyangka Peneliti Qin akan memulai percakapan dengannya. Ia terdiam selama beberapa detik sebelum menggelengkan kepalanya.

Ia belum pernah mendengar itu sebelumnya!

"Ia telah berada di tepi langit dan di ujung bumi. Ia telah dikirim ke neraka dan surga…" Peneliti Qin menambahkan. "Suatu hari nanti, ia akan kembali!"

Walaupun suara Peneliti Qin sangat pelan, tetapi Luo Yunyang merasa bulu kuduknya berdiri ketika mendengar suara yang seperti mimpi itu melantunkan kata-kata ini.

Lorong yang terbuat dari batu-batu besar itu terliat tak berujung. Luo Yunyang dan yang lainnya terus berjalan maju dengan susah payah.

"Sialan! Sudah berapa lama ini?" Seseorang mengumpat dengan matah.

Luo Yunyang menyadari bahwa prajutit yang sedang mengumpat itu mengenakan seragam Militer Langit Tinggi dan matanya sedikit memerah.

"Bertahanlah, Saudaraku. Jika kita terus berusaha, kita akan berhasil keluar dari sini!" prajurit lain yang mengenakan seragam yang sama menegaskan.

Dilihat dari kelakuannya yang tak tenang, kata-katanya itu lebih ditujukan untuk menghibur dirinya sendiri daripada kawannya.

Tetapi kedua orang itu tak mengalami masalah apapun. Zhang Hu lah yang sedang menghadapi masalah besar.

Awalnya, Zhang Hu masih dapat bercanda dengan Lu Tiefeng dan yang lainnya, tetapi tiba-tiba saja wajahnya menjadi pucat pasi dan ia hampir saja tersungkur ke tanah dengan muka terlebih dahulu.

Jika bukan karena ketanggapan Lu Tiefeng yang cepat, Zhang Hu mungkin telah tergeletak di tanah.

"Zhang Hu! Bagaimana keadaanmu?" Lu Tiefeng bertanya sambil mengeluarkan botol kecil dari tasnya.

"Tak ada gunanya. Aku telah meminumnya tadi." Zhang Hu mengibaskan obat itu. "Rasanya seperti ada jarum yang tak terhitung jumlahnya tersebar di seluruh tubuhku. Mungkin ini adalah kekuatan sumber dari Li."

Dua kalimat terakhir yang diucapkannya membuat seluruh prajurit di sekelilingnya terdiam. Walaupun mereka adalah pasukan khusus dari kelompok yang berbeda, tak ada satupun dari mereka yang memiliki sumber inti. Akibatnya, ketika sumber inti memasuki tubuh mereka, akan sangat sulit bagi mereka untuk mengeluarkannya.

Kecuali ada guru bela diri yang dapat membantu mereka mengeluarkannya…

Namun, guru bela diri sangat sulit untuk didapati dalam situasi seperti itu. Ditambah lagi, keberadaan bahaya yang samar telah menghantui pikiran semua orang sejak mereka memasuki tempat ini. Seorang guru bela diri tak akan mau menyia-nyiakan kekuatan sumbernya yang berharga sementara ada bahaya yang sedang mengancam.

"Bertahanlah! Kita akan segera keluar dari sini!" Lu Tiefeng mengeluarkan sebuah pil sebelum berkata, "Telan ini. Aku akan menggendongmu."

"Tak apa-apa. Aku telah menantikan saat-saat ini sejak pertama kali bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit. Aku beruntung telah mengakhiri hubunganku dengan wanita itu!" Zhang Hu melambaikan tangannya pada rekan-rekannya. "Kau dapat meninggalkan beberapa persediaan dan biarkan aku menunggu kalian di sini!"

Luo Yuyang merasa kagum pada Zhang Hu yang sangat tenang. Walaupun Zhang Hu dan prajurit lainnya itu lebih biasa dibandingkan ahli bela diri di kelas elit Tentara Naga yang Bangkit, keberanian mereka dalam menghadapi kematian sangat mengagumkan.

"Pak, aku memohon kepadamu. Tolong bantu saudaraku untuk mengeluarkan kekuatan sumber itu!" Lu Tiefeng memohon kepada pria tua.

Pria tua itu mendengus tetapi tak mengatakan apa-apa.

Sikapnya sangat jelas. Meskipun membantu Zhang Hu tak akan memakan banyak kekuatan sumbernya, ia yakin bahwa membuang energinya untuk orang yang tak penting ini sangat tak layak.

Ekspresi Lu Tiefeng terus berubah-ubah. Pada akhirnya, ia menggertakkan giginya dan bersiap untuk merelakan sisa martabatnya. Namun, saat ia hendak membuat keputusan, Luo Yunyang meraihnya.

"Apakah kau takut akan rasa sakit?" Luo Yunyang bertanya pada Zhang Hu.

Semua orang terpana mendengar pertanyaannya yang tak disangka-sangka itu. Para prajurit lainnya yang sedang bersimpati pada Zhang Hu terperangah.

Bukankah Luo Yunyang dan prajurit Tentara Naga yang Bangkit lainnya seharusnya adalah rekan? Orang ini sepertinya agak aneh.

Mungkinkah ia akan mengakhiri hidup Zhang Hu dan menyelamatkannya dari kesengsaraan? Jika itu masalahnya, itu terlalu…

"Aku tak takut akan kematian. Mengapa aku harus takut pada rasa sakit?" Zhang Hu menyatakan dengan gagah, menatap langsung mata Luo Yunyang.

Namun, ia menjawab terlalu cepat dan ia segera menyesalinya. Ia bahkan belum selesai berbicara ketika tinju Luo Yunyang menghantam wajahnya.

Dalam sekejap, Zhang Hu terlempar ke tanah.

"Apa yang kau lakukan?" Ma Longlei dan Zhang Hu adalah teman baik. Walaupun ia hanya bisa melihat tanpa daya ketika Zhang Hu akan mati, ia tak dapat membiarkan siapapun menginjak-nginjak sahabatnya itu.

Luo Yunyang menyeka tangannya dalam diam. Senyum tipis muncul di wajahnya, seolah-olah ia baru saja melakukan perbuatan baik.

"Ha ha! Luka di tubuhku telah sembuh!" Zhang Hu melompat dari tanah. Wajahnya berseri-seri dan ia tampak gembira. Ia terlihat sangat berbeda dengan keadaannya yang sangat lemah tadi.

Pria tua itu menatap Luo Yunyang lekat-lekat. Melihat keadaan Zhang Hu, bahkan dengan dasar kultivasinya, ia membutuhkan setidaknya 10 menit untuk menyelamatkannya.

Ditambah lagi, menyelamatkannya masih membutuhkan energi sumber. Anak ini hanya memukulnya dan membuat Zhang Hu kembali kuat dan bersemangat.

Apa yang sedang terjadi?

"Bisakah kau memukulku sekali lagi, Adik Yunyang? Aku merasa seperti ada beberapa bagian di dalam tubuhku yang belum sepenuhnya sembuh," Zhang Hu melompat-lompat di tempatnya beberapa kali sebelum bergegas menuju sisi Luo Yunyang.

Zhang Hu yang berada di hadapannya itu sangat bersemangat. Bagaimana mungkin ia belum pulih sepenuhnya? Luo Yunyang mengerti pukulannya dengan sangat baik. Ia menatap Zhang Hu dan menekuk lengannya.

"Kabarnya ada seseorang di Tentara Naga yang Bangkit telah membangkitkan sumber inti kehidupan tingkat satu yang dapat membantu kultivasi dan menyembuhkan luka!"

Mata Peneliti Qin berbinar saat ia memandang Luo Yunyang dengan sungguh-sungguh. "Aku selalu berpikir bahwa Tentara Naga yang Bangkit berbohong. Aku tak pernah menyangka bahwa berita itu ternyata benar! Sumber inti tingkat satu seperti itu ternyata benar-benar ada di dunia ini!"

Luo Yunyang hanya memberi senyuman tipis pada Peneliti Qin. Bahkan pria tua itu menatapnya dengan heran sekarang.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Pria itu berkata setelah menggumamkan sesuatu pada dirinya sendiri. "Mengingat peringkatmu, kau tak seharusnya dikirim ke sini, ini terlalu beresiko."

Walaupun Luo Yunyang tak menyukai pria tua itu, ia masih menjawabnya, "Aku memiliki teman yang terjebak di sana. Karena itu, aku memutuskan untuk datang dan melihatnya."

Menolong teman adalah hal yang biasa, tetapi hanya orang yang sangat berbudi yang mau membantu seorang teman yang terjebak di dalam Makam Zulong.

"Benar-benar pahlawan! Pukul aku lagi!" Zhang Hu memberi acungan jempol pada Luo Yunyang sambil terus berusaha mendesaknya.

Luo Yunyang tetap terdiam. Sementara itu, Lu Tiefeng dan Ma Longlei bertingkah seolah-olah mereka tak mengenal Zhang Hu yang bersikap seperti orang idiot. Tetapi itu tak ada gunanya. Semua orang di sana sudah tahu bahwa Zhang Hu adalah bawahan mereka.

"Apakah kau tahu kapan kita akan keluar, Yunyang?" prajurit Militer Langit Tinggi yang sebelumnya sangat jengkel tiba-tiba berteriak pada Luo Yunyang.

Kebetulan kekuatan pikiran Luo Yunyang dapat melihat dari kejauhan sehingga ia segera menjawab, "Kita akan keluar dalam lima menit."

Kilatan kegembiraan muncul di wajah prajurit itu.

"Jangan terlalu terbawa suasana, Luo Yunyang. Jika kita tak dapat keluar dalam lima menit, apakah kau tahu konsekuensinya?" Pria tua itu merasa agak kesal dan terdengar seperti sedang mengkritik Luo Yunyang.

Namun, kenyataan seperti menampar wajahnya.

Ia baru saja selesai berbicara ketika secercah cahaya bersinar di depan mereka. Secercah cahaya ini membuat mereka bisa melihat sebua aula besar di kejauhan.

Setelah perjalanan panjang ini, mereka akhirnya telah mencapai ujung dari lorong batu yang telah menguji kemauan mereka.

Semua orang segera berbalik dan menatap Luo Yunyang dengan penuh hormat.

Próximo capítulo