webnovel

Semuanya Telah Berakhir

Editor: Wave Literature

Baju zirah dan pedang sosok pria di depan Xue Ying itu terbuat dari air.

"Hua!" Manusia air itu mengeluarkan pedangnya dari balik punggungnya.

"Kekuatan bertarungku telah dibatasi seminimal mungkin," ujar manusia air itu. Entah bagaimana, suaranya terdengar seperti memiliki kekuatan misterius, yang membuat Xue Ying merinding, "Selama kau bisa mengalahkan teknik pedangku dengan senjatamu itu dan bisa menyentuh tubuhku, kaulah pemenangnya."

"Ayo."

Manusia air itu berdiri sambil memegang pedangnya dengan santai.

Xue Ying terpaku setelah mendengar ucapan manusia air itu. Selama ia bisa menyentuh tubuh lawannya, ia bisa menang? Semakin ia memikirkan ucapan itu, ia semakin sadar bahwa lawannya adalah petarung Dunia Dewa yang banyak dibicarakan dalam legenda. Dari apa yang ia dengar, kekuatan petarung Dunia Dewa yang sesungguhnya paling tidak berada dalam tingkat Demigod. Selain itu, kekuatan mereka semua terlihat aneh dan tak bisa diprediksi. Jika kekuatan mereka tidak ditekan, Xue Ying sendiri pasti sudah akan menjadi abu hanya dalam satu serangan.

'Aku sangat beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk bisa bertarung dengan petarung dari Dunia Dewa.' Xue Ying mencoba menenangkan dirinya. Semangat bertarung mulai muncul di benaknya.

Hong!

Xue Ying langsung bergerak dan melesat ke arah manusia air, yang tubuhnya berselimutkan kobaran api. Dalam sekejap saja, ia sudah berdiri di dekat manusia itu dan langsung menyerangnya dengan menggunakan tombaknya.

Chi, chi, chi!

Suara tabrakan senjata itu terdengar sangat halus.

Saat Xue Ying mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengeluarkan semua teknik menombaknya, manusia air itu justru bisa menangkis semua serangan Xue Ying dengan mudah. Selain itu, setiap kali senjata mereka bertabrakan, tabrakan yang dihasilkan tidak terlalu keras. Tabrakan itu justru terjadi saat Xue Ying menggunakan teknik menombaknya yang paling lemah. Hal ini membuat Xue Ying kesulitan untuk menggunakan tombaknya dengan kekuatan penuh.

'Meskipun kekuatan pedangnya tergolong biasa, tapi teknik menombakku tidak bisa mengeluarkan kekuatan penuh.' Xue Ying merasa seolah telah memasuki rawa-rawa. Semakin ia mencoba untuk mengeluarkan kekuatannya, ia merasa semakin kesulitan.

Dengan menggunakan sebilah pedang yang memiliki kekuatan biasa, petarung itu bisa mengetahui seluruh teknik menombak Xue Ying.

'Bagaimana bisa Ksatria Purgatori itu menang melawan petarung dari Dunia Dewa?' Xue Ying sangat penasaran. Sebenarnya, Ksatria Purgatori Jie Li adalah satu-satunya orang di dalam sejarah Klan Xia yang bisa memenangkan sebelas pertarungan. Petarung dari Dunia Dewa yang ia hadapi mungkin berbeda dengan petarung yang Xue Ying hadapi sekarang. Selain itu, Ksatria Purgatori itu berhasil memenangkan sebelas pertarungan bukan hanya karena kekuatan primordialnya, tapi juga karena penguasaan kekuatannya, yang sudah mencapai tingkat tinggi.

Saat mereka saling menyerang, Xue Ying menyadari bahwa ia tidak bisa memenangkan pertarungan ini.

Jika ia memiliki teknik untuk melakukan teleportasi, ia mungkin bisa melakukan serangan mendadak. Namun, kecepatan dan fleksibilitasnya sekarang lebih lemah daripada lawannya. Hanya kekuatan dan teknik menombaknya saja yang menjadi lebih kuat. Sekarang, bahkan setelah Xue Ying menggunakan seluruh teknik menombaknya, petarung dari Dunia Dewa itu masih tetap berdiri di area seluas satu meter di mana ia pertama kali muncul. Ia tak berpindah seinci pun.

Walau Xue Ying tidak bisa memenangkan pertarungan kali ini, ia tidak berkecil hati. Pertarungan ini adalah sesuatu yang sangat ia nantikan sebelumnya.

'Mari nikmati saja pertarungan ini.' Xue Ying masih ingin menikmati pertarungan semacam ini. Jika ia terus ditekan, dan semua teknik menombaknya sudah diketahui lawan, ini berarti bahwa seluruh teknik menombak yang ia miliki memiliki banyak kekurangan. Kekurangan dalam teknik menombaknya sangat sulit. Sekarang, Xue Ying hanya akan membiarkan petarung Dunia Dewa itu menunjukkan semua kelemahan teknik menombaknya.

'Jadi, ternyata teknik menombakku memiliki banyak kekurangan.'

'Kekuatan Elemen Air milikku seharusnya bisa membuat seranganku tidak bisa diganggu.'

'Kekuatan Elemen Api milikku juga seharusnya lebih tegas. Kekuatanku seharusnya bisa digunakan untuk menyerang dari berbagai arah.'

'Penggabungan Elemen Air dan Api seharusnya juga lebih kuat. Kedua elemen itu harus terus berputar seperti Yin dan Yang…'

Xue Ying menemukan banyak masalah di dalam teknik menombaknya.

Misalnya, kekuatan elemen api Myriad Existences tingkat kedua yang baru saja Xue Ying dapatkan hanya terlihat kuat di awalnya saja. Kekuatan itu tidak terlalu sempurna saat digunakan untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Manusia air di depannya itu bisa mengalahkan semua teknik menombaknya dengan mudah. Itulah sebabnya dia harus memusatkan kekuatannya untuk menyerang dari berbagai arah. Sama seperti pepatah 'jerami terakhir yang mematahkan punggung unta', yang berarti bahwa semua hal memiliki batasannya masing-masing. Saat Xue Ying menyerangnya lawannya dengan menggunakan tombaknya secara bertubi-tubi, lawannya itu otomatis akan langsung menangkis semua serangannya. Bahkan saat seluruh tekniknya diketahui oleh manusia air itu, jika dia tetap menyerang musuhnya dengan bertubi-tubi dari satu arah, dua arah, maupun tiga arah, musuhnya akan semakin kesulitan menangkis serangannya.

Ide ini seharusnya menjadi acuan bagaimana ia seharusnya menggunakan kekuatan elemen api.

'Kekuatan Elemen Api dan Air harus lebih konsisten.'

'Penggabungan antara Elemen Air dan Api! Kekuatan putaran tombak menggunakan elemen air berubah menjadi kekuatan elemen api yang ganas. Kekuatan elemen api berubah menjadi kekuatan elemen air yang sulit untuk diprediksi dengan kekuatan penuh. Dua elemen ini seharusnya bisa terus bergantian, sehingga kekuatan menombakku meningkat lebih pesat!' Xue Ying sedikit memahami kekuatan Elemen Air dan Api Myriad Existences. Hal ini membuat Xue Ying bingung dalam membuat rencana untuk mengembangkan kemampuannya.

Kekuatan True Meaning Elemen Air dan Api merupakan kekuatan yang dahsyat, sehingga berada dalam tingkat keempat. Jadi, kekuatan itu sangat luar biasa. Saat ini, teknik Water dan Fire Flood Dragon milik Xue Ying masih dianggap sebagai teknik penggabungan Elemen Air dan Api yang dangkal. Namun, pada dasarnya, semua hal memang terasa sulit saat baru dijalani. Karena Xue Ying mulai mempelajari teknik itu di usia yang masih muda, banyak Demigod yang sangat memujinya. Sebagian besar dari Demigod itu berpikir bahwa saat Xue Ying bertambah tua, ia pasti akan bisa menguasai kekuatan True Meaning Elemen Air dan Api.

Pertarungan kesepuluh itu semakin memanas.

Karena kekuatan manusia air itu dibatasi seminimal mungkin, ia hanya bisa menangkis semua serangan yang mengarah kepadanya. Xue Ying mencoba menghentikan kekuatan primordialnya; tapi, jika Xue Ying mengurangi kekuatannya, manusia air itu bisa langsung menyerangnya dan memiliki kesempatan untuk bisa mengalahkan Xue Ying. Hal ini membuat Xue Ying sangat gelisah, sehingga dia mulai mengeluarkan kekuatan primordialnya sekali lagi.

Bagaimanapun juga, meskipun pertahanan lawannya dalam pertarungan kesepuluh ini sangat tangguh, serangan lawannya juga pasti akan sangat kuat. Tanpa menggunakan kekuatan primordialnya, Xue Ying tidak akan bisa bertahan.

"Hu." Xue Ying tiba-tiba mundur.

"Aku mengakui kekalahanku," teriak Xue Ying tiba-tiba. Tubuhnya sudah bermandikan keringat. Ia sudah menggunakan hampir seluruh kekuatannya, dan ia akan segera kehabisan kekuatannya itu. Meskipun ia sangat ingin melanjutkan pertarungannya, namun dengan menggunakan kekuatan primordialnya, ia staminanya akan cepat habis. Jadi, ia sudah tidak bisa bertahan lagi dan harus mengakui kekalahannya.

Dong!

Bunyi genderang menggema di seluruh arena pertarungan ini. Manusia air itu berubah menjadi tetesan air, sebelum akhirnya terbang dan menghilang dari arena.

"Ini menandai berakhirnya pertarungan Transenden Dong Bo Xue Ying." Suara itu menggema di seluruh arena. "Kita benar-benar beruntung karena bisa menyaksikan pertarungan kesepuluh dalam pertarungan antar Transenden ini selagi kita masih hidup. Haha, aku juga sangat senang bisa memiliki kesempatan untuk memimpin jalannya pertarungan ini. Baiklah, gerbang-gerbang arena sudah dibuka. Hadirin sekalian dipersilakan untuk meninggalkan arena. Arena pertarungan ini akan segera ditutup."

Hong!

Gerbang-gerbang arena pertarungan mulai dibuka.

Para mortal bersorak-sorai. Mereka sibuk membicarakan pertarungan yang baru saja selesai sambil berjalan keluar dari arena pertarungan.

Sou!

Xue Ying justru terbang ke langit. Sihir pembatas yang mengelilingi arena pertarungan itu tidak menghalanginya untuk terbang ke arah Chi Qiu Bai, Peng Shan, dan Transenden lainnya.

"Adik Xue Ying, kau benar-benar luar biasa," kata Peng Shan sambil tertawa, "Memenangkan sembilan pertarungan dan bahkan berhasil membunuh Iblis dari Jurang Kegelapan! Kau bahkan memiliki kesempatan untuk bertarung dengan petarung dari Dunia Dewa itu… Pasti ada banyak Transenden yang iri denganmu."

"Aku yakin bahwa Adik Xue Ying sudah terkenal di antara para Transenden di bawah langit ini," Cheng Ling Shu juga terlihat bersemangat. "Pertandingan itu tadi sangat mengagumkan. Kurasa, beberapa ribu tahun ke depan, banyak keturunan kita yang akan mengatakan bahwa sepuluh ribu tahun yang lalu, orang dari klan Xia yang berhasil memenangkan paling banyak pertarungan antar Transenden adalah Dong Bo Xue Ying! Hahahah."

Xue Ying ikut tertawa.

Bisa memenangkan sembilan pertarungan merupakan impian para Transenden baru. Bahkan ini akan menjadi legenda setelah puluhan ribu tahun.

Hanya legenda seperti Ksatria Purgatori Jie Li yang bisa memenangkan sebelas pertarungan dan membuat orang-orang merasa iri. Prestasi seperti itu bahkan akan terus diperbincangkan setelah berabad-abad kemudian. Meskipun begitu, Xue Ying tidak terlalu memikirkan hal itu. Lagipula, semua pencapaian ini hanyalah sebuah kebanggaan belaka. Seperti Jie Li, yang pada akhirnya hanya menjadi Demigod, dan gagal menjadi Dewa. Akhirnya, ia mati dan menjadi penyubur tanah kuning di dunia.

Menjadi Dewa merupakan impian semua Transenden.

Bahkan Xue Ying juga memiliki impian yang sama.

Namun, untuk bisa membangun bangunan yang kokoh, seseorang harus memiliki pondasi yang kuat. Di antara semua Transenden Sky, Xue Ying hanyalah Transenden baru yang masih lemah. Sebagian besar dari Transenden Sky yang sudah berusia lebih dari seratus tahun mungkin bisa menyaingi kekuatannya dengan mudah. Setelah Xue Ying mengikuti ajang pertarungan antar Transenden ini, ia langsung menjadi bintang yang bersinar terang.

"Dong Bo." Tiba-tiba, ada banyak Transenden yang datang untuk menyapanya.

Kali ini, Xue Ying terlihat sangat lemah.

Bahkan ada banyak Transenden Sky yang jauh lebih kuat darinya. Namun, semua orang mengerti bahwa Xue Ying masih sangat muda. Hasil pertarungan Transenden-nya saja sudah sangat mengagumkan.

Semua yang berhasil mendapatkan hasil bagus dalam pertarungan antar Transenden sudah pasti akan menjadi Transenden yang luar biasa di masa depan. Xue Ying sendiri juga yakin bahwa ia akan bisa menjadi bintang di masa depan. Xue Ying pasti bisa menjadi Transenden Saint. Itulah sebabnya banyak Transenden yang ingin berteman dengannya. Lagipula, sebagian besar Transenden masih berada di tingkat Sky.

Di tempat lain, Chao Qing tua yang berkepala botak tiba-tiba mengirimkan pesan pribadi ke Demigod lain, "Rekan-rekan Demigod, bagaimana jika kita mengadakan pertemuan tetua untuk membahas Dong Bo Xue Ying?"

Saat itu, semua Demigod yang hadir di dalam arena pertarungan, termasuk Tuan He dan Ketua Faksi Si Kong Yang, melihat ke arah Chao Qing.

"Aku setuju." Tuan He juga mengirimkan pesan suaranya, "Dong Bo Xue Ying merupakan orang yang layak mendapatkan perhatian dari semua tetua."

Próximo capítulo