webnovel

Dong Bo Xue Ying, Si Pembunuh

Editor: Wave Literature

Ge Bin memerintahkan anak buahnya untuk maju, sedangkan para bandit yang berdiri sekitar tebing jurang itu menatap mereka berdua seperti sekumpulan harimau yang melihat mangsanya.

"Kita harus melarikan diri!" seru Zong Ling.

Xue Ying dan Zong Ling berbalik dan langsung melesat tanpa ragu sedikit pun.

"Mencoba melarikan diri? Kejar mereka!" teriak Ge Bin.

"Sialan! Bagaimana mereka bisa menemukan kita? Jika saja mereka berjalan sedikit lagi, mereka akan jatuh ke perangkap kita." Bandit-bandit itu terlihat jengkel dan sangat marah. Mereka tidak menyangka jika Zong Ling si Iblis Ular dan penguasa yang masih muda itu akan menemukan keberadaan mereka dari jauh. Lagipula, jika bandit-bandit tidak ahli dalam bersembunyi, mereka tidak akan bisa bertahan di pegunungan yang suram itu sampai hari ini.

"Kejar mereka!" teriak Ge Bin sambil menggertakkan giginya.

Xue Ying dan Zong Ling melarikan diri dan malah membuat bandit-bandit di sekitar tebing jurang itu menggunakan busur silang raksasa mereka.

Weng!

Lebih dari sepuluh busur silang menembakkan jaring perangkap ke arah Xue Ying dan Zong Ling dengan serempak.

Hu, hu, hu...

Sebuah bola meledak di udara dan membentuk jaring perangkap besar yang mengelilingi mereka berdua.

"Menghindar!" Berkali-kali Xue Ying dan Zong Ling menghindari jaring perangkap itu. Itu adalah alasan lain mengapa mereka melarikan diri. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka akan kesulitan jika salah satu dari mereka terperangkap jaring itu.

Untungnya, mereka tidak jatuh ke perangkap kelompok bandit itu dan bisa menghindari kepungan mereka. Dengan jarak yang jauh antara mereka berdua dan kelompok bandit itu, begitu juga dengan kekuatan mereka berdua, mudah bagi Xue Ying dan Zong Ling untuk menghindari tembakan itu.

"Mereka terlalu gesit."

"Mustahil bisa menghentikan mereka."

Dua belas jaring perangkap itu tidak berhasil menangkap apa-apa kecuali udara kosong, sehingga membuat Ge Bin semakin marah saat berlari mengejar mereka.

"Paman Zong, kita sudah lari hampir 500 meter. Harusnya tidak ada perangkap lagi." Xue Ying berhenti dan berbalik melihat ke kejauhan sebelum menurunkan bulu raja serigala.

"Larilah! Teruslah berlari! Ada sekelompok binatang buas yang menunggu kalian di depan. Aku ingin melihat seberapa lama kalian bisa melarikan diri!" Kelompok bandit itu semakin mendekat.

Xue Ying langsung memegang tombak Flying Snow yang ia tancapkan di tanah dan menyeringai ke arah bandit-bandit itu. "Ge Bin, kau menghancurkan wilayahku enam tahun yang lalu dan membantai lebih dari 500 penduduk dari wilayahku dan Kota Water Rites. Ada beberapa anggota kelompokmu juga yang sudah mati. Hari ini, aku akan menagih hutangmu!"

Saat Xue Ying sedang berbicara, Ge Bin dan anak buahnya semakin mendekat.

"Menagih hutangku?" kata Ge Bin sambil menyeringai. "Ada begitu banyak orang yang berharap untuk bisa membunuhku, namun pada akhirnya mereka semua yang akan terbunuh di tanganku!"

Pria tua berjubah abu-abu di belakang Ge Bin itu langsung memegang tongkatnya dan menggumamkan sebuah mantra.

Xue Ying memperhatikan seluruh kelompok bandit itu, namun ia lebih memperhatikan pria tua berjubah abu-abu itu. Ia sudah lama tahu bahwa ada penyihir tingkat Heaven yang berada di kelompok itu. Membiarkan seorang penyihir menggunakan kekuatan sihirnya adalah tindakan bodoh!

"Benar, aku akan menagih hutangmu. Hutang darah yang tidak terhitung jumlahnya." Dua tombak pendek muncul di saku senjatanya.

"Ayo, ayo."

Aura darah berwarna merah darah muncul dari tubuh Xue Ying saat dia melemparkan dua tombak itu dengan lengan kanannya bagaikan sambaran petir! Ia selalu berlatih melemparkan tombak dengan lengan kanannya. Untuk memastikan apakah lemparan tombaknya berhasil mengenai kelompok bandit itu, ia juga mengeluarkan kekuatan primordialnya.

Xiu!

Xiu!

Dua tombak pendek itu mengeluarkan suara mengerikan saat melesat membelah udara di sekitarnya. Tombak itu masih melesat sejauh 100 meter ke arah pria tua berjubah abu-abu itu.

Sangat cepat! Seluruh bandit itu hanya bisa terbelalak melihat kecepatan tombak-tombak itu.

"Awas!" Karena merasa terancam, Ge Bin langsung mengeluarkan pedangnya. Pedang bengkok yang berkilau muncul di depan penyihir tua itu. Peng! Ge Bin merasakan kekuatan yang luar biasa melaju ke depan dan membuat lengannya terasa sangat ngilu. Tombak pendek itu tidak terpengaruh dengan tangkisannya dan berbalik arah mengenai ketiga bandit di sampingnya. Pu, pu... Ketiga bandit itu jatuh dengan darah yang mengucur dari lubang besar di dada mereka.

Pu!

Tatapan pria tua berjubah abu-abu itu dipenuhi dengan ketakutan. Meskipun tombak yang pertama berhasil ditangkis oleh ketuanya, tombak yang kedua masih melesat ke arahnya. Kabut hitam langsung keluar dari tubuhnya, namun kekuatan Xue Ying sudah mencapai tingkat Silver Moon saat ia mengeluarkan kekuatan primordialnya. Kabut hitam itu tidak mampu menangkis serangan tombak yang menakutkan ini. Dalam sekejap saja, tombak itu berhasil menembus dada pria tua itu.

Kabut mulai menghilang. Kedua mata penyihir tua itu terbelalak saat ia melihat darah mengucur dengan deras dari perutnya yang berlubang seukuran mangkuk.

Penyihir tingkat Heaven telah terbunuh!

"Keparat, kalian semua, enyahlah ke neraka!" Xue Ying menyerang bandit-bandit itu tanpa ampun. Ia mengambil tombak lain dari kantong senjatanya dan memasukkan kekuatan primordialnya ke dalam tombak itu. Seorang Master Great Spear yang mampu menyatukan kekuatannya dengan sempurna itu berhasil mengendalikan seluruh kekuatan tubuhnya untuk menunjukkan kekuatan menombaknya dengan tombak-tombak pendek tersebut.

Xiu!

Setiap tombak yang ia lemparkan melesat dengan kecepatan tinggi dan menciptakan lubang-lubang di setiap tubuh bandit yang ditujunya.

Di sisi mereka, hanya terdapat dinding-dinding jurang yang berbatu. Mereka tidak akan bisa mencari tempat persembunyian.

Bandit berkepala botak yang bertubuh besar itu mencoba menghalaunya dengan perisainya, namun perisainya langsung hancur berkeping-keping. Tombak itu melesat menembus tubuhnya sebelum menembus tubuh bandit di belakangnya.

Xiu! Xiu! Xiu! Xiu! Xiu!

Tombak itu ibarat sebuah undangan Dewa Kematian, dan udara membelah karena tekanan tombak-tombak itu. Kelompok bandit itu jatuh terjerembab dengan penuh ketakutan dan kepanikan. Lebar jurang semakin memudahkan Xue Ying untuk membunuh bandit-bandit itu, hingga tersisa sebuah barisan demi barisan yang seolah menunggu tombak-tombak itu menembus tubuh mereka. Setiap lemparan tombak itu menciptakan sebuah tusuk kebab raksasa, dan hidup mereka pun akan berakhir. Siapa yang tidak takut?

"Luar biasa. Bagaimana bisa?" Ge Bin masih memegang pedang bengkoknya. Ia mencoba menghalau serangan tombak itu. Dua buah tombak melesat ke arahnya secara berurutan, sehingga membuatnya harus mempertaruhkan hidupnya untuk bisa menangkis tombak-tombak itu. Lagi-lagi, tombak-tombak itu membunuh banyak bandit di sampingnya.

"Rupanya yang paling mengerikan bukan Zong Ling si Iblis Ular, tapi Tuan Muda itu!" Ge Bin menatap pemuda berpakaian hitam yang terus melemparkan tombak-tombak pendeknya itu.

Ge Bin selamat dari dua serangan tombak tadi. Mustahil baginya untuk membunuh pemuda itu, sehingga ia memutuskan untuk tidak mencoba membunuhnya sekarang.

Selain itu, bandit-bandit tingkat Heaven itu masih terus dibantai Xue Ying! Karena jarak mereka yang dekat, setiap tombak itu mampu melesat menghabisi barisan-barisan bandit itu.

Di medan pertempuran penuh kematian ini, waktu terasa seperti tidak ada ujungnya…

Padahal, Xue Ying hanya memiliki dua belas tombak pendek. Dengan kecepatan lemparannya, tombak-tombaknya mampu membantai kelompok bandit itu dengan cepat.

Meskipun serangan tombak-tombak pendek itu sudah berhenti, namun para bandit tersebut masih ketakutan hingga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa melihat sekitar mereka dengan tatapan kosong.

Ketua kedua sudah mati; begitu juga dengan ketua ketiga dan keempat…

Hanya tersisa ketua Ge Bin. Tak ada seorang bandit tingkat Heaven yang tersisa. Lebih dari setengah kelompok bandit tingkat Earth sudah mati! Para bandit yang memiliki posisi penting pun terkena serangan tombak-tombak itu. Bandit-bandit tingkat Heaven dan Earth itulah yang mendapatkan serangan pertama kali dan tewas secara mengenaskan.

"Ketua." Seluruh bandit yang masih tersisa melihat ke arah Ge Bin.

Ge Bin hanya bisa menggertakkan giginya hingga berdarah sambil menatap pemuda itu dari kejauhan. Ia tidak pernah menyangka jika anak buahnya bisa dihabisi hanya dengan lemparan tombak-tombak itu.

"Dong Bo Xue Ying!" teriak Ge Bin dengan penuh amarah.

"Aku datang ke pegunungan itu untuk menghabisi kelompokmu, Bent Black Union!" Aura merah darah yang keluar dari tubuh pemuda berpakaian hitam itu mulai menghilang. Lagipula, kekuatan primordialnya menguras banyak energinya. Ia mengambil tombak yang ia tancapkan di sampingnya.

Wuuuush!

Xue Ying melesat maju dengan kecepatan tinggi.

"Cepat sekali!" seru bandit-bandit itu.

"Bunuh dia! Bunuh!" Ge Bin menggeram, dan lapisan Dou Qi berwarna hitam keluar dari tubuhnya. Sambil memegang kedua pedangnya, Ge Bin melesat cepat ke arah musuhnya.

"Sekarang!"

"Bunuh dia!"

Seluruh bandit itu mengikuti perintah ketua mereka. Beberapa dari mereka mengeluarkan busur dan panahnya, ada yang mengeluarkan beberapa senjata lain, sementara yang lain menjilat darah yang menempel di pedang-pedang mereka. Mereka semua merasa terancam dengan lemparan tombak-tombak tadi. Namun, dengan pertarungan jarak dekat seperti ini, mengapa mereka, yang berjumlah seribu orang, harus takut? Lagipula, ketua Ge Bin-lah yang memimpin pertempuran ini.

"Matilah kau!"

Sudah lama Ge Bin menjadi ksatria tingkat Meteor, jadi ia sangat berpengalaman dalam pertempuran seperti ini.

Ia menyerang seperti iblis.

Dalam sekejap, mereka berhasil mendekati Xue Ying.

Tombak itu adalah senjata panjang. Jika Ge Bin bisa bertarung dalam jarak dekat, kesempatannya untuk menang akan meningkat berkali-kali lipat!

"Hmph." Xue Ying mendengus. Tiba-tiba, tombaknya melesat jauh seperti anak panah.

Dang dang dang!

Bayangan-bayangan tombak itu melesat dengan secepat kilat dan mengeluarkan guguran kepingan salju. Ini adalah teknik Floating Snow, teknik tingkat pertama dari teknik menombak Mysterious Ice Spear.

Sangat cepat! Selain itu, jangkauan lemparan tombaknya membuat Ge Bin tidak bisa menghindarinya. Sebelumnya, Xue Ying memang cepat, tapi kali ini ia jauh lebih cepat! Ge Bin hanya mampu mengayunkan pedang-pedangnya dan mengandalkan instingnya untuk menangkis lima serangan tombak sekaligus. Tubuhnya tidak mampu menahan serangan itu lagi. Setiap serangan tombak itu membuatnya merasa seperti di ambang kematian. Ge Bin mempersiapkan dirinya untuk menangkis semua serangan itu sekaligus. Menghadapi serangan tombak yang mengerikan seperti itu… ia bahkan tidak punya kesempatan untuk berpikir. Ia hanya bisa mengandalkan intuisinya.

Setelah mengeluarkan lima serangan itu tadi, Xue Ying melenturkan tubuhnya dan melesat bersama tombaknya.

Dua pedang Ge Bin langsung menangkis batang tombak itu. Ketika pedang-pedang itu mengenai batang tombak, ketakutan menjalar ke tubuh Ge Bin. Air muka Ge Bin berubah seketika saat ia kehilangan kendali, dan tubuhnya melesat jauh hingga menabrak dinding jurang. Akhirnya, ia jatuh seperti karung pasir. Mulutnya menyemburkan darah segar.

Ia berhasil memegang dua pedangnya, namun rasa sakit itu membuatnya pusing, sehingga ia hanya bisa merasakan sinar dingin melesat ke arahnya.

Pu!

Tombak itu melesat dengan secepat kilat, menghujam leher Ge Bin dan menembusnya hingga dinding jurang. Kakinya menggantung sekitar setengah meter dari atas tanah.

Ge Bin menatap pemuda berbaju hitam itu dengan tatapan terkejut. Ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya, Ge Bin, yang selama bertahun-tahun tidak pernah bisa dikalahkan, akan mati seperti ini di tangan seorang pemuda.

Darah terus keluar dari mulutnya, dan sinar di matanya mulai meredup.

Bandit nomor satu di Kota Water Rites, Ge Bin, telah tewas di tangan Dong Bo Xue Ying, si pembunuh!

Próximo capítulo