webnovel

Berhari-hari di Gunung

Editor: Wave Literature

Jauh di kedalaman gunung, ada tempat terbuka. Seluruh hutan begitu sunyi, dan pohon-pohon tumbuh begitu lebat sehingga sinar matahari tidak bisa mencapai tanah. Hutan itu lembap dan mencekam, dan beberapa bagian tanahnya masih tertutup dengan salju.

Manusia ular berambut putih dan pemuda berpakaian hitam itu memegang senjata mereka. Mereka selalu bersikap waspada dengan kedatangan musuh yang tak terduga.

"Paman Zong, kita sudah berjalan hampir satu jam, tapi kita masih belum bertemu binatang sihir sama sekali!"

"Hah, kau ini…" Zong Ling hanya menggelengkan kepalanya. Keponakannya itu memang terlihat sudah dewasa, namun sikapnya masih seperti anak remaja. Manusia ular itu berbisik, "Kita baru saja memasuki gunung dan masih berada di perbatasan luar. Biasanya, jarang ada binatang sihir yang berkeliaran di lokasi ini, namun semakin jauh kita berjalan, semakin mudah untuk menemukan salah satu dari mereka. Pada saat itu, satu-satunya cara untuk bisa bertahan hidup adalah mengerahkan seluruh kekuatanmu."

"Baik." Xue Ying mengangguk lemah.

"Syaat~~~"

Telinga Xue Ying menangkap suara samar. Lengannya langsung bergerak menghalau Zong Ling yang berdiri di sampingnya. Jantung Zong Ling seolah berhenti berdetak. Meskipun ia tidak mendengar suara itu, ia tahu bahwa pendengaran Xue Ying menjadi sangat tajam setelah ia berhasil membangkitkan garis keturunan primordialnya.

"Di sana!" Xue Ying menunjuk ke arah kiri.

Zong Ling melihat area yang ditunjuk Xue Ying.

Suara gemerisik terdengar dari semak-semak saat sebuah sosok perlahan muncul dari semak belukar. Sosok itu berkaki empat dengan kuku tipis berwarna hitam. Tubuhnya sama seperti seekor serigala, namun berukuran satu kaki lebih kecil. Tubuhnya ditutupi dengan sisik lebat berwarna hitam. Kedua pupil hitamnya yang terlihat sangat dingin itu menatap kedua manusia itu dengan tenang.

"Black-Scaled Jackal?" Xue Ying dan Zong Ling tercekat.

Black-Scaled Jackal adalah binatang sihir tingkat ketiga.

Binatang itu sangat tenang namun kejam. Mereka lebih suka menyerang secara berkelompok. Kuku dan gigi mereka mengandung racun yang berbahaya.

Mengapa binatang itu termasuk tingkat ketiga? Setiap jakal memiliki kekuatan yang setara dengan kekuatan Ksatria Heaven. Mereka tinggal dalam kelompok kecil, namun kelompok Black-Scaled Jackal yang muncul dari semak berduri itu cukup besar. Kurang lebih ada sekitar 35 ekor jakal. Bahkan seekor binatang sihir tingkat keempat bisa mati karena cakarannya.

"Merepotkan," Zong Ling gugup. "Xue Ying, kau harus berhati-hati."

"Paman, lindungi dirimu. Serahkan mereka semua padaku."

Xue Ying menarik nafas dalam-dalam. Nafasnya menjadi semakin stabil dan kuat. Ia menatap sekelompok jakal Black-Scaled itu.

Sekelompok jakal itu berjalan mengitari Xue Ying dan Zong Ling dengan formasi kipas. Ditatap dengan banyak pasang mata berwarna merah gelap seperti itu membuat Xue Ying sedikit cemas. Kekuatan dan teknik menombaknya sangat mengagumkan, namun baru kali ini ia menghadapi musuh sekuat itu.

Roar!

Suara mencekam yang memekakkan telinga datang dari Black-Scaled Jackal yang berdiri di bagian paling belakang.

Shou shou shou!!!

Kelompok binatang itu tiba-tiba melompat dan menerjang dari berbagai arah. Bahkan seorang Ksatria Meteor tidak mampu menahan serangan dari Ksatria Heaven dari berbagai arah secara bersamaan.

"Matilah kau!" tombak Xue Ying melesat cepat.

Syutt!

Tombaknya melesat bagaikan kilat.

Begitu tombaknya melesat, kepingan salju yang sangat banyak pun muncul, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang sangat indah.

Seekor jakal yang mendapatkan serangan itu langsung mengarahkan cakarnya untuk memblokir pergerakan tombak itu. Saat ujung tombak itu berhenti, seluruh batang tombak masih berputar dengan cepat dan membelah kuku binatang itu. Ujung tombaknya menghujam rahang bawah binatang itu dan menembus kepalanya. Tubuh binatang itu ambruk.

Begitu satu ekor jakal sudah terbunuh, Xue Ying langsung menarik tombaknya dengan cepat. Ia menghujamkan tombak itu lagi dengan kecepatan kilat.

Ia menarik dan menghujam tombak itu seperti ular yang menjulurkan lidahnya.

Syuut!

Satu ekor jakal berhasil dibunuhnya.

Jakal-jakal ini terlihat ahli dalam pertarungan jarak dekat, namun teknik menombak Xue Ying yang sudah dilatihnya selama sepuluh tahun terlalu kuat untuk bisa dikalahkan.

Suara auman beberapa ekor jakal yang masih tersisa terdengar melemah saat mereka terus mengepung Xue Ying tanpa melambat sedikit pun.

Hanya dalam waktu singkat, Xue Ying berhasil membunuh tiga ekor Black-Scaled Jackal. Mendadak delapan ekor jakal menyerangnya sekaligus.

"Enyahlah kau!"

Tombaknya bergerak seperti bayangan, yang mencambuk dan menyerang dengan kecepatan tinggi.

Sama seperti dulu ketika Xue Ying menghancurkan boneka target, sekarang ia menyerang empat ekor jakal hanya dengan satu ayunan tombak. Empat ekor jakal yang lain berhasil ia kalahkan! Dalam hal kekuatan, Xue Ying jelas lebih unggul, namun ia tak mungkin bisa melawan satu kelompok jakal itu seorang diri. Kekuatan utama kelompok Black-Scaled Jackal itu adalah serangan mereka yang datang bertubi-tubi dan tanpa rasa takut.

"Xue Ying, cepatlah, cepat. Lari saja jika kau tidak bisa melawan mereka semua," Zong Ling melilitkan ekornya di sebuah pohon. Kecepatan dan kelenturannya berhasil menyelamatkan hidupnya saat ia memasuki pegunungan ini.

"Aku tahu."

Xue Ying masih terus fokus.

Meskipun ia sangat menguasai teknik menombak, tetap saja ia masih tertekan dengan situasi hidup dan mati seperti itu. Selain itu, tulang dan sisik jakal itu sangat keras. Perlu beberapa saat untuk bisa menghujam dan menarik tombaknya.

"Aku harus bergerak untuk menghindari kepungan mereka," Xue Ying mulai menerapkan hal yang biasa ia lakukan saat latihan. Di kastil, biasanya ia meminta sekelompok prajurit untuk mengepungnya. Xue Ying melawan mereka dengan menggunakan teknik menombaknya seperti bergerak dengan cepat, menghindar, dan menyerang. Tentu saja mereka semua tidak bersenjata.

Hu, hu...

Perlahan-lahan, Xue Ying menguasai teknik itu. Beberapa kali Xue Ying membuat pergerakan kecil untuk mengurangi jumlah jakal yang harus dia hadapi, sehingga sekelompok jakal itu kehilangan target mereka. Jadi, ia hanya harus tiga jakal untuk bisa dihabisinya.

Syuut syuuut syuuut

Salju berterbangan di udara, dan darah terciprat ke mana-mana. Satu demi satu, jakal itu berhasil dihabisinya.

Peng, peng.

Serangan Xue Ying terlihat semakin halus dan alami. Ia mengayunkan tombak itu dengan penuh kekuatan dan mencambukkannya ke tubuh binatang itu. Binatang itu ambruk; tubuhnya terlihat melengkung, dan tulang-tulangnya berserakan.

Zong Ling, yang sedari tadi berdiri di atas pohon, melihat ke bawah dengan tatapan berseri-seri.

'Ia lebih cepat dari yang aku kira. Ia sudah bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya dalam pertarungan hidup dan mati seperti ini,' kata Zong Ling dalam hati. 'Dia mungkin bisa beradaptasi dengan baik setelah dua atau tiga hari.'

Hou!

Kelompok Black-Scaled Jackal yang tersisa mengaum dengan paniknya. Jakal-jakal itu langsung melesat pergi ke berbagai arah.

Xue Ying menghentikan serangannya setelah membunuh dua binatang lagi.

"Hu, hu."

Xue Ying pun menghela nafas lega. Nafasnya terasa berat, dan sirkulasi darahnya semakin cepat.

"Bagaimana?" Zong Ling melompat dari ketinggian.

"Rasanya sangat berbeda," kata Xue Ying sambil mengangguk. "Tiga tahun yang lalu, ketika aku bertarung melawan tahanan daerah, aku merasakan hal yang sama seperti ini, tapi itu pertarungan satu lawan satu. Dari pertarungan ini tadi, aku sudah mendapatkan banyak ilmu tentang teknik menombak dalam menghadapi kawanan musuh."

Menjadi seorang ahli tombak hanya sekedar menunjukkan pencapaian dalam teknik menombak.

Namun, dalam pertarungan sesungguhnya, bagaimana seseorang bisa tahu bagaimana cara menyatukan serangan, pertahanan, dan teknik kaki secara bersamaan? Keterampilan seperti itu didapatkan dari pertarungan langsung seperti itu tadi!

"Dalam pertarungan hidup dan mati tadi, darah di dalam tubuhku terasa mendidih, dan kekuatan keluar dari dalam tubuhku. Kendali seluruh tubuhku justru lebih bagus!" kata Xue Ying.

"Ini adalah naluri seorang makhluk yang berada di bawah ancaman kematian," balas Zong Ling.

"Teknik menombakku tadi meningkat lebih cepat dari perkiraanku." Semangat pemuda itu semakin membara. Sepuluh tahun latihan keras telah memberinya kemampuan yang sangat mengagumkan... Bukankah tempat ini merupakan tempat terbaik untuk bisa menunjukkan kemampuannya?

"Ayo. Bau darah di sini terlalu kuat. Banyak binatang yang akan segera datang," ajak Zong Ling.

"Hmm," Xue Ying mengangguk.

Mereka tidak peduli dengan mayat binatang tingkat ketiga itu. Meskipun mayat-mayat itu sangat berharga, bagaimana bisa mereka membawanya turun dari gunung? Lagipula, jimat penyimpan milik Xue Ying hanya mampu menyimpan satu ekor Black-Scaled Jackal.

Xue Ying memasuki wilayah pegunungan yang suram itu seperti seekor naga yang berenang memasuki lautan. Di sini, ia bisa meningkatkan pengalaman bertarungnya sekaligus meningkatkan kemampuan menombaknya.

Setiap malam, mereka akan kembali ke tenda.

Salah satu dari mereka adalah bangsawan dari klan ular, dan yang satunya lagi adalah pemuda yang baru saja membangkitkan garis keturunan primordialnya. Di tempat yang berbahaya itu, bahkan mereka berlari kembali dengan sangat cepat, yaitu 30 mil per jam. Meskipun mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mencari binatang itu, namun tidak perlu waktu yang lama bagi mereka untuk kembali.

Mereka harus menginap di tenda saat malam tiba. Lagipula, mereka perlu beristirahat dengan cukup. Akan sangat melelahkan jika mereka harus menginap di gunung.

Hari demi hari telah berlalu.

Perkembangan yang Xue Ying alami sangat mengejutkan Zong Ling. Ia bisa melihat bahwa pemuda itu semakin terampil. Dengan setiap pertarungan yang ia jalani, perlahan Xue Ying menyempurnakan dirinya.

"Semenjak ia masih kecil, ia selalu memahami bagaimana mengevaluasi diri dan belajar dari pengalamannya. Ia selalu belajar dari setiap pertarungan yang ia jalani. Wajar jika kemampuan menombaknya sangat luar biasa," gumam Zong Ling. Ia selalu merasa bahwa pemuda itu sangatlah cerdas.

Dia juga menganggap bahwa dirinya cerdas.

Termasuk dia, banyak orang yang memahami pentingnya belajar dari masa lalu, namun Xue Ying memiliki cara berpikir yang unik. Karena itulah, tingkat ketangkasannya lebih tinggi. Contohnya, anak biasa mungkin hanya bisa mengingat kisah-kisah mengagumkan tentang para Ksatria Transenden dalam novel biografis, namun Xue Ying bisa menemukan sifat perkembangan para ksatria itu.

90 persen dari mereka tidak belajar di akademi.

Xue Ying terinspirasi dengan beberapa kisah di novel itu. Ia tahu bahwa para Ksatria Transenden itu memperhatikan pondasi kemampuan mereka, jadi Xue Ying lebih menekankan latihan menombaknya hingga melebihi batas wajar.

Próximo capítulo