Tampak samping Huo Shaoheng yang luar biasa tampan terlihat begitu dekat di depan mata Gu Nianzhi sampai Gu Nianzhi tak tahan dan mendekat untuk menciumnya. Ia terkekeh di telinga Huo Shaoheng. "Benar. Kalau aku mengabaikanmu, kau bisa datang padaku."
"Itu sih, maumu." Huo Shaoheng terkekeh dan merapikan rambut Gu Nianzhi. "Aku tidak punya waktu untuk membujukmu. Jadi lebih baik kau menyelesaikannya sendiri.
"Tentu saja aku tahu." Gu Nianzhi mengambilkan makanan untuk Huo Shaoheng sambil tertawa. "Aku hanya mengatakan, kalau kau benar-benar mengabaikanku, aku akan menangis karenamu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com