webnovel

Amarahnya (4)

Editor: Wave Literature

"Sebenarnya, aku hanya membunuh tiga Dewa Senior yang menyiksaku beserta makhluk agung mereka. Tidak ada yang lain. Mereka juga terus memaksaku untuk mengatakan bahwa aku melakukan tindakan kejam atas perintah tuanku, yang tentunya tidak benar. Aku hanya ada di sana untuk berburu. Aku menolak untuk mengakui tuduhan itu, jadi mereka menyiksaku."

Mata Gu Xi Jiu menjadi suram. Dengan lembut, dia mengelus cangkang kerang untuk menghiburnya. "Aku mengerti seluruh situasinya sekarang. Kau dapat beristirahat."

Kerang berpikir bahwa Gu Xi Jiu akan memarahinya, tetapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya, dia tetap lemah lembut padanya. "Nona, apakah kau tidak marah padaku?" Kerang bertanya sambil gemetar ketakutan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo