Tiga pasang mata menatap wajah Jonathan yang kini sedang bercerita. Tapi Jonathan seakan ingin menguji kesabaran mereka. Ia malah meneguk kembali air minumnya dan mengambil kue muffin yang dimakan Cynthia tadi. Ia mengunyahnya perlahan. Tingkah Jonathan ini membuat Cynthia jadi gemas Ia segera membentak temannya itu dengan suara keras yang menjadi ciri khasnya.
" Sialan kau, Nathan !! Cepat beritahu kami mengapa anak - anak mereka malah memilih ayahnya ketimbang ibunya. Kau jangan membiarkan mati dalam rasa kepenasaran " Kata Cynthia mengomeli Jonathan. Jonathan malah melihat ke sana ke mari menyebalkan.
"Ngomong - ngomong kemana Nizam ? Dia menyuruh kita menunggu jam 12 tapi sekaran sudah hampir jam 2 PM. Dia sudah terlambat dua jam. Mengapa dia masih belum datang ? " Kata Jonathan keheranan. Ia menjadi sedikit gelisah dan tidak mau diam karena tiba - tiba saja Ia merasakan gatal pada selangkangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com