webnovel

Perasaan JiHan yang Sesungguhnya

Di depan rumah sederhana milik Hao Nan, Xiao memakirkan mobilnya. Di siang hari dengan terik matahari yang sedang begitu panas, tetangga rumah Hao yang melihat mobil mewah bertengger didepan rumahnya membuat para tetangga yang kebanyakan ibu-ibu muda berbisik. Tidak hanya itu, setelah Xiao keluar dan membukakan pintu untuk Hao Nan. Para tetangga mulai mendekat, mungkin mereka penasaran dan mulai berfikir  - Pria mana lagi yang Hao Nan pikat untuk mendapatkan kekayaan??

Hao Nan memilih menundukkan wajah untuk menghindari tatapan pedas tetangga membuat Xiao justru tersenyum.

Ibu-ibu dengan tatapan menghina dan segudang gosip menghampiri Xiao.

"Siang Tuan tampan, panas begini antar wanita seperti dia apa Tuan tampan tidak menyesal?". Tanya salah satu ibu muda dengan logatnya yang sedikit lebay atau bisa dikatakan seperti tante-tante girang.

"Tante bisa saja bicaranya. Perkenalkan Tan.. Saya Xiao Hui dari Perusahaan Hight Throne's. Dan saya adalah suami dari Hao Nan yang Tante sebut. Lain kali jika Tante ingin bergosip tanyalah dulu pada orangnya, Apakah yang di gosip kan benar adanya. Permisi! ". Kata Xiao, Dia merangkul Hao Nan pergi menghindari segerombolan ibu-ibu yang tengah bergosip tentangnya.

Para ibu-ibu rumpi hanya bisa terdiam dengan wajah terkejut mereka mendengar pengakuan dari pria tampan sebagai suami Hao Nan.

Didepan rumah Hao membuka pintu, dan sepertinya adik-adik nya sudah kembali dari sekolah.

"JiHan, ChunYi.. Apa kalian sudah pulang dari sekolah?".  Panggil Hao Nan.

Dari dalam ChunYi datang dan langsung memeluk Hao Nan dengan mata berkaca-kaca.

"Kak Hao, aku tidak ingin ke sekolah. Mereka semua membullyku, mengatakan aku adik dari si jal*ng yang bermain dengan om - om". Kata ChunYi polos.

"Kakak Hao, Apa yang Kakak  lakukan tadi malam? Mengapa Kakak tidak pulang dari kemarin?". Cecar JiHan. Dia yang memang sedikit sensitif dengan Xiao, dia menatap Xiao dengan pandangan tidak suka.

"ChunYi dan JiHan..  Kakak tahu kalian pasti ingin mendengarkan penjelasan mengenai berita yang tersiar. Kakak cuma bisa mengatakan percayalah pada Kakak". Hao Nan membalas pelukan ChunYi dengan wajah sendu dia menatap JiHan.

"JiHan, sepertinya kamu telah salah faham pada Kakakmu. Dia telah dijebak oleh seseorang dan aku akui itu salahku yang tidak bisa menjaganya. Tapi aku tel.. ".

Belum selesai Xiao berbicara, JiHan yang selalu bersikap acuh dan dingin pada siapapun menarik kerah Xiao dengan tatapan dinginnya.

"Kakak Xiao atau harus aku panggil  Tuan Muda Xiao.. Jangan fikir karena kamu memiliki segalanya kamu bisa mempermainkan hati Kakakku. Apa kamu tidak sadar, setelah Kakakku mengenalmu. Dia lebih sering menangis seorang diri dan menderita dari pada tertawa. Sebenarnya kamu anggap Kakakku ini apa?". Kata JiHan lantang. Dia menunjukkan emosi yang berbeda pada Xiao, seperti rasa marah atau semacam kecemburuan?.

Xiao menunduk beberapa saat, lalu dia memegang kedua tangan JiHan yang masih menarik kerah kemejanya.

"JiHan, aku memang bersalah. Kamu boleh menghukumku sesuka hatimu karena memang selama ini telah menyakiti Kakakmu". Xiao berbicara dengan lirih tanpa memandang wajah JiHan.

Melihat penyesalan di diri Xiao, JiHan melepas kerah yang dia cengkeram. "Jaga Kakakku Baik-baik, atau kamu akan menyesalinya seumur hidup". JiHan pergi keluar tanpa mengatakan apapun lagi.

"Tunggu JiHan, kamu mau pergi kemana? Masih ada hal yang ingin Kakak katakan pada kalian". Cegah Hao Nan.

JiHan memalingkan wajahnya dengan tatapan dingin yang tidak seperti biasanya. "Aku tahu Kakak akan mengatakan apa. Kalian akan menikah kan.. Kalau begitu selamat. Satu hal lagi Kak, aku dalam 1 bulan ini akan tinggal di asrama untuk menjalani pelatihan dan pengembangan sebagai bekal kuliah nanti". JiHan meneruskan langkahnya tanpa mau mendengar apapun lagi.

"JiHan, Apakah kamu tidak merestui hubungan Kakak?, Apakah pernikahan Kakak sangat mengganggumu?. Kakak harus berbuat apa agar kamu memaafkan Kakak JiHan?".

Xiao mendekat kearah ChunYi dan berjongkok didepannya. ChunYi melepas pelukannya dan mendengarkan apa yang ingin Xiao sampaikan. "ChunYi, Kakak kemari sebenarnya ingin menjemputmu dan juga JiHan untuk tinggal dirumah Kakak.. Bisakah kamu kemasi barang-barangmu manis? ". Kata Xiao dia menyentuh pipi ChunYi yang imut.

"Benarkah Kak? Baik.. ChunYi akan kemasi semua barang ChunYi". Jawab ChunYi dengan gembira.  "Hore.. Tinggal dirumah baru bareng Kakak ipar" teriak ChunYi dengan berjalan kearah kamar.

Xiao kembali berdiri dan melihat raut kesedihan di wajah Hao Nan. Dia memegang kedua tangan Hao Nan dengan penuh keyakinan.

"Hao, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Ini mengenai JiHan. Apakah kamu tidak merasa ada yang aneh pada anak itu?".

Pertanyaan aneh Xiao membuat Hao Nan tidak mengerti apa maksud dari perkataannya.

"Maksudmu apa Xiao? Mengapa kamu mempertanyakan itu?".

"Aku ini pria Hao Nan.. Melihat dari cara dia marah kepadaku dan kamu. Sepertinya JiHan diam-diam tanpa dia sadari telah menyukaimu dalam artian jatuh Cinta".

Hao nan kaget, dia menutup mulutnya seakan tidak percaya Xiao berani mengatakan hal yang begitu tabu. "Xiao, kamu jangan sembarangan bicara. Mana mungkin saudara bisa memiliki perasaan seperti itu. Cukup sampai disini kita mengatakan hal seperti ini. Aku tidak ingin mendengar apapun tentang adikku. Dia anak yang baik dan juga polos, mana mungkin dia bisa mencintai Kakaknya sendiri".

"Hao Nan, mungkin kamu masih menganggap JiHan seperti adik kecilmu. Tapi dari caranya bersikap dan berbicara dia sebenarnya pria yang matang bahkan mungkin lebih dewasa dari apa yang kamu fikirkan. Entah faktor apa yang menyebabkan dia memiliki perasaan seperti itu padamu, tapi yang pasti dia mencintaimu. Maka dari itu dia dengan  spontan menunjukkan sisi lain dirinya padaku di depanmu".

"Jika benar seperti itu, apa yang harus aku lakukan?". Hao Nan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya menahan rasa bersalahnya.

"Kamu tenanglah, aku akan menyelidiki alasan mengapa adikmu bisa memiliki perasaan yang tidak seharusnya dia miliki. Adikmu adalah pria yang cerdas, tidak mungkin dia mengambil keputusan untuk mencintaimu tanpa sebuah alasan yang kuat ". Xiao memeluk Hao untuk menenangkan nya.

'Aku hanya bisa menduga kalau mereka tidak memiliki hubungan darah dan JiHan telah mengetahuinya. Apakah bisa seperti itu?! '. Batin Xiao.

Pagi Kakak.. Maaf ya baru up, soalnya kmaren ada acara keluarga dan harus masak besar jadi nggak bs ketik.

JiHan, ko bisa sih Xiao ngomong gtu? Tapi Kata2nya jihan gantle bgt asli.. Kalau aku jadi cewenya JiHan meleleh deh nih hati.

Lalu apa yang akan terjadi pada mereka, sebenarnya apa sih yang sudah diketahui JiHan hingga bersikap seperti itu?.

Lalu, bagaimana dengan pernikahan Xiao dan Hao Nan?

Ditunggu ya komentar dan krisannya

Jangan Lupa Vote Dan bintang Full nya

HAPPY READING

Embun_nadacreators' thoughts
Próximo capítulo