"Kakak… ". Panggil ChunYi, yang membuat Xiao dan Hao Nan tersentak, seakan mereka sedang tercyduk.
Hao Nan langsung beranjak mundur dan menjaga jarak dari Xiao. Dia kaget adiknya sudah ada didalam tanpa dia ketahui. Perasaan malu dan canggung singgah begitu saja di hati Hao Nan.
"ChunYi, Ji Han.. Bagaimana kalian bisa masuk?". Tanya Hao Nan.
"Apa kalian tidak malu bermain cinta didepan kami. Aku sarankan lain kali kalau kalian ingin melakukannya pastikan pintu sudah terkunci rapat". Kata Ji Han ketus.
Sudah tabiat dari Ji Han yang selalu bersikap dingin pada orang lain, dia tidak pernah percaya pada siapapun setelah kematian orang tuanya.
Xiao beranjak dari kasur, dia mendekati ChunYi dan Ji Han dengan senyuman.
"ChunYi, Mengapa sepagi ini kalian ada disini?". Tanya Xiao yang sudah berdiri di depan ChunYi.
"Itu karena aku dan Kakak JiHan tidak bisa menjenguk Kak Hao kemarin. Dan Kakak JiHan bilang, kita harus melihat keadaan Kakak pagi ini. Dia khawatir kalau Kakak Hao kenapa-napa". Jawab ChunYi polos.
"Dasar..! Ternyata aku mengkhawatirkan hal yang tidak perlu". Gumam JiHan. Dia terdiam tidak memandang Xiao yang datang mendekati mereka.
Xiao tersenyum pada ChunYi dan membelai rambutnya. "Anak pintar, Kakak akan mengantar kalian ke sekolah. Jika kalian sampai terlambat sekolah. Pasti Kakak Hao kalian akan marah nanti".
JiHan tetap diam di tempat, sedangkan ChunYi berlari ke arah Hao dengan manja. "Apakah Kakak Baik-baik saja?. Aku dengar dari Bibi pelayan Kakak pinsannya kemarin malam. Maaf ya Kak, aku baru bisa menjenguk Kakak". ChunYi yang sedikit cengeng meneteskan air mata.
"Hei.. Kakak Baik-baik saja, mengapa kamu harus menangis?. Cepat kamu harus berangkat sekolah sekarang. Kakak tidak ingin kalian terlambat ". Hao memandang kearah JiHan. "JiHan, Kakak percayakan ChunYi padamu selagi Kakak masih ada disini. Aku tahu kamu adalah seorang pria yang bertanggung jawab".
Ada sedikit rasa bersalah dan khawatir di hati Hao melihat betapa dinginnya sikap JiHan didepannya saat ini. Walau itu sudah menjadi perangaian nya tapi tetap saja sikapnya hari ini sedikit berbeda.
"Tentu saja, dia kan adikku! ". Jawab JiHan dingin. Dia menarik ChunYi keluar dengan perasaan yang masih sedikit kesal melihat apa yang dilakukan Kakaknya disaat dia mencemaskan nya.
"Jangan khawatir mereka masih muda, aku akan bicara pada JiHan nanti". Kata Xiao yang melihat jelas gurat kesedihan di wajah Hao. Dia keluar pergi mengikuti adik Hao dan mengantar mereka ke sekolah.
***
Siang ini Disaat Hao Nan sendiri tanpa di temani Xiao yang sedang sibuk di kantor, dia kedatangan tamu yang sedikit mengganggu hatinya.
"Tuan Zeming, maaf aku tidak tahu jika Tuan akan datang kemari ". Hao Nan beranjak dari kasur yang melihat Ayah Xiao Tuan Zeming datang menggunakan kursi roda dibantu seorang wanita yang pernah dilihat Hao sewaktu di pesta.
"Kedatanganku kali ini karena aku ingin berbicara Baik-baik padamu. Aku tahu Putraku mencintaimu, tapi aku berharap kamu dapat melepasnya. Karena aku sudah menjodohkannya dengan Han Yi Zhe. Dia adalah wanita dengan status tinggi yang pantas untuk anakku Xiao". Kata ayah Xiao.
Hao Nan tersenyum mendengar perkataan Ayahnya Xiao. "Tuan Zeming, aku sangat menghormati mu sebagai Ayah dari Xiao. Itu sebabnya aku akan mengatakan ini, sekarang aku mengerti mengapa Xiao tidak bisa dekat dengan wanita lain dan dia sangat tertutup padamu. Itu karena Tuan tidak pernah mengerti bagaimana perasaan Xiao. Hal yang dianggap Tuan baik, belum tentu baik di dimata Xiao. Tapi Tuan terus saja memaksanya, bahkan memisahkan dia dari cintanya dimasa lalu. Aku hanya bisa mengatakan Tuan terlalu egois dan memikirkan diri sendiri. Maafkan atas kelancangan ku Tuan". Kata Hao dengan tenang.
Wanita yang disebut sebagai Han Yi Zhe hanya bisa menahan amarah didepan Tuan Zeming demi menjaga citra nya didepan Ayah Xiao.
"Hao Nan, jaga bicara! beraninya kamu mengatakan itu pada Orang yang lebih Tua. Aku tidak menyangka Xiao bisa memilih wanita murahan sepertimu yang hanya bisa memikat pria dengan kepolosan palsu". Cecar Yi Zhe.
"Silahkan Nona Yi Zhe mengatakan sesuka hati tentangku. Tapi sikapmu yang pandai berpura-pura dan menghasut takkan bisa mengelabui hati Xiao". Balas Hao.
Perkataan Hao yang sederhana ternyata mampu membuat Yi Zhe semakin marah.
"Maafkan aku Paman, aku tidak bisa membuat wanita licik itu meminta maaf pada Paman". Kata Yi Zhe manis,
Dengan mudahnya Zeming terperdaya dengan hasutan Yi Zhe yang jelas ada maksud lain dibaliknya.
"Dengar Hao, sampai kapanpun aku tidak akan merestui pernikahan kalian. Nak Yi Zhe, antar paman kembali ke ruangan Paman".
Yi Zhe mengantar Zeming keluar dari ruang rawat Hao Nan, dia menatap tajam Hao sebelum akhirnya pergi.
Huffft…
Hao Nan menghela nafas setelah menghadapi pria tua yang memiliki pemikiran aneh dengan wanita licik yang pandai menghasut.
"Berdebat dengan orang seperti mereka ternyata melelahkan dan membuatku sedikit pusing. Aku heran masih ada saja orang seperti mereka didunia ini". Kata Hao yang terduduk lemas.
"Hao Nan, apa ada yang mengatakan hal yang menyakitkan mu? siapa yang kamu sebut mereka? ". Tanya Xiao tiba-tiba yang baru saja masuk membawa Laptop.
Xiao terlihat lelah dengan Jas dan Kemeja yang masih sama seperti tadi pagi. Sepertinya Xiao tengah mengejar banyak tugas karena dia telah lama meninggalkan Perusahaan karena kejadian waktu itu.
"Ah.. He.. He.. Bukan apa-apa, hanya sedikit adu pendapat dengan Suster yang tadi datang ". Jawab Hao memberi alasan.
Hao terpaksa berbohong kali ini karena melihat Xiao yang terlihat lelah. Hao tidak ingin Xiao berdebat dengan Ayahnya jika tahu apa yang ayahnya katakan pada Hao.
"Benarkah hanya itu? Hao Nan, Tatapan matamu tidak bisa membohongiku. Jadi katakan saja sejujurnya, siapa yang kamu sebut mereka". Kata Xiao.
'Apa aku harus beritahukan yang sebenarnya tentang percakapan ku dengan Ayahnya? Tapi Bagaimana kalau mereka bertengkar lagi?. Aku tahu Xiao sangat menyayangi Ayahnya. Aku hanya tidak habis fikir tentang pemikiran ayahnya yang terus melakukan hal yang membuat Xiao semakin marah dan menjauh darinya'. Batin Hao bimbang.
Pagi Kakak..
Hao sama Xiao kembali lagi, kali ini ayahnya Xiao sm si licik Yi Zhe calon nya Xiao?
Ditunggu ya komentar dan krisannya
Jangan Lupa Vote Dan rate full nya
HAPPY READING